7. Upaya dalam menumbuhkan motivasi
Mengembangkan motivasi tidaklah mudah, dalam hal ini dosen harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk membangkitkan motivasi
belajar mahasiswa.
Menurut Tadjab di antara cara untuk membangkitkan motivasi belajar itu adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan kepada mahasiswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan kelak.
b. Mengkaitkan materi mata kuliah dengan pengalaman mahasiswa diluar lingkungan kampus.
c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang. d. Mendorong mahasiswa untuk memandang belajar di kampus sebagai
suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga mahasiswa mempunyai intensitas untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya
dengan sebaik mungkin.
e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin. g. Partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, untuk meningkatkan
hubungan antara dosen dengan mahasiswa. h. Menggunakan bentuk-bentuk kompetisi persaingan antara mahasiswa.
i. Menggunakan insentif, seperti pujian, hadiah secara wajar. Dengan demikian pula hukuman-hukuman dan celaan patut diberikan dengan
alasan yang cukup kuat.
21
j. Menggunakan metode yang bervariasi. k. Memberikan dorongan kepada mahasiwa untuk belajar.
l. Menjelaskan secara konkret kepada mahasiwa apa yang dapat
dilakukan pada akhir pengajaran. m. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai mahasiwa
sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari.
n. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. o. Membantu kesulitan belajar mahasiwa secara individual maupun
kelompok.
22
21
Tadjab, Ilmu Jiwa Dosenan, Surabaya: Karya Abitama, 1994, Cet. I, h. 103
22
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006, Cet. III, h. 148-149
B. Hasil Belajar Mahasiswa
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjukkan kepada
“suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan yang menjadi hasil belajar.”
23
Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. “Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek
kemampuan berfikir cognitive, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan afektif, sedang belajar
psikomotorik memberikan hasil belajar berupa pengetahuan.”
24
“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku mahasiswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan tertentu.”
25
Menurut Briggs hasil belajar adalah “sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.”
26
Menurut Gronlund hasil belajar adalah “suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan prilaku tertentu.”
27
Menurut Bloom hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar. Klasifikasi hasil belajar secara garis besar
terdiri dari: a. Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu : 1Pengetahuan atau ingatan, 2 Pemahaman, 3 Aplikasi, 4 Analisis, 5 Sintesis dan 6 Evaluasi
23
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, Jurnal Teknologi Ciputat: 2005, h. 155
24
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, h. 154
25
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Dosenan DEPDIKNAS, h. 147
26
Badan Peneitian dan Pengembangan Departemen Dosenan Nasional, Jurnal Dosenan dan Kebudayaan, Jakarta: 1995, h. 130
27
Badan Peneitian dan Pengembangan Departemen Dosenan Nasional, h. 130