juga perbedaan dalam kepribadian individu, sehingga setiap wacana selalu
unik.
B. Berita
1. Pengertian Berita
Istilah berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni vrit yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi write, yang arti
sebenarnya adalah “ada“ atau “terjadi“. Sebagian ada yang menyebutnya vritta
, yang artinya “kejadian“ atau “yang telah terjadi“. Vritta masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi “berita“ atau “warta“.
36
William S. Moulsby dalam Getting The News, seperti yang dikutip oleh Haris Sumadiria 2005:64 menegaskan, berita bisa didefinisikan
sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik
perhatian khalayak.
37
Mitchel V. Charnley dalam buku Reporting, seperti yang dikutip oleh Gunadi 1998:17 mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat
mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau penting, atau kedua-duanya untuk sejumlah besar penduduk.
38
Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya
36
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h.46.
37
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, h.64.
38
Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 17.
sebagian kecil saja yang dilaporkan. Berita adalah hasil akhir dari proses kompleks dengan menyortir memilah-milah dan menentukan peristiwa
dengan tema-tema tertentu dalam suatu kategori tertentu.
39
Pada dasarnya, berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa di sini adalah realitas atau fakta yang diliput oleh wartawan dan pada
gilirannya akan dilaporkan secara terbuka melalui media massa. Dengan demikian, dapat pula dikatakan secara sederhana, bahwa dalam suatu
proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasana atau keadaan, orang, dan benda, bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah peristiwa
merupakan upaya untuk merekonstruksikan realitas. Karena sifat dan faktanya bahwa tugas redaksional media massa, seperti wartawan, editor,
redaktur pelaksana, dan juga pemimpin redaksi adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa
seluruh isi surat kabar merupakan realitas yang telah dikonstruksikan constructed reality. Laporan-laporan jurnalistik yang ada di media pada
dasarnya tidak lebih dari hasil penyusunan realitas-realitas dalam bentuk “cerita“.
40
2. Jenis Berita
Jenis-jenis berita dapat digolongkan menjadi lima bagian yaitu:
41
a. Straight News: Berita langsung straight news adalah berita yang
ditulis apaadanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar
halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.
39
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,
Yogyakarta:
LKIS, 2007. h. 102.
40
Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004 h. 168.
41
Asep Syamsul Ramli, Jurnalisme untuk Pemula, h. 23
b. Deep News: Berita yang mendalam dan dikembangkan dengan