Sejarah dan Asal-usul Lokasi

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti tertarik melakukan penelitian Program CU Arih Ersada ini adalah, karena CU Arih Ersada ini berada di desa yang terpencil yang sebenarnya masih dekat dari ibukota propinsi Sumatera Utara dan di desa ini terdapat Program CU Arih Ersada dimana CU ini memiliki ikatan pemersatu sembiring marganya, tetapi pada kenyataannya bukan yang bermarga sembiring saja, melainkan marga lain satu suku yaitu suku Karo dan marga lain yaitu Batak Toba. Mereka dapat saling kerjasama, saling mendukung dan saling membangun. Selain itu, Program CU Arih Ersada memiliki persyaratan yang mudah untuk menjadi anggota maupun untuk melakukan peminjaman serta bunga yang dikenakan rendahringan tidak mencari laba dan menggunakan agunan sebagai jaminan, bagi anggota yang melakukan peminjaman melebihi batas yang maksimal.

4.2 Sejarah dan Asal-usul Lokasi

Desa Namomirah pertama kali dibentuk tahun 1950 yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Pasar Gurusinga dan menjadi satu-satunya kepala desa yang pertama memimpin desa Namomirah yang berkedudukan di Kuta Dekah. Pada 1960, kepala desa Namomirah berpindah kepada kepala desa yang dikepalai oleh Panji Ginting dengan jumlah 52 KK. Kemudian pada tahun 1970, desa Namomirah dikepalai oleh kepala desa yang bernama Slamet Sembiring dengan 65 KK, hingga sampai sekarang desa Namomirah masih dipimpin oleh kepala desa yang selalu berubah-ubah sesuai dengan masa jabatan yang diembankan kepadanya. Universitas Sumatera Utara Sampai sekarang jumlah penduduk desa Namomirah semakin bertambah, data terakhir sekitar 95 KK. Asal kata desa Namomirah berasal dari bahasa Karo, yaitu : Namo dan Mirah. Namo artinya sumber air dan Mirah artinya keladi. Jadi, yang dimaksud dengan Namomirah adalah sumber air keladi. Dimana di desa Namomirah banyak terdapat keladi sebagai mata pencaharian utama masyarakatnya. Di desa Namomirah terdapat beberapa suku yang menjadi warga desa, tetapi yang paling banyak menghuni desa Namomirah adalah suku Karo yaitu sebanyak 95 dari keseluruhan masyarakat yang ada di desa Namomirah tersebut. Selain itu, terdapat juga suku-suku yang lain diantaranya Tapanuli dan Jawa biasanya mereka datang merantau ke desa Namomirah ini. Sebagian besar masyarakat desa Namomirah menganut agama Kristen. Luas wilayah desa Namomirah keseluruhan adalah ± 80 hektar. Batas- batas wilayah Namaomirah adalah sebagai berikut: a Sebelah Barat : Desa Namohara b Sebelah Utara : Lau Mentar c Sebelah Timur : Bintang Meriah d Sebelah Selatan : Namosibal. Sebahagian besar masyarakat di desa Namomirah memiliki mata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani di desa Namomirah, seperti Coklat sebanyak 30 , Plawijapadi-padian sebanyak 30 dan selebihnya menghasilkan sayur-sayuran. Di desa ini juga ada masyarakat yang bermata pencaharian dengan memelihara ternak, seperti kambing, ayam, bebek, babi dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

4.3 Sejarah dan Kepengurusan Dalam CU Arih Ersada