Cara-cara promosi perpustakaan Promosi Perpustakaan

hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio, televisi dan sebagainya. 39 Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau elektronik. 40 Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya, kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga dapat dikendalikan oleh pemasang iklan. Sedangkan publikasi sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh penyunting berita, dan yang bersangkutan dapat memutuskan apakah seluruh berita akan digunakan, atau hanya sebagian saja, ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai berita. Meskipun demikian, publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga merupakan investasi yang baik. Publikasi ditempatkan sebagai berita dan bukan di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan bahwa informasi dalam berita mengenai produk dan jasa itu lebih 39 Ibid., h. 29 40 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universias Terbuka, 1996, h. 29, 30 objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap mempromosikan diri sendiri. 41 b Kontak Perorangan Promosi secara kontak perorang dilakukan melalui pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh daripada sarana atau promosi lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna perpustakaan. 42 Menurut Kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan seperti berikut: 1 Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah konsumen dengan langsung mencari konsumen baru; 2 Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen; 3 Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi. 43 41 Ibid, h. 29 42 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universias Terbuka, 1996, h. 30 43 Ibid, h. 30 c Souvenir atau Hadiah Souvenir atau hadiah sering disebut dengan cenderamata dan biasanya souvenir ini diberikan kepada pengguna perpustakaan yang datang berkunjung ke perpustakaan tersebut, dengan maksud untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran tersebut. Dan biasanya souvenir ini tertuliskan nama lembaga tersebut dengan maksud dapat menjadi salah satu sarana promosi perpustakaan. Dari pemaparan cara-cara promosi diatas dapat disimpulkan, cara-cara promosi yang lebih efektif adalah kontak perorangan. Cara ini lebih ampuh dalam menyebarluaskan informasi karena langsung bertatapan dengan pengguna perpustakaan.

b. Sarana Promosi Perpustakaan

Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik. 1 Sarana promosi dalam bentuk tercetak a Brosur, Poster, dan Leaflets Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatanya cukup mudah. Banyak sekali informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis. 44 Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah poster yang di rancang untuk sekilas segera menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di depan poster tersebut, sekaligus memberi pesan atau informasi secara ringkas. 45 Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. 46 44 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universias Terbuka, 1996, h. 72 45 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universias Terbuka, 1996, h. 80 46 Onung Uchjana Effendy, ”Kamus Komunikasi,” artikel ini diakses pada 4 November 2010 dari http:derianggraini.wordpress.com20091211leaflet Sarana promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana promosi brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari lembaran kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada pengguna perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya lebih besar dibandingkan brosur dan leaflet dan poster dirancang untuk sekilas menarik perhatian, karena poster biasanya ditempatkan pada tempat umum dimana orang sering melawati tempat tersebut. Poster juga berisi pesan atau informasi secara singkat dan padat. Diantara ketiga jenis media tercetak ini yang paling efektif adalah brosur. b Flyer Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi. 47 c Map Khusus Perpustakaan Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di 47 Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 178.