Cara-cara Promosi Perpustakaan Pertanyaan Kuesioner

secara cepat dan tepat. Selain itu juga dapat dijadikan salah satu kegiatan promosi perpustakaan. Tabel 07 Cara Pustakawan dalam Memberikan User Education atau Bimbingan kepada Pengguna Perpustakaan Jawaban Frekuensi Prosentase A. Cara penelusuran 13 15 B. Cara menggunakan fasilitas yang ada 23 27 C. Peminjaman bahan pustaka 18 21 D. Keanggotaan 28 33 E. Lain-lain 4 5 Jumlah 86 100 Tabel 07 memperlihatkan bahwa cara yang diajarkan pustakawan dalam melakukan memberikan user education atau bimbingan pengguna perpustakaan adalah untuk cara penelusuran sebanyak 15, cara menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan sebanyak 27, peminjaman bahan pustaka sebanyak 21, keanggotaan, sebanyak 33 dan untuk yang menjawab lain-lain, sebutkan sebanyak 5. Responden menyebutkan seperti, tidak tahu atau tidak pernah mendapatkan user education atau bimbingan pengguna perpustakaan. Pada pertanyaan no. 5 ini ada beberapa responden mengisi lebih dari satu jawaban. Dapat disimpulkan cara yang diajarkan pustakawan dalam memberikan user education atau bimbingan kepada pengguna perpustakaan adalah keanggotaan. Dari hasil tabel 07 dapat dilihat bahwa cara yang sering didapat pengguna perpustakaan, yaitu keanggotaan dan memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 33 dan dapat disimpulkan hasil ini cukup baik. Keanggotaan dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang diajarkan pustakawan dalam memberikan user education atau bimbingan pengguna perpustakaan, karena kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pemakai dan calon pemakai agar mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan. Tabel 08 Promosi Bentuk Souvenir atau Hadiah Jawaban Frekuensi Prosentase A. Pernah 30 38 B. Sering kali 2 3 C. Tidak pernah 28 35 D. Tidak tahu 20 25 Jumlah 80 100 Dari tabel 15 di tarik data sebagai berikut Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional pernah melakukan promosi dalam bentuk insentif atau pemberian sesuatu yang bernilai sebanyak 38, sering kali 3, tidak pernah sebanyak 35, dan tidak tahu sebanyak 25. Diketahui data diatas promosi dalam bentuk souvenir atau hadiah pernah didapat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional oleh responden. Karakteristik jawaban pada tabel 15 ini adalah pernah setiap satu minggu sekali; sering kali satu minggu dua kali; tidak pernah pengguna tidak pernah menerima promosi dalam bentuk insentif; dan tidak tahu pengguna tidak mengetahui bahwa promosi dalam bentuk insentif pernah dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional. Dari hasil data pada tabel 15 menunjukan bahwa kegiatan promosi perpustakaan dengan cara membagikan souvenir atau hadiah pernah dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional dan memperoleh prosentase sebanyak 38 dan dapat disimpulkan hasil tersebut cukup baik. Souvenir atau hadiah dapat dijadikan tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu. Souvenir atau hadiah biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap suatu produk atau jasa. Promosi perpustakaan dengan cara membagikan souvenir atau hadiah ini cukup efektif.

b. Sarana Promosi Perpustakaan

Tabel 09 Bentuk Promosi yang Paling Efektif Jawaban Frekuensi Prosentase A. Promosi dalam bentuk tercetak 22 27 B. Promosi dalam bentuk kegiatan 33 40 C. Promosi dalam bentuk media elektronik 26 32 D. Tidak tahu 1 1 Jumlah 82 100 Tabel 10 memperlihatkan bahwa promosi dalam bentuk tercetak sebanyak 27, promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan sebanyak 40, promosi dalam bentuk media elektronik 32, dan untuk jawaban tidak tahu sebanyak 1. Pertanyaan no. 8 ini ada beberapa responden mengisi lebih dari satu jawaban. Diketahui dari data diatas promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan yang menurut responden paling efektif. Dari hasil data pada tabel 10 dapat di lihat bahwa promosi yang cukup efektif adalah promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan dan memiliki hasil prosentase tertinggi sebanyak 40 dan dapat disimpulkan hasil ini cukup baik. Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya adalah promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan. Dan promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk promosi yang efektif. Tabel 10 Sarana Promosi Perpustakaan Bentuk Tercetak yang di Dapat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional Jawaban Frekuensi Prosentase A. Brosur 50 61 B. Pembatas buku 4 5 C. Buku panduan perpustakaan 3 4 D. News Latter 15 18 E. Kalender perpustakaan 5 6 F. Lain-lain 5 6 Jumlah 82 100 Data pada tabel 08 menunjukan bahwa sarana promosi dalam bentuk tercetak seperti brosur sebanyak 61, pembatas buku sebanyak 5, buku panduan perpustakaan sebanyak 3, news latter sebanyak 15, kalender perpustakaan sebanyak 6, dan untuk lain-lain, sebutkan sebanyak 6. Untuk jawaban lain-lain responden menyebutkan tidak tahu atau belum pernah mendapatkan sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak. Pada pertanyaan no. 6 ada beberapa responden yang mengisi lebih dari satu jawaban. Diketahui dari data diatas brosur sarana promosi dalam bentuk tercetak yang pernah didapat responden di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional. Dari hasil tabel 08 dapat di lihat bahwa sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak yang pernah didapat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional adalah brosur dan memiliki prosentase tertinggi 61 dan dapat disimpulkan hasil ini baik. Brosur merupakan salah satu media promosi dalam bentuk tercetak. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatanya cukup mudah. Brosur bisa lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan. Tabel 11 Perpustakaan Menyebar Brosur kepada Responden Jawaban Frekuensi Prosentase A. Pernah 39 49 B. Sering kali 1 1 C. Tidak pernah 27 34 D. Tidak tahu 13 16 Jumlah 80 100 Dari tabel 09 dapat di tarik data sebagai berikut responden yang pernah mendapatkan promosi dalam bentuk tercetak seperti brosur sebanyak 49, sering kali sebanyak 1, tidak pernah sebanyak 34, dan tidak tahu sebanyak 16. Disimpulkan perpustakaan pernah menyebarkan brosur sebagai kegiatan promosi kepada responden.