Uji Jarak Lebur Pembuatan Larutan PBS Phosfhat Buffer Saline Pembuatan Larutan SDS Sodium Dedocyl Sulfat 10 bv Kontrol Cisplatin Aktivasi sel HeLa Thawing Kultur Sel

pengurangan berat antara dua penimbangan berturut-turut lebih kecil dari 0,001 g. Kadar air dihitung dari pengurangan yang didapat Depkes, 2000.

d. Uji Jarak Lebur

Menempatkan sejumlah katekin ke dalam tabung kapiler lalu dipanaskan dalam tangas udara atau tangas cair kemudian suhu dicatat pada saat zat melebur dan pada saat semua dimana semua zat melebur. Dengan demikian jarak lebur dicatat sebagai jarak antara suhu permulaan dan suhu akhir peleburan yang sempurna. Laju pemanasan alat diatur sekitar 10 o C per menit, ketika mencapai suhu 165-170 o C diatur kembali hingga kenaikannya sekitar 1 o C per menit DepKes, 1979. Jarak lebur katekin pada literatur ialah 175-177 o C WHO, 1998.

e. Rendemen Katekin

Rendemen katekin dihitung dengan membandingkan berat awal serbuk dengan berat akhir katekin yang dihasilkan. Rendemen = kemurnian x Bobot serbuk katekin Bobot serbuk gambir di ekstraksi

3.3.7. Sterilisasi Alat

Bahan-bahan seperti media kultur dan reagen-reagen harus dalam keadaan steril. Sterilisasi dilakukan secara aseptis di dalam LAFLaminar Air Flow dengan metode filtrasi karena mengandung komponenyang tidak tahan pemanasan. Sterilisasi ini bertujian untuk menghindariterjadinya kontaminasi dari bakteri atau pengotor lain seperti debu yangakan merusak validitas hasil penelitian. Filter yang umumnya digunakanadalah filter MF-Milipore tipe GS dengan ukuran pori 0,2 µm. Alat –alat gelas yang akan digunakan dicuci bersih kemudiandikeringkan, selanjutnya dibungkus dengan kertas dan disterilkan dalamautoklaf pada suhu 121 o C, tekanan 15 lb, selama 15 menit.

3.3.8 Pembuatan Reagen a. Pembuatan Medium DMEM berserum

Sebanyak 500 ml medium DMEM berserum ditambahkan 50ml FBS 10 dan penstrep Penisilin-Streptomisin sebanyak 5 ml, kemudian dihomogenkan. Selanjutnya larutan medium DMEM berserum disaring dengan syringe filter 0.2 µm membrane non pyrogenic dan disimpan pada suhu -4 o C

b. Pembuatan Larutan PBS Phosfhat Buffer Saline

Larutan PBS dibuat dengan cara menimbang dinatrium hydrogen fosfat Na 2 HPO 4 sebanyak 1,081 gram, kemudian ditambahkan 0,106 gram kalium fosfat KH 2 PO 4 ; 4,025 gram natrium klorida NaCl, dan 0,102 gram kalium klorida KCl. Selanjutnya dilarutkan dalam aquadest steril hingga 500 ml. Stabilkan larutan pada pH 7,2 dengan menggunakan pH meter kemudian disterilkan dengan autoklaf dan disimpan pada suhu kamar.

c. Pembuatan Larutan SDS Sodium Dedocyl Sulfat 10 bv

Menimbang SDS sebanyak 10 gram kemudian dilarutkan dalam 90 mlaquadest steril dan 10 ml HCl 0.01 N, kemudian diaduk sampai larut. d. Pembuatan Larutan MTT 3 – [4,5 – dimethylthiazol – 2Yi] – 2,5 – diphenyl tetrazolium bromide Untuk pengamatan proliferatif sel secara kolorimetri, 5 mg MTT dilarutkan dalam 1 ml PBS dan difilter agar steril. Kemudian MTT diberikan sebanyak 10 µL per 100 µL medium pada tiap-tiap sumuran Mosmann, 1983. Pada penelitian ini, Larutan MTT dibuat dengan cara melarutkan serbuk MTT sebanyak 1 gram dalam 40 ml PBS steril. Tiap sumuran diberi larutan MTT tersebut sebanyak 10 µl.

3.3.9 Persiapan Larutan Uji a. Suspensi Campuran Katekin Gambir Uncara gambier Roxb.

dan Eugenol . Sebanyak masing-masing 125 mgkatekin dan eugenol ditimbang dan dimasukkan ke dalam mikro tube dan dilarutkan dalam 5000µl DMSO 99 , sentrifuge sampai homogen. Larutan ini dijadikan larutaninduk dengan konsentrasi 50000 µgmL larutan induk 1, diambil 50 μl laluditambahkan media DMEM sebanyak 450 µl untukmemperoleh larutan dengan konsentrasi 5000 µgmL larutan induk 2, kemudian larutan uji dengan seri 3.125; 6.25; 17.5; 25; 50; 100; dan 200 µgmL dibuat dengan mengencerkan beberapa μl dari larutan induk 2.

b. Kontrol Cisplatin

Sediaan cisplatin 10 mg20 ml 500 µgmL sebagai larutan indukdimasukkan dalam mikrotube, kemudian dibuat pengenceran denganmemipet beberapa μl dari larutan induk, agar diperoleh lima konsentrasiyaitu 1.5, 3, 4.5, 6, 7.5, dan 9 µgmL.

c. Kontrol DMSO kontrol negatif

DMSO yang digunakan merupakan DMSO pro Analysis.

3.3.10 Persiapan Kultur HeLa Cell Line

a. Aktivasi sel HeLa Thawing Kultur Sel

1. Mengeluarkan tabung yang berisi HeLa cell line dari tangki wadah berisi dry ice bersuhu -80 C , kemudiandicairkan dalam waterbath 37 o C sampai gumpalan di dalam vial mencair. 2. Didalam LAF, HeLacell line diambil seluruhnya dengan menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam tabungsentrifuge kemudianditambahkan 7 ml medium DMEM kemudiandisentrifus dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. 3. Supernatan yangdiperoleh kemudian dipisahkan sedangkan pellet diresuspensikan denganmenggunakan 5 ml PBS,selanjutnya disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 4000 rpm. 4.Supernatan kemudian dipisahkan dan pellet yang dihasilkan diresuspensi dengan 3 ml DMEM berserum, kemudian dimasukkan ke dalam T-flaskyang telah berisi 7 ml DMEM berserum lalu diinkubasi pada suhu 37 o Cdalam inkubator CO 2 5 selama 24 jam hingga sel menutupi permukaan cell culture dish dengan tingkat kepadatan 95.

b. Pembuatan dan Pengembangan sel HeLa Subkultivasi

Dokumen yang terkait

Uji efek hipoglikkemik ekstrak etanol gambir (uncaria gambir, roxb) pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

1 11 136

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Uji Aktivitas Antioksidan Isolat Katekin Gambir (Uncaria gambier Roxb.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley Dengan Diberi Beban Aktivitas Fisik Maksimal

1 8 98

BIOTRANSFORMASI KATEKIN MENGGUNAKAN ISOLAT MIKROBA ENDOFIT DARI DAUN TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) DAN MIKROBA TANAH.

1 3 10

KONSENTRASI HAMBAT KATEKIN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP Streptococcus mutans.

0 0 4

Potensi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) sebagai Antihiperlipidemia

0 0 10

Formulasi Tablet Salut Selaput Katekin dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb.)

0 0 7