simpulan Pengelolaan dana zakat bagi pendidikan masyarakat kurang mampu di dompet dhuafa republika

memberikan bantuan biaya pendidikan kepada peserta didik yang berasal dari kalangan ekonomi tidak mampu, mulai pendidikan dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Seperti yang telah dilakukan Dompet Dhuafa Republika DD Republika melalui salah satu jejaringnya dalam bidang pendidikan yakni Lembaga Pengembangan Insani LPI. LPI memiliki 3 tiga program unggulan yaitu Makmal Pendidikan program pelatihan dan pendidikan bagi guru-guru di daerah terpencil, Beastudi Etos program pembiayaan pendidikan sampai perguruan tinggi bagi siswa berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi dan Smart Ekselensia program pendidikan menengah akselerasi dengan sistem boardingschool. Seluruh kebutuhan pendidikan pada program unggulan LPI berasal dari dana zakat bagi anggaran pendidikan yang dikelola oleh DD Republika.Berbeda dengan lembaga amil zakat lainnya, alokasi dana zakat bagi anggaran pendidikan di DD Republika dikelola secara komprehensif dan continue melalui pengawasan dan pendampingan program yang ketat mulai dari peningkatan kualitas guru, pendidikan menengah dengan sistem boarding school, hingga pendidikan tinggi. Pengelolaan dana zakat yang diupayakan secara optimal dalam bentuk program pendidikan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, sehingga dana zakat bukan sekedar charity namun mampu menjadi asset produktif. Karena pada dasarnya, peran zakat bagi anggaran pendidikan merefleksikan kepedulian para pembayar zakat terhadap peserta didik yang berasal dari kalangan tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas. Oleh karena itu, berdasarkan fenomena yang terjadi, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengelolaan Dana Zakat bagi Pendidikan Masyarakat Kurang Mampu di Dompet Dhuafa Republika”.

B. Identifikasi Masalah

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan lainnya seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan. Sejumlah studi yang dilakukan oleh Loening 2002, Park 2004, serta Haouas dan Yagoubi 2005, telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pembangunan SDM dengan pertumbuhan ekonomi serta kemajuan sosial di berbagai negara. Pengelolaan dana zakat terutama bagi anggaran pendidikan menjadi sangat penting agar zakat tak hanya dihimpun tapi juga disalurkan secara efektif melalui berbagai program pemberdayaan yang berkelanjutan, mengingat potensi dana zakat yang begitu besar namun tidak diiringi dengan penyerapan potensi dana yang sesuai. Berikut tabel uraian potensi zakat Indonesia pada tahun 2009 berdasarkan data dari BPS, BKKBN, serta hasil survei PIRAC. Potensi Zakat Indonesia Tahun 2009 Determinan Potensi Zakat Skenario a Skenario b Keluarga muslim sejahtera 35,2 juta jiwa 35,2 juta jiwa Jumlah muzakki 55 55 Muzakki yang membayar zakat 95,5 95,5 Proyeksi zakat per muzakki Rp. 684.550,- Rp. 664.014,- Proyeksi zakat nasional Rp 12,66 triliun Rp. 12, 27 triliun Potensi penghimpunan zakat LAZBAZ Rp. 911,22 milyar Rp. 883, 88 milyar Beranjak dari uraian fenomena yang ada, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kurangnya penyerapan potensi dana zakat 2. Belum efektifnya pengelolaan dana zakat bagi anggaran pendidikan 3. Masih rendahnya persepsi masyarakat tentang pendayagunaan dana zakat bagi anggaran pendidikan 4. Belum utuhnya pemahaman masyarakat tentang konsep fisabilillah dalam asnaf zakat 5. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat 6. Keterbatasan masyarakat kurang mampu dalam mengakses pendidikan