Sarana Promosi Perpustakaan Pertanyaan Kuesioner
jawaban. Diketahui dari data diatas brosur sarana promosi dalam bentuk tercetak yang pernah didapat responden di Perpustakaan Kementerian
Pendidikan Nasional. Dari hasil tabel 08 dapat di lihat bahwa sarana promosi perpustakaan
dalam bentuk tercetak yang pernah didapat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional adalah brosur dan memiliki prosentase tertinggi 61
dan dapat disimpulkan hasil ini baik. Brosur merupakan salah satu media promosi dalam bentuk tercetak. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi
di perpustakaan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatanya cukup mudah. Brosur bisa lebih banyak memberikan
informasi mengenai kegiatan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan.
Tabel 11 Perpustakaan Menyebar Brosur kepada Responden
Jawaban Frekuensi
Prosentase
A. Pernah 39
49 B. Sering kali
1 1
C. Tidak pernah 27
34 D. Tidak tahu
13 16
Jumlah 80
100
Dari tabel 09 dapat di tarik data sebagai berikut responden yang pernah mendapatkan promosi dalam bentuk tercetak seperti brosur
sebanyak 49, sering kali sebanyak 1, tidak pernah sebanyak 34, dan tidak tahu sebanyak 16. Disimpulkan perpustakaan pernah menyebarkan
brosur sebagai kegiatan promosi kepada responden.
Karakteristik jawaban pada tabel 09, yaitu pernah setiap satu minggu sekali; sering kali seminggu dua kali; tidak pernah pengguna
perpustakaan tidak pernah mendapatkan brosur; dan tidak tahu pengguna tidak mengetahui tentang penyebaran brosur sebagai sarana promosi.
Dari hasil data pada table 09 dapat di lihat bahwa perpustakaan pernah menyebarkan brosur promosi perpustakaan kepada pengguna
perpustakaan dan memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 49, dari data tersebut dapat disimpulkan hasil ini cukup baik.
Karena brosur merupakan salah satu cara promosi dalam bentuk media tercetak yang
cukup efektif.
Tabel 12 Sarana Promosi Perpustakaan Bentuk Kegiatan yang Paling Menarik
dan Pernah Diikuti Jawaban
Frekuensi Prosentase
A. Pameran perpustakaan 17
20 B. Temu penulis
11 13
C. Launching buku 16
19 D. Seminar
21 24
E. Memutar film atau video 14
16 F. Lain-lain
7 8
Jumlah 86
100
Data pada tabel 11 menunjukan bahwa pameran perpustakaan sebanyak 20, temu penulis sebanyak 13, launching buku sebanyak 19,
seminar sebanyak 24, memutar film atau video 16, dan untuk lain-lain, sebutkan 8. Untuk jawaban lain-lain, sebutkan responden menyebutkan
tidak mengikuti, English club, dan penyuluhan kesekolah-sekolah. Pada pertanyaan no. 9 ini ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu
jawaban. Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang menarik dan sering diikuti responden adalah
seminar. Dari hasil data pada tabel 11 dapat di lihat bahwa seminar merupakan
sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang paling menarik dan pernah diikuti responden adalah seminar, dan memiliki prosentase
sebanyak 24 dan dapat disimpulkan hasil tersebut kurang baik. Promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan merupakan salah satu promosi yang
efektif, dan seminar salah satu kegiatan yang menarik melalui seminar perpustakaan dapat memberikan pendidikan pemakai agar pengguna
mengerti menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut.
Tabel 13 Memanfaatkan Sarana Promosi Bentuk Media Elektronik, seperti
Website dan E-mail
Jawaban Frekuensi Prosentase
A. Sangat sering 14
18 B. Sering
22 28
C. Jarang 37
46 D. Sangat jarang
5 6
E. Tidak pernah 2
3
Jumlah 80
100
Dari tabel 12 dapat di tarik data bahwa, responden memanfaatkan sarana promosi dalam bebtuk media elektronik untuk sangat sering
sebanyak 18, sering sebanyak 28, jarang sebanyak 46, sangat jarang sebanyak 6, dan tidak pernah sebanyak 3. Dapat diketahui dari data
diatas responden jarang memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media elektronik, seperti website dan email.
Karakteristik jawaban pada tabel 12, untuk jawaban sangat sering dua kali dalam satu minggu; sering satu minggu sekali; jarang dua
minggu sekali; sangat jarang satu bulan sekali; dan tidak pernah pengguna perpustakaan tidak pernah menggunakan sarana promosi melalui
media elektronik. Dari hasil data pada tabel 12 dapat di lihat bahwa jarangnya
responden memanfaatkan sarana promosi dalam bentuk media elektronik, dapat dilihat dari hasil prosentase tertinggi sebanyak 46 dan dapat
disimpulkan hasil ini cukup baik. Karena bentuk promosi ini kurang efektif
karena banyak responden yang tidak mengetahui alamat email perpustakaan, dan karena masih kurangnya layanan perpustakaan yang
diberikan melalui media elektronik.
Tabel 14 Bentuk Promosi yang Paling Menarik
Jawaban Frekuensi Prosentase
A. Temu penulis dan launching buku 38
46 B. Brosur dan spanduk
13 16
C. Artikel dalam majalah 9
11 D. Website perpustakaan
14 17
E. Lain-lain 8
10
Jumlah 82
100
Tabel 13 memperlihatkan bahwa bentuk promosi seperti temu penulis dan launching buku sebanyak 46, brosur dan spanduk sebanyak 16,
artikel dalam majalah sebanyak 11, website perpustakaan 17, dan untuk
lain-lain, sebutkan sebanyak 10. Sedangkan untuk jawaban lain-lain, sebutkan responden menyebutkan, seperti bahan pustaka untuk referensi
kuliah, promosi melalui mulut ke mulut, jaringan sosial, pameran perpustakaan, dan melalui kegiatan seperti English club. Pada pertanyaan
no. 11 ada beberapa responden mengisi lebih dari satu jawaban. Diketahui dari data diatas bentuk promosi yang paling menarik menurut responden
adalah temu penulis dan launching buku. Dari data pada tabel 13 dapat di lihat bahwa prosentase yang paling
tinggi adalah temu penulis dan launching buku sebanyak 46 dan dapat disimpulkan hasil tersebut cukup baik.
Pada bentuk promosi temu penulis dan launching buku dengan menggunakan cara promosi ini perpustakaan
dapat mempromosikan keberadaan perpustakaan, fasilitas dan koleksi perpustakaan.
Tabel 15 Kegiatan Promosi Perpustakaan, yang Diikuti
Jawaban Frekuensi Prosentase
A. Pameran perpustakaan 25
27 B. Temu pengarang
11 12
C. Bedah buku 26
28 D. Seminar
21 23
E. Lain-lain 10
11
Jumlah 93
100
Data pada tabel 14 menunjukan bahwa pameran perpustakaan sebanyak 27, temu pengarang sebanyak 12, bedah buku sebanyak 28,
seminar sebanyak 23, dan untuk lain-lain, sebutkan sebanyak 11. Sedangkan untuk jawaban lain-lain, sebutkan responden menyebutkan,
seperti tidak pernah, pemutaran film, English club, dan workshop seperti, pelatihan merajut, story mapping dan story telling. Pada pertanyaan no. 12
ini ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu jawaban. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang diadakan perpustakaan, yang pernah
diikuti kebanyakan responden adalah bedah buku. Dari hasil tabel 14 dapat di lihat bahwa kegiatan yang diadakan
perpustakaan dan pernah diikuti pengguna perpustakaan adalah kegiatan bedah buku dan pameran perpustakaan karena prosentasenya hanya berbeda
satu angka yaitu 28 dan 27 dan dapat disimpulkan kedua hasil tersebut cukup baik. Promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan seperti bedah
buku dan pameran perpustakaan merupakan kegiatan yang cukup efektif karena dapat terjadi komunikasi antara pengguna perpustakaan dan
pustakawan.
Tabel 16 Promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional Melalui
Media Cetak Jawaban
Frekuensi Prosentase
A. Sangat sering B. Sering
4 5
C. Jarang 40
50 D. Sangat jarang
12 15
E. Tidak pernah 24
30
Jumlah 80
100
Tabel 16 memperlihatkan bahwa sangat sering sebanyak 0, sering sebanyak 5, jarang sebanyak 50, sangat jarang sebanyak 15, dan untuk
tidak pernah sebanyak 30. Diketahui dari data diatas responden jarang
melihat promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional melalui media cetak.
Karekteristik jawaban pada tabel 16 ini adalah sangat sering seminggu dua kali; sering seminggu sekali; jarang dua minggu sekali; sangat jarang
satu bulan sekali; dan tidak pernah pengguna perpustakaan tidak pernah melihat promosi di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.
Dari hasil data pada tabel 16 dapat di lihat bahwa responden jarang melihat promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak dan prosentasenya
sebanyak 50 dan dapat disimpulkan hasil tersebut cukup baik. Promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak jarang dilihat di Perpustakaan
Kementerian Pendidikan Nasional karena dalam satu tahun hanya dilakukan satu kali pembuatan brosur, newslatter, poster dll.