Prisip Credit Union Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

Dewan Pimpinan akan memutuskan diterima atau tidaknya anggota tersebut berdasarkan suara terbanyak. Jika permohonan ditolak, calon anggota dapat naik banding kepada Rapat Anggota untuk meninjau kembali keputusan Dewan Pimpinan tersebut, karena keanggotaan bersifat perorangan, maka keanggotaan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Setiap anggota yang ingin menjadi anggota harus mengajukan sendiri permohonan tertulis kepada CU. Seseorang dapat berhenti menjadi anggota CU jika berhenti atas kemauan sendiri dan disetujui oleh Dewan Pimpinan. Anggota meninggal dunia. Dikeluarkan dari keanggotaan atas keputusan Rapat Anggota. CU bubar atau dibubarkan. Sebagai anggota CU, setiap orang yang tergabung dalam wadah CU memiliki hak dan kewajiban. Hak seorang anggota CU adalah: Mendapat jasa-jasa dan pelayanan, terutama dalam bentuk pinjaman yang diberikan CU. Menghadiri rapat-rapat anggota dan ikut serta dalam segala kegiatan CU. Menabung dan menarik tabungan pada setiap waktu kantor CU dibuka. Memberikan suaranya dalam segala hal yang perlu diputuskan oleh anggota-anggota. Dipilih untuk setiap jabatan yang ada dalam CU. Kewajiban sebagai anggota CU adalah: Ikut secara aktif dalam rapat anggota, baik tahunan maupun khusus. Menabung secara terus-menerus dan mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya. Menjaga agar hanya orang-orang baik dan cakap dipilih sebagai pejabat-pejabat CU. Menjaga kepentingan dan nama baik CU dimata masyarakat. Berusaha untuk mengembangkan keanggotaan CU. Secara terus-menerus menambah pengetahuannya mengenai CU. Menanggung segala kewajiban CU yang tercantum dalam Anggaran Dasar.

2.3 Prisip Credit Union

Universitas Sumatera Utara Asal mula gerakan koperasi dari Eropa gerakan yang berkembang pada waktu Revulusi Industri yaitu perubahan teknologi dan sosial pada masyarakat pada saat bank rakyat Bank of Scootland memperkenalkan pinjaman tanpa agunan kepada pemilik toko, pengrajin dan petani atas dasar karakter si peminjam. Pendekatan ini merupakan dasar perkembangan koperasi simpan pinjam. Di Inggris koperasi yang pertama sukses adalah Rochdale 1844 yang dipelopori oleh 28 pelopor dari berbagai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda, yang berhasil menyatukan ide dan pemikiran dalam prinsip-prinsip dasar atau sendi-sendi dasar koperasi Suwandi, 1995 : 20. Dasar dan prinsip-prinsip koperasi Rochadale yang terpenting adalah : 1. Pengendalian secara demokratis 2. Keanggotaan yang terbuka 3. Bunga terbatas atas modal 4. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota secara proporsional 5. Pembayaran secara tunai atas transaksi perdagangan 6. Tidak menjual barang palsu 7. Mengadakan pendidikan kepada anggota atas azas koperasi dan perdagangan yang saling membantu 8. Netral terhadap agama dan politik Prinsip koperasi menurut ICA International Cooperative Alliance adalah : 1 Perkumpulan orang 2 Pelayanan untuk kebutuhan anggota Universitas Sumatera Utara 3 Kebersamaan dan rasa tanggung jawab antara anggota dan koperasi 4 Partisipasi anggota dan manajeman demokratis 5 Percaya pada diri sendiri dan otonomi 6 Keanggotaan secara sukarela dan terbuka 7 Kesatuan dan identitas 8 Pembagian keuntungan yang adil 9 Pendidikan 10 Kerjasama pada tingkat nasional dan internasional Seven Oke Book, 1994: 24. Prinsip dasar tersebut dapat dilaksanakan dalam praktek bila individuanggota memiliki semangat dan budaya koperasi nilai-nilai koperasi yaitu kejujuran, kepedulian, kemajemukan demokratis dan percaya pada koperasi. Di Indonesia awal rintisan perkoperasian dimulai tahun 1895 diprakarsai oleh R.Aria Wiria Atmaja seorang patih dari purwokerto, yang mendirikan bank Bantuan dan simpanan Purwokerto yang dikenal dengan bank Priyayi Purwokerto yang tujuan untuk membantu pegawai negeri pribumi putera, petani dan tukang yang sering terjerat lintah darat. Bank ini bukan koperasi, tetapi prinsip kerjanya menganut prinsip swadaya sama dengan prinsip koperasi. Awal pengembangan cita-cita koperasi di masyarakat Indonesia dimulai dari gerakan nasional Boedi Oetomo tahun 1908 Nasution, 1999:17. Di Indonesia, dasar dan prinsip koperasi mengacu pada prinsip dasar koperasi Rochdale. Adapun prinsip dasar koperasi di Indonesia berdasarkan UU RI No.25 Tahun 1992, bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatan yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas azas kekeluargaan. Prinsip koperasi tersebut diatur dalam pasal 5 yang berbunyi: Universitas Sumatera Utara 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal 5. Pemandirian Berdasarkan prinsip koperasi tersebut, maka koperasi dianggap sebagai salah satu badan usaha yang paling sesuai dengan bunyi pasal 33 UU 1945 pasal 1. Atas dasar itu sangat wajar bila lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat LSM yang memiliki ciri-ciri koperasi yang pada akhir-akhir ini berkembang di desa yaitu koperasi kredit yang merupakan usaha bersama simpan pinjam dari sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu Common Bond of Interest yang bersama-sama sepakat menabung uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama yang kemudian dipinjamkan di antara mereka dengan bunga yang ringan dan prosedur yang mudah untuk kesejahteraan bersama. Ikatan pemersatu adalah daerah kerja tertentu seperti dusundesa, kelurahan atau kecamatan dimana anggota saling mengenal. Koperasi kredit adalah koperasi yang didirikan bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggota dengan cara mudah, untuk tujuan produktif, dan kesejahteraan. Tujuan koperasi kredit adalah untuk membantu para anggota yang membutuhkan pinjaman dengan syarat-syarat yang ringan, mendidik para anggota belajar hidup hemat dan menyisihkan sebahagian pendapatan untuk ditabung dan mengatur penggunaan keuangan secara cepat. Universitas Sumatera Utara CU merupakan salah satu lembaga keuangan pedesaan yang berdasarkan prinsip koperasi murni, muncul atas prakarsa masyarakat dikelola oleh masyarakat dan melayani masyarakat. Prinsip ini kemudian berkembang menjadi prinsip CU, yaitu: 1. Keanggotaan terbuka dan sukarela 2. Pengendalian secara demokratis, anggota memiliki suara dan partisipasi yang sama dalam menentukan keputusan 3. Pelayanan pada anggota, pelayanan ekonomi maupun sosial 4. Distribusi pada anggota, mendorong anggota menabung dan layanan pinjaman, dengan diberikan tingkat bunga sesuai kemampuan credit union. Salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan adalah dengan menumbuhkan dan mengembangkan lembaga ekonomi rakyat pedesaan yaitu koperasi. CU sebagai lembaga koperasi atas prakarsa masyarakat yang dikelola oleh masyarakat merupakan lembaga yang berperan melayani simpan pinjam dan pembinaan pada masyarakat khususnya pada anggota yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial ekonominya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi kredit untuk berkembang adalah partisipasi anggota atau keikutsertaan anggota untuk terlibat langsung dalam proses. Koperasi kredit yang anggotanya aktif dalam mendukung program koperasi sejak proses pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan koperasinya akan lebih cepat berkembang dibanding dengan koperasi kredit yang anggotanya pasif. Partisipasi anggota diantaranya dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam pendidikan atau pembinaan pertemuan bulanan, menabung dan meminjam. Partisipasi anggota merupakan tiang utama penyangga keberhasilan koperasi. Universitas Sumatera Utara

2.4 Tabungan dan Pinjaman