dan auditing, agar hasil penghimpunan dana zakat dapat
dipertanggungjawabkan. 3
Pendistribusian, yakni kegiatan merancang dan membuat program, melaksanakan membagikan kepada mustahik, kemudian melakukan
pengawasan. Pengelolaan dana zakat merupakan aktivitas yang penting dilakukan agar
zakat tak hanya konsumtif, tapi juga dapat menjadi asset produktif yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat termasukakses pendidikan bagi
masyarakat kurang mampu. Disadari atau tidak, pendidikan adalah tonggak yang dapat memutus mata rantai kemiskinan serta kesenjangan ekonomi.
B. Pendidikan Masyarakat Kurang Mampu
1. Pengertian Masyarakat Kurang Mampu
Istilah ‘masyarakat’ meliputi banyak faktor, sehingga tidak mudah untuk memberikan suatu batasan definisi tentangmasyarakat. Dalam pembahasan skripsi
ini, penulis memfokuskan pengertian masyarakat berdasarkan sudut pandang sosiologis yakni hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut society, berasal dari kata socius
yang berisi kawan. sedangkan kata “masyarakat” berasal daribahasa Arab, yaitu syirik yang artinya bergaul. Adanya saling bergaulini tentu karena ada bentuk-
bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan satu kesatuan.
13
Berbagai pengertian mengenai masyarakat biasanya diterapkan berdasarkan konsep ruang, orang, interaksi, dan identitas. Dalam arti sempit,
istilah masyarakat menunjuk pada sekelompok orang yang tinggal dan berinteraksi yang dibatasi oleh wilayah geografis tertentu seperti desa, kelurahan,
13
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Bandung: Refika Aditama, 1998, h. 63.
kampung, maupun rukun tetangga. Masyarakat dalam arti sempit biasanya disebut komunitas community. Dalam arti luas, masyarakat menunjuk pada interaksi
kompleks sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu.
Masyarakat seperti ini bisa disebut sebagai societas society. Selanjutnya para ahli sosiologi seperti Mac Iver, J.L. Gillin dan J.P. Gillin
sepakat bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karenaadanya nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur yangmerupakan kebutuhan bersama.
Sehingga masyarakat merupakankesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama.
14
Masyarakat society juga didefinisikan oleh beberapa ahli, sebagai berikut:
1 Mac Iver dan Page yang menyatakan bahwa: “Masyarakat ialahsuatu
sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah
laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu berubah”.
2 Ralph Linton berpendapat: “Masyarakat merupakan setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.
3 Selo Sumarjan mendefinisikan masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
15
4 Hasan Shadily dalam bukunya “Sosiologi untuk masyarakat Indonesia”
menyatakan bahwa: masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri
14
M. Munandar Soelaeman, … , h. 64.
15
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999, h. 25-26.
dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain.
16
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian ‘masyarakat’ pada dasarnya memiliki kesamaan isi, yakni masyarakat mempunyai unsur-unsur sebagai
berikut: 1
Manusia yang hidup bersama. Dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk
menentukan beberapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimalnya adalah dua orang yang hidup bersama.
2 Bercampur untuk waktu yang cukup lama.
Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja, dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan berkumpulnya
manusia akan timbul manusia baru. Selain itu sebagai akibat dari hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut. 3
Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Dalam arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial,
mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Selanjutnya, kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat,
kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dan sebagainya. Jiwa masyarakat ini merupakan polusi yang berasal dari unsur masyarakat, meliputi pranata, status,
dan peranan sosial. 4
Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap
anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama
dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan. Manusia tidak mungkin hidup sendiri, suatu misal manusia yang
16
HasanShadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia Jakarta: Bina Aksara, 1983, h. 47.