e. Golongan Lain-lain
Sitostatika lainnya
yang digunakan
berupa enzim
asparaginase, senyawa-senyawa platina berupa sisplatin dan karboplatin,
hidroksiurea, procarbazin
dan topotecan
yang menghambat enzim topoisimerase-1, yang terlibat pada replikasi
DNA. Kompleksnya dengan DNA distabilkan, menimbulkan cacat dan matinya sel Siswandono, 2000; Tjay, 2002.
2.8 Cisplatin Farmakologi dan terapi 2008
Cisplatin merupakan obat kanker golongan platinum.Cisplatin juga merupakan metal inorganik.Karena toksisitas cisplastin yang mempunyai
sitotoksisitas sinergik dengan radiasi dan obat kemoterapi lain Mary dan Pamela, 2001; Departemen Farmakologi dan terapi, 2008.
Obat ini ditemukan secara kebetulan melalui observasi bahwa komplek platinum menghambat pembelahan Escherichia coli.Golongan obat ini
membunuh sel pada semua siklus pertumbuhannya, menghambat biosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang cross
linking.Tempat ikatan utama adalah N7 pada guanin, namun juga terbentuk ikatan kovalen dengan adenin dan sitosin.Cisplatin terutama efektif untuk
tumor padat seperti karsinoma paru sel sekil dan sel non kecil, kanker esofagus, gaster, leher dan kepala, genito urinaria testis, ovarium, buli
ā buli.Cisplatin dalam kombinasi dengan vinblastin dan23 bleomisin, atau
etoposid dan bleomisin dapat memberi hasil yang kuratif untuk tumor testis.Departemen Farmakologi dan terapi, 2008.
Karena toksisitas cisplastin yang mempunyai sitotoksisitas sinergik dengan radiasi dan obat kemoterapi lain Mary dan Pamela, 2001.
1. Mekanisme kerja: Mekanisme kerja sama dengan alkilator. Golongan obat ini
membunuh sel pada semua siklus pertumbuhannya, menghambat biosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang cross linking.
Sitotoksisitas dapat terjadi pada setiap tahap pengembangan siklus sel, tetapi sel yang paling peka adalah fase G1 dan S. Tempat ikatan utama adalah N7
pada guanin, namun juga terbentuk ikatan kovalen dengan adenin dan sitosin. Pada lingkungan plasma yang tinggi klorida, cisplastin menetapkan
sebagai jenis netra l, yang masuk sel dan terikat pada Nā guanine DNA,
membentuk crosslink inter- dan intra- strand. Lesi sitotoksik yang menghambat sintesis DNA dan RNA Mary dan Pamela, 2001.
2. Farmakokinetik Cisplatin dan Karboplatin diberikan IV dalam cairan garam, obat-obat
ini dapat juga diberikan interperitonial untuk kanker ovarium.Lebih dari 90 cisplatin diikat oleh serum protein.Konsentrasi tertinggi ditemukan dalam
hati, ginjal, usus, sel-sel testis dan ovarium, tetapi sedikit yang dapat masuk kedalam cairan serebrospinal CSS.Ginjal merupakan saluran ekstraksi yang
utama. Efek samping dari cisplatin antara lain muntah yang hebat dan persisten terjadi 1 jam setelah 24 pemberian cisplatin dan dapat berlangsung
sampai 5 hari Mary dan Pamela, 2001; Departemen Farmakologi dan terapi, 2008.
3. Penggunaan dalam terapi Cispaltin banyak digunakan untuk pengobatan tumor padat seperti
metastasis karsinoma testis dikombinasikan dengan vinblastin dan bleomisin, karinoma ovarium kombinasi dengan siklofosfamid, atau tunggal untuk
karsinoma kanndung kemih Mary dan Pamela, 2001. 4. Efek samping
Muntah yang hebat dan persisten terjadi 1 jam setelah pemberian cisplatin dan dapat berlangsung sampai 5 hari. Premedikasi dengan
antiemetik biasanya dapat menolong.Toksisitas terbatas yang paling sering adalah nefrotoksisitas yang tergantung dosis, menyangkut tubulus renalis
kontortus distal dan tubulus renalis rektus.Kedaan ini diperburuk oleh hidrasi hebat dan diuresis Mary dan Pamela, 2001.
Efek samping utama cisplat in adalah nefrotoksisitas.Hidrasi yang cukup dengan garam fisiologis atau manitol penting untuk mengurangi
nefrotoksisitas.Selain itu, cisplatin juga menyebabkan neurotoksisitas perifer yang irreversibel Departemen Farmakologi dan terapi, 2008.
2.9 Kultur Sel Malole, 1990; Freshney,1992