3. Fungsi Motivasi
Diantara fungsi motivasi adalah sebagai berukut : a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. Motivasi
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Penentu arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
12
Jadi menurut para ahli fungsi motivasi itu ada tiga yaitu sebagai pendorong perbuatan, pengarah perbuatan, dan penyeleksi perbuatan, dan
motivasi pulalah yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwasannya motivasi itu sangat diperlukan oleh
seseorang, karena motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong, pengarah dan penyeleksi perbuatan yang dengan ketiga fungsi itu seseorang mendapat
tujuan yang diinginkannya.
4. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa “tujuan motivasi adalah untuk atau mengarahkan seseorang agar timbul keinginan dan kemampuannya untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.”
13
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan motivasi adalah mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang
diinginkannya.
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 75
13
Ngalim Purwanto, Psikologi, Dosenan, h. 73
5. Pertentangan Konflik Antara Motif-motif
Sartain membedakan 3 macam konflik atau pertentangan antara motif- motif sebagai berikut: “Approach-Avoidance Conflict, Approach-Approach
Conflict Avoidance- Avoidance Conflict”.
14
a. Approach-Avoidance Conflict Merupakan pertentangan antara motif-motif yang saling berlawanan
maksud atau tujuannya. Motif yang satu mendorong untuk mencapaimendekatinya, sedang motif yang lain mendorong untuk
menghindarimenjauhinya. b. Approach-Approach Conflict
Pertentangan ini dibagi menjadi dua macam 1 Convergent Approach-Approach Conflict
Konflik ini terjadi bila dua motif yang bertentangan satu sama lain mendorong seseorang kepada obyek tujuan yang sama. sebagai contoh:
Seorang ayah yang hidup tentram dengan keluarganya, pada suatu hari bercekcok agak keras dengan isterinya karena suatu hal. Di dalam dirinya
timbul dua motif yang bertentangan; ia sebenarnya mencintainya, tetapi disaat itu ia ia ingin menceraikannya.
2 Divergent Approach-Approach Conflict Konflik ini terjadi bila terdapat dua motif dan dua tujuan yang
bersaingan satu sama lain dalam satu saat yang sama. contohnya: seorang anak berhasrat untuk mengaji, tetapi pada saat itu juga ia ingin bersama-
sama temannya pergi bermain bola. Motif ingin pergi mengaji dan motif ingin bermain bola timbul bersama-sama dalam satu saat, sehingga
terjadilah pertentangan.
15
c. Avoidance- Avoidance Conflict Konflik ini terjadi bila dua obyek tujuan yang kedua-duanya tidak
diinginkan, tetapi salah satu diantaranya harus dipilih. Contohnya: seorang tentara yang sedang bertempur berhadapan dengan musuh digaris depan.
14
Ngalim Purwanto, Psikologi, Dosenan, h. 67
15
Ngalim Purwanto, Psikologi, Dosenan, h. 67
Mungkin dalam dirinya waktu itu timbul dua dorongan: menghindarkan diri sambil mundur agar dirinya selamat atau bertahan dan maju untuk
menghindarkan sangkaan bahwa ia penakutpengecut, biarpun situasi pada waktu itu benar-benar membahayakan.
16
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya sering kali dalam diri manusia terjadi pertentangan konflik antara-motif-motif, terkadang diwaktu bersamaan ada
motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tetapi dilain sisi yang mendorong untuk menghindarinya.
6. Teori Motivasi