Dengan kinerja yang ditemukan selama Jokowi menjabat. Masalah banjir yang semakin parah dan disusul dengan macet yang belum juga
hilang. Hal ini mengakibatkan tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi di mata masyarakat kian turun.
“Menurut survei Lembaga Survey Nasional LSN, hanya 34,6 persen responden yang mengaku puas atas kinerja Jokowi dalam
menyelesaikan masalah Jakarta. Artinya mayoritas warga Jakarta
sudah kecewa dengan lelaki asal Gemolong, Sragen itu.”
28
Akan tetapi, ini menjadi kekuatiran ketika masalah yang terjadi di Jakarta tetutup oleh media yang terus menerus mengekspos Jokowi sebagai
pemimpin yang baik. Kinerja yang tak berhasil bisa dimanipulasi dan ditutupi dengan penggambaran Jokowi sebagai sosok yang sederhana dan
merakyat. Karena media akan terus mengekspos Jokowi yang digadang- gadang akan menjadi presiden.
“Dalam tulisan saya agar tak memilih Jokowi sebagai Presiden agar tidak sama seperti Keledai yang jatuh dilubang yang sama. Karena
kerja Jokowi selama memimpin tak ada yang beres dan kehebatan Jokowi cuma hasil dari pencitraan. Dalam tulisan saya agar publik tak
memilih Jokowi sebagai Presiden, agar tidak sama seperti Keledai yang jatuh dilubang yang sama. Karena kerja Jokowi selama
memimpin tak ada yang beres dan kehebatan Jokowi cuma hasil dari
pencitraan.”
29
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan publik. Masyarakatlah yang
menilai sejauh mana performa Jokowi selama memimpin Jakarta dengan segala kekurangannya dan aroma kristenisasi yang dibawanya untuk tidak
terjerat media darling.
28
Berita “Jangan Jadi Keledai” Majalah Suara Islam edisi 14-28 Febuari 2014
29
Wawancara dengan Shodiq Ramadhan, 5 Febuari 2015.
89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan landasan teori, gambaran umum, dan analisis, penulis menyimpulkan beberapa poin. Kesimpulan tersebut tentunya diperoleh dengan
meneliti, menganalisa dan menjelaskan bahasa-bahasa yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dan diperkuat dengan wawancara. Kesimpulan ini untuk
menjawab rumusan masalah pada skripsi ini. Dari analisis data, penulis
menyimpulkan:
1. Segi Teks
Tabloid Suara Islam berpendapat bahwa kinerja Jokowi tidak sesuai dengan gambaran pemberitaan kebanyakan media. Dalam Suara Islam
dipaparkan bahwa Jokowi belum berhasil dalam memimpin Jakarta. Di antaranya dapat dilihat dari masalah banjir dan kemacetan yang semakin parah.
Pemerintah yang dibangun Jokowi juga beraroma kristenisasi dan tak sesuai dengan aturan yang dianjurkan dalam Islam. Menurut Suara Islam,
keberhasilan terpilihnya Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta serta tanggapan positif masyarakat terhadap kinerja Jokowi hanyalah merupakan
hasil dari pencitraan yang dilakukan oleh media massa.
2. Segi Kognisi Sosial
Wartawan penulis artikel yang berlatar-belakang organisasi Islam, memahami bahwa ketika membahas mengenai kepemimpinan, otomatis hal
yang harus dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan cara kepemimpinan yang sesuai dengan ajaran Agama Islam yang berpatokan dengan Al-
Qur’an dan Hadits. Menurut penulis artikel, kepemimpinan Jokowi tidak sesuai dengan
syariat-syariat Islam. Terbukti dengan kepemimpinannya yang selalu memilih rekan dari golongan non muslim dan menganggap belum pantas memimpin
Jakarta karena kepemimpinannya di Solo belum tuntas melaksanakan kewajibannya.
3.
Segi konteks sosial
Tema kepemimpinan Jokowi yang diangkat pada objek penelitian terkait dengan tingginya popularitas nama Jokowi di masyarakat dengan terpilihnya
dia sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dianggap mampu membenahi Jakarta dari macet dan banjir dengan track record-nya selama memimpin Solo,
sehingga Suara Islam merasa perlu melihat dari sisi yang berbeda. B.
Saran
Peneliti menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan berita
tentang kepemimpinan Jokowi, sebagai berikut:
1. Penulis berharap Suara Islam dapat meningkatkan kualitas penulisannya,
dengan memperhatikan berbagai aspek yang menunjang. Unsur pemilihan
kata perlu diperhatikan dan bahasa yang lebih efektif untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksudnya. Berita juga diharapkan agar lebih
fokus terhadap tema yang dipilih. 2.
Penulis juga mengaharapkan media dapat memiliki data yang akurat dalam setiap tulisannya. Tidak berpihak pada setiap orang atau golongan agar media
sebagai kontrol sosial dapat berjalan. Konfirmasi dari pihak yang diberitakan sangat diperlukan, untuk memperkaya data dan peerapan prinsip cover both
side. 3.
Kepada masyarakat agar dapat menyaring berita tidak menelan bulat-bulat isi berita dari media manapun.
4.
Penulis mengharapkan kelanjutan masalah yang peneliti ambil ini agar bisa dilanjutkan. Kebenaran akan pemerintahan Jokowi dalam memimpin akan
lebih kelihatan apabila diteruskan dengan meneliti kepemimpinan Jokowi sebagai presiden.