Sasaran dan obyek penilaian Jenis alat penilaian hasil belajar

Jadi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua jenis yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar faktor internal dan yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar faktor eksternal. Maka dapat disimpulkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Secara keseluruhannya sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lainnya.

3. Sasaran dan obyek penilaian

langkah pertama yang ditempuh dosen dalam mengadakan penilaian adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran atau obyek penilaian. Sasaran ini penting diketahui agar memudahkan dosen dalam menyusun alat evaluasi. Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian, yakni : a Segi tingkah laku, artinya segi menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan mahasiswa sebagai akibat dari proses belajar mengajar. b Segi isi dosenan, artinya penguasaan bahan pengajaran yang diberikan dosen dalam proses belajar mengajar. c Segi yang menyangkut proses belajar dan mengajar. Proses tersebut perlu diadakan penilaian secara obyektif dari dosen, sebab baik tidaknya belajar dan mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar. 39 Hasil belajar sebagai obyek penelitian pada hakikatnya menilai penguasaan mahasiswa terhadap tujuan-tujuan instruksional. Hasil belajar sebagai obyek penelitian dapat dibedakan kedalam berbagai kategori antara lain keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita- cita. Maka dapat disimpulkan bahwasannya dalam mengadakan penelitian ada tiga sasaran yang harus diperhatikan diantaranya, segi tingkah laku, segi isi materi dan segi yang menyangkut belajar dan mengajar. Ketiga sasaran pokok di atas harus dievaluasi secara menyeluruh, artinya jangan hanya menilai segi penguasaan materi, tapi juga harus menilai segi perubahan tingkah laku dan 39 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Dosenan, Bandung: Sinar Baru, 1989, h. 113 proses belajar mengajar itu sendiri secara adil. Dengan menetapkan sasaran di atas maka seorang dosen akan mudah menetapkan alat evaluasinya.

4. Jenis alat penilaian hasil belajar

Secara garis besar, alat penilaian atau evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes. a Tes Tes adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat atau cepat” 40 . Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengkur mahasiswa maka dibedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu : 1. Tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahana mahasiswa, sehingga berdasarkan kelemahan- kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. 2. Tes formatif, yaitu dari kata “form” yang merupakan dasar dari istilah “formatif” maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana mahasiswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu 3. Tes sumatif, yaitu tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian kelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman kampus, tes formatif disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. 41 b Non tes Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non tes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluasi, seperti menilai aspek sikap, minat, karakteristik, dan lain-lain. Alat penilaian jenis non tes ini antara lain : 1. Observasi, yakni pengamatan kepada tingkah laku pada suatu tertentu. 2. Wawancara, yakni komunikasi langsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. 3. Studi kasus, yaitu mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus-menerus untuk melihat perkembangannya. 40 Amir dan Indra Kusuma, Evaluasi Dosenan, Jilid I, h. 27 41 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, Cet. XII, h. 29 4. Rating scale skala penilaian, merupakan salah satu alat penilaian yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang negatif sampai yang positif, sehingga si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja. 5. Chek list, hampir menyerupai rating scale hanya saja pada cek list tidak perlu disusun kriteria atau skala dari yang negatif sampai yang positif, cukup dengan kemungkinan- kemungkinan jawaban yang akan kita minta dari yang dievaluasi. 6. Inventory, yaitu daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban diantara setuju, kurang setuju, atau tidak setuju. 42 Maka dapat disimpulkan, kedua jenis alat penilaian tersebut sangat baik digunakan oleh dosen dalam proses belajar mengajar, dan hendaknya para dosen dapat menempatkan penggunaan alat penilaian ini dengan tepat agar dapat memperoleh data yang akurat dan obyektif dalam menilai hasil belajar para mahasiswanya.

5. Fungsi dan tujuan penilaian hasil belajar