Segi Kognisi Sosial Analisis Wacana Van Dijk

1. Kekuasaan Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok atau anggotanya. Suatu kelompok untuk mengontrol kelompok atau anggota dari kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan pengalaman. Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik, kekuasaan itu dipahami oleh Van Dijk, juga berbentuk persuasif; tindakan seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol dengan jalan memengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan pengetahuan. 2. Akses Analisis wacana Van Dijk memberi perhatian yang besar pada akses. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk memengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar bukan hanya memberi kesempatan untuk mengontrol topik apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan kepada khalayak. 35 Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa jika situasi sosial memengaruhi wacana secara langsung, maka orang-orang yang berada pada kondisi sosial yang sama akan berbicara dengan cara yang sama, yang pada kenyataannya tidak seperti itu. Walaupun ada pengaruh sosial terhadap konteks, selalu ada 35 Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001, h. 273. juga perbedaan dalam kepribadian individu, sehingga setiap wacana selalu unik.

B. Berita

1. Pengertian Berita

Istilah berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni vrit yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi write, yang arti sebenarnya adalah “ada“ atau “terjadi“. Sebagian ada yang menyebutnya vritta , yang artinya “kejadian“ atau “yang telah terjadi“. Vritta masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi “berita“ atau “warta“. 36 William S. Moulsby dalam Getting The News, seperti yang dikutip oleh Haris Sumadiria 2005:64 menegaskan, berita bisa didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian khalayak. 37 Mitchel V. Charnley dalam buku Reporting, seperti yang dikutip oleh Gunadi 1998:17 mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau penting, atau kedua-duanya untuk sejumlah besar penduduk. 38 Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya 36 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h.46. 37 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, h.64. 38 Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 17.