Obat Antikanker Mekanisme Kerja Obat Antikanker Siswandono, 2000; Departemen Golongan Obat Antikanker

Sel HeLa merupakan kategori cell line atau sel lestari, yaitu kultur sel yang berasal dari organ atau jaringan yang telah diuraikan secara mekanis dan atau enzimatis menjadi suspensi sel. Suspensi tersebut kemudian dibiakkan menjadi satu lapisan jaringan monolayer diatas permukaan yang keras botol, tabung, cawan atau menjadi suspensi sel dalam media penumbuh. Monolayer tersebut kemudian dapat diperbanyak lagi sesudah melalui proses pemisahan sel secara enzimatis dan diencerkan dengan media penumbuh. Apabila di subkultur terus menerus maka dihasilkan sel lestari Malole, 1990.

2.7 Antikanker

2.7.1 Obat Antikanker

Obat antikanker merupakan senyawa kemoterapetik untuk pengobatan tumor yang membahayakan dan diharapkan memiliki toksisitas selektif dalam menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel jaringan normal. Terapi dikatakan berhasil apabila mematikan sel tumor yang ganas dan tidak mengganggu sel normal yang berproliferasi Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007; Siswandono, 2000

2.7.2 Mekanisme Kerja Obat Antikanker Siswandono, 2000; Departemen

Farnakologi dan Terapeutik, 2007 Antikanker bekerja berdasarkan gangguan pada salah satu proses sel yang esensial, dengan cara mempengaruhi metabolisme asam nukleat terutama DNA atau biosintesis protein . Sel memiliki siklus kehidupan yang terdiri dari beberapa fase, antara lain: 1. Fase mitosis M, terjadi pembelahan sel aktif. Replikasi kromosom terpisah menjadi dua inti anak sel yang berlangsung selama 1 jam. Pada fase ini terjadi dua alternatif yaitu: a. Menuju fase G 1 dan memulai proses proliferasi. b. Masuk ke fase istirahat G o , kemampuan sel untuk berproliferasi hilang dan sel meninggalkan siklus secara tidak terpulihkan. 2. Fase post mitotik G 1 , terjadi sintesis RNA dan protein. Pada fase akhir terjadi sintesis RNA yang optimum. Fase ini umumnya terjadi kurang lebih 5 jam. 3. Fase sintetik S, terjadi replikasi DNA dengan bantuan DNA- polimerase yang menghasilkan DNA baru, sehingga rantai tunggal DNA menjadi rantai ganda. Fase ini terjadi selama 7 jam. 4. Fase post sintetik G 2 , terjadi bila sel telah menjadi tetraploid dan mengandung dua DNA, kemudian sintesis RNA dan protein dilanjutkan. Fase ini terjadi selama 3 jam. Selanjutnya sel kembali ke fase mitotik.

2.7.3 Golongan Obat Antikanker

a. Senyawa Pengalkilasi Senyawa pengalkilasi membentuk senyawa kationik antara yang tidak stabil, diikuti pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif yang akan bereaksi melalui reaksi alkilasi sehingga terjadi cross-linking saling mengikat antara rantai-rantai DNA di dalam inti sel. Akibatnya proses pembentukan sel terganggu sehingga pertumbuhan sel kanker terhambat. Senyawa ini untuk pengobatan limfosarkoma, penyakit Hodgkin, leukimia limfositik dan mieloma. Contoh senyawa pengalkilasi: mekloretamin, klorambusil, siklosfosfamid, bisulfan, dan karmustin Tjay, 2002; Siswandono, 2000. b. Antimetabolit Antimetabolit menghambat asam folat, purin, pirimidin dan asam amino, serta jalur nukleosida pirimidin pada sintesis DNA sel kanker. Replikasi DNA dapat dihambat secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan sel tidak berkembang biak dan mengalami kematian Siswandono, 2000; Tjay, 2002. Berdasarkan sifat antagonismenya, golongan ini terdiri dari empat kelompok yaitu Siswandono, 2000; Tjay, 2002: 1 Antagonis Pirmidin Obat golongan ini mengalami anabolisme menjadi senyawa aktif secara in vivo, sehingga dapat mempengaruhi sintesis DNA pada fase awal yang menyebabkan kekosongan asam timidilat akibatnya sel mengalami kematian. Contoh: 5-fluorourasil, sitarabin, tegafur dan floksuridin. 2 Antagonis Purin Antagonis purin menjadi aktif setelah mengalami anabolisme menjadi nukleotida dan terkadang menjadi turunan difosfat atau trifosfat. Contoh: 6-merkaptopurin, azatioprin dan tioguanin. 3 Antagonis Asam Folat Pada golongan ini obat bekerja tidak khas dengan menghambat secara bersaing dihidrofolat reduktase enzim yang mengkatalisis reduksi asam dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat. Antagonis asam folat mengikat enzim tersebut sehingga terjadi hambatan tak terpulihkan. Penghambatan enzim dihidrofolat reduktase menyebabkan hambatan sintesis DNA, RNA dan protein. Antagonis asam folat menghambat timidilat sintetase sehingga menyebabkan kematian sel karena kekurangan timin. Contoh: aminopterin, metotreksat dan ketotreksat. 4 Antagonis Asam Amino Antagonis asam amino menghambat beberapa proses metabolik yang memerlukan glutamin sebagai kofaktor. Aktivitas antikanker disebabkan oleh kemampuan menghambat fosforibosil formilglisinamida ribonukleotida menjadi fosmilglisinamidin ribonukleotida. Contoh: azaserin dan 6- diazo-5-okso-L-norleusin DON. c. Antikanker Produk Alam Senyawa antikanker ini dihasilkan dari alam dan memiliki khasiat sebagai antikanker. Obat antikanker golongan ini terbagi menjadi Siswandono, 2000; Tjay, 2002: 1 Antibiotika Antikanker Efek samping berupa sitotoksik tinggi dari antibiotika yang dikembangkan sebagai senyawa antibakteri, kemudian dievaluasi dan dikembangkan menjadi obat antikanker. Antibiotika antikanker sukar diabsorpsi pada saluran cerna sehingga diberikan melalui parenteral. Contoh: mitomisin, daktinomisin, doksurubisin, dan bleomisin. 2 Antikanker Produk Tanaman Obat-obat antikanker golongan ini bekerja dengan mengikat tubuli dan menghambat pertumbuhan komponen mikrotubuli pada kumparan mitosis sehiggga metafase berhenti. Alkaloid vinca bekerja pada fase M, vinkristin memiliki kemampuan penetrasi ke dalam sel kanker yang lebih baik dibanding vinblastin. Contoh: vinblastin, vinkristin, dan podophyllotoksin seperti etoposida. 3 Antikanker Produk Rekayasa Genetika Obat yang termasuk dalam golongan ini yaitu interferon α- 2a Roferon- A dan interferon α-2b Intron-A yang mengandung 165 asam amino, dihasilkan melalui teknologi rekombinan DNA menggunakan rekayasa genetik pada strain E.coli. contoh lainnya: antineoplaston dan avaron. d. Hormon Hormon androgen, progestin, estrogen dan adrenokortikoid mengikat secara khas reseptor pada sitoplasma dan mengubah struktur reseptor. Bentuk kompleks hormon-reseptor menuju inti, berinteraksi dengan sisi aseptor sehingga mempengaruhi proses transkripsi Siswandono, 2000; Tjay, 2002. e. Golongan Lain-lain Sitostatika lainnya yang digunakan berupa enzim asparaginase, senyawa-senyawa platina berupa sisplatin dan karboplatin, hidroksiurea, procarbazin dan topotecan yang menghambat enzim topoisimerase-1, yang terlibat pada replikasi DNA. Kompleksnya dengan DNA distabilkan, menimbulkan cacat dan matinya sel Siswandono, 2000; Tjay, 2002.

2.8 Cisplatin Farmakologi dan terapi 2008

Dokumen yang terkait

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Uji Aktivitas Antioksidan Isolat Katekin Gambir (Uncaria gambier Roxb.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley Dengan Diberi Beban Aktivitas Fisik Maksimal

1 8 98

BIOTRANSFORMASI KATEKIN MENGGUNAKAN ISOLAT MIKROBA ENDOFIT DARI DAUN TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) DAN MIKROBA TANAH.

1 3 10

KONSENTRASI HAMBAT KATEKIN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP Streptococcus mutans.

0 0 4

Potensi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) sebagai Antihiperlipidemia

0 0 10

Formulasi Tablet Salut Selaput Katekin dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb.)

0 0 7