Pengertian Analisis Macam-macam Analisis

di muka umum, tulisan serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara dalam lakon. 6 Menurut Ismail Marahimin, wacana adalah “kemampuan untuk maju dalam pembahasan menurut urutan-urutan yang teratur yang menurut urutan yang semestinya dan komunikasi buah pikiran baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur.” 7 Sedangkan menurut Roger Fawler, wacana adalah komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori yang masuk di dalamnya; kepercayaan di sini mewakili pandangan dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman. 8 Jadi wacana sendiri diartikan sebagai konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna, baik berupa tulisan, rekaman suara ataupun gambar yang kemudian menjadi diskusi publik. Media bukan lagi saluran bebas dan netral tapi media membentuk ide, gagasan, dan konsep, sehingga dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak orang lain. b. Analisis Semiotika Secara etimologis, istilah semiotic berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Secara 6 Taringan dan Henry guntur. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa, 1993, hal. 23 7 Ismail Marahimin. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya, 1994, hal. 26 8 Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001, hal. 2 terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 9 Semiotik sebagai suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda- tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini. Semiotik atau dalam istilah Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to signify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengomunikasikan communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengonstitusi sistem terstruktur dari tanda. 10 Sebagai makhluk yang hidup di dalam masyarakat dan selalu melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya, tentu membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami tentang suatu hal. Apa yang perlu dipahami? Banyak hal, salah satunya adalah tanda. Agar tanda itu bisa dipahami secara benar dan sama, membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi salah pengertian. Namun pada kenyataannya tanda itu tidak selamanya bisa dipahami secara benar dan sama di antara masyarakat. Setiap orang memiliki interpretasi makna tersendiri dan tentu saja dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. 9 Alex Sobur, Analisis Teks media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004 h. 95 10 Alex Sobur, Analisis Teks media...., h. 95 Ilmu yang membahas tentang tanda disebut semiotik the study of signs. 11 Masyarakat selalu bertanya apa yang dimaksud dengan tanda? Banyak tanda dalam kehidupan sehari -hari kita seperti tanda-tanda lalu lintas, tanda-tanda adanya suatu peristiwa atau tanda -tanda lainnya. Semiotik meliputi studi seluruh tanda- tanda tersebut sehingga masyarakat berasumsi bahwa semiotik hanya meliputi tanda-tanda visual visual sign. Di samping itu sebenarnya masih banyak hal lain yang dapat kita jelaskan seperti tanda yang dapat berupa gambaran, lukisan dan foto sehingga tanda juga termasuk dalam seni dan fotografi atau tanda juga bisa mengacu pada kata-kata, bunyi-bunyi dan bahasa tubuh body language. c. Analisis Framing Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson pada tahun 1955. Mulanya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffman pada tahun 1974, yang mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku strips of behaviour yang membimbing individu dalam membaca realitas. 12 11 http:www.journal.unair.ac.idfilerPDFTinjauan20Teoritik20tentang20Semiotik.p df. Diakses pada tgl. 2642012. 12 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 161-162. Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita tersebut. 13 Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Di sini realitas dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Analisis framing merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian realitas yang dilakukan media. Pembingkaian tersebut merupakan proses konstruksi, yang artinya realitas dimaknai dan direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu. Framing digunakan media untuk menonjolkan atau memberi penekanan aspek tertentu sesuai kepentingan media. Akibatnya, hanya bagian tertentu saja yang lebih bermakna, lebih 13 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, cet ke-5, h. 161-162. diperhatikan, dianggap penting, dan lebih mengena dalam pikiran khalayak. 14 d. Analisis Isi Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secra objektif, sistematik, dan relevan secara sosiologis. Uraian dalam analisisnya boleh saja menggunakan tata cara kuantitatif atau kualitatif, atau bahkan keduanya sekaligus. 15 Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, seperti: surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, novel, dan lain-lain. 16 Untuk itu, dalam ilmu komunikasi banyak menggunakan analisis isi untuk menganilisis isi media cetak maupun elektronik. Karena analisis isi adalah metode ilmiah untuk mempelajari dan menarik kesimpulan atas suatu fenomena dengan memanfaatkan dokumen atau teks. 17

3. Analisis Wacana Van Dijk

Critical discourse analysis CDA has become the general label for a study of text and talk, emerging from critical linguistics, critical 14 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset KomunikasiJakarta: Kencana Prenada Media, 2006, h. 252. 15 Zulkarimien Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Terbuka, 2002, cet ke.3, h. 32. 16 Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: Remadja Karya, 1989, h. 122. 17 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2011, cet. 1, h. 10. semiotics and in general from sosio-politically conscious and oppositional way of investigating language, discource and communication. 18 Analisis wacana kritis telah menjadi nama label umum untuk studi mengenai teks dan percakapan, berasal dari ilmu bahasa kritis, semiotik kritis dan secara umum berasal dari kesadaran secara sosial-politik sadar dan komunikasi. Discourse analysist is concerned with the study of relationship between language and the contexts in which it is used. Discourse analysist study language in use: written texts of all kinds, like speech and spoken data from conversation to highly institutionalized forms of talk. 19 Analisis wacana adalah mengenai studi hubungan anatara penggunaan bahasa dan konteks. Analisis wacana mempelajari bahasa dalam penggunaan: dari segi teks tertulis. seperti pidato dan data yang diucapkan dari pembicaraan sampai beragam bentuk kata-kata adat. Dari pernyataan di atas, studi wacana ini berasal dari analisis linguistik kritis. Merambah kepada ilmu sosial lainnya, seperti analisis semiotik kritis, bahasa, wacana, komunikasi, dan ilmu sosial lainnya. Meski awalnya berasal dari bahasan wacana liguistik, tapi tidak menutup kesempatan kepada ilmu sosial lainnya. Penelitian ini berfokus pada hubungan antara bahasa dan konteks. Konteks dalam analisis wacana Van Dijk berfokus pada aspek bahasa non-verbal, aspek sosial dan aspek situasional dari kegiatan komunikasi, misalnya latar belakang sejarah dan politik, situasi di mana teks tersebut diproduksi, dan sebagainya: ...”context often means geographical, historical or political “situation”, “environtment” or “background”, for instance in media... 20 konteks sering berarti geografis, sejarah, atau politik situasi, lingkungan atau latarbelakang, misalnya media. 18 Teun Van Dijk. Aims of Critical Discource Analisyst, Japan: Discourse.1995 vol.1 hal . 7 19 Teun Van Dijk. Handbook of Discourse Analysist, Amsterdam: Academic Press, 1988 hal. 1 20 Teun Van Dijk. Society and Discourse: How Social Context Influence Text and Talk, New York: Cambridge University Press, 2010 hal. 2. Menurut Van Dijk, wacana dapat berfungsi sebagai suatu pernyataan assertion, pertanyaan question, tuduhan accusation, atau ancaman threat. Wacana juga dapat digunakan untuk mendiskriminasi atau mempersuasi orang lain untuk melakukan diskriminasi. 21 Van Dijk menggambarkan bahwa wacana mempunyai tiga dimensi yang terdiri dari teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang digabungkan ke dalam suatu kesatuan analisis. Dalam teks yang diteliti adalah bagaimana stuktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu penulis. Sementara itu aspek konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat mengenai suatu masalah. 22 Dapat digambarkan seperti di bawah ini: Skema 1 Diagram Model Analisis Van Dijk 23 21 Alex Sobur. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 H. 71 22 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2001 h.224 23 Eriyanto, Analisis Wacana,...... h. 225. Konteks Sosial Kognisi sosial Teks