2.4 Tabungan dan Pinjaman
2.4.1 Tabungan
Masalah permodalan merupakan masalah yang sentral dalam proses pembangunan termasuk di pedesaan. Sumber utama modal koperasi kredit adalah menghimpun dana dari
anggota dalam bentuk simpanan pokok, wajib, dan sukarela dan menyalurkan dana tersebut pada anggota melalui kredit.
Menurut Harrod-Domar tabungan adalah bagian dalam jumlah tertentu dari pendapatan, sedangkan investasi adalah perubahan dari stok modal. Semakin banyak jumlah yang dapat
ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan ekonomi semakin cepat. Tingkat tabungan dan invertasi sangat tergantung kepada tingkat produktivitas investasi maksudnya
tambahan output dari unit investasi Todoro, 1999:12.
Tabungan adalah sejumlah uang yang disimpan masyarakat pada suatu lembaga dengan suatu syarat untuk mendapatkan jasa tertentu bunga atau deviden. Tabungan dalam CU diatur
dalam bentuk saham, dimana keuntungan deviden yang dibagikan kepada anggota tidak setiap bulan, tetapi pada akhir tahun pembukuan yang diperhitungkan menurut jumlah dan lamanya
saham tersimpan di dalam CU.
2.4.2 Pinjamam
Dalam kehidupan sekarang ini hampir-hampir tidak ada perusahaan yang tidak menikmati kredit, demikian juga dalam kehidupan masyarakat kredit bukan sesuatu yang asing lagi tidak
Universitas Sumatera Utara
hanya di kota-kota besar, tetapi sampai ke pelosok-pelosok desa dusun. Hampir semua orang memerlukan kredit, karena pada umumnya setiap manusia selalu meningkat untuk kebutuhan
produktif modal usaha dan kebutuhan non produktif kesejahteraan. Sedangkan kemampuan manusia mempunyai keterbatasan untuk memenuhinya, oleh sebab itu untuk memenuhi
kebutuhan seseorang harus berusaha memperoleh bantuan modal dari pihak lain, guna untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya guna peningkatan usaha dan daya guna barang dan jasa.
Arti kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan disertai dengan suatu
kontrak prestasi berupa uang Muchdarsyah, 1999:2.
Menurut UU pokok perbankan No.1467 kredit sebagai penyediaan uangtagihan-tagihan yang dapat disamakan, dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan Muchdarsyah, 1999:2.
Dalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang terlibat yaitu pihak pemberi kreditur dan pihak penerima debitur bahwa kredit diberikan atas dasar kepercayaan antara pemberi dan
pengembalian dibatasi oleh waktu tertentu degree of risk menimbulkan resiko dalam masa tenggang dan prestasi yang diberikan berupa uang, barang dan jasa.
Dalam proses pemberian kredit ada beberapa langkah yang dilakukan:
1. Permohonan kredit
2. Evaluasi kredit
3. Persetujuan kredit
Universitas Sumatera Utara
4. Pencairan kredit Muchdarsyah, 1999:4.
Dalam permohonan kredit si pemohon mengisi formulir permohonan kredit dengan menyertakan keterangan mengenai tujuan penggunaan kredit, data keuangan usaha dan jaminan.
Data permohonan tersebut dianalisis dengan menggunakan teknis analisis ā5Cā:
1. Character berhubungan dengan kepribadian calon debitur
2. Capasity berhubungan dengan kemampuan calon debitur untuk membayar dengan
memperoleh informasi dari aspek usaha. Untuk membuktikan kemampuan calon debitur tersebut maka dilakukan inspeksi ke lapangan check on the spot.
3. Capital adalah menilai permodalan calon debitur dengan menilai posisi keuangan.
4. Collateral berhubungan dengan jaminanagunan kredit
5. Condition adalah menilai kondisi ekonomi secara umum dan prospek usaha sekarang
maupun masa akan datang.
Jika permohonan kredit disetujui maka pihak kreditor mempersiapkan perjanjian akad kredit secara tertulis antara kedua belah pihak. Hal ini menyangkut: jumlah plafond kredit,
jangka waktu pinjaman, tingkat bunga pinjaman, administrasi dan asuransi. Setelah kredit dicairkan maka pihak kreditur melakukan pembinaan pada debitur sehingga kredit yang
disalurkan memenuhi sasaran yaitu aman, terarah dan menghasilkan.
2.5 Kesejahteraan Sosial