Sample Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian

34 3.3 Populasi Dan Sample Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Negeri sipil yang berada di kepegawaian dan akademik pusat di wilayah rektorat UIN Syarif Hidayatullah.

3.3.2 Sample Penelitian

Sample yang diteliti sebanyak 29 pegawai yang menggunakan finger print dengan karakteristik : 2 orang Kepala Biro, 5 orang Kepala bagian, 11 orang kepala sub bagian, 11 orang staf dari masing-masing kepala sub bagian yang berada di bagian kepegawaian dan akademik pusat di wilayah rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample penelitian ini adalah sample non random sampling pada pengambilan purposive sample adalah suatu metode pada beberapa bagian tertentu dalam semua kelompok secara sengaja tidak dimasukan dalam pemilihan untuk memiliki sub kelompok Sevilla,1993:168. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner. Isi dari kuesioner adalah pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh responden. Fakta- fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan responden, dengan suatu keadaan 35 ataupun dengan orang-orang yang dikenal oleh responden sendiri Moh. Nazir, 2005: 203. Instrumen yang dibagikan kepada responden terdiri atas dua skala, yaitu skala sikap dan skala kinerja. Kedua skala itu menggunakan skala model Likert, di mana skala ini memilih item-item yang mempunyai distribusi yang baik, yang dipilih dari hal-hal yang ingin diketahui. Skala model Likert menggunakan ukuran interval, karenanya data bukan hasil dari kategorisasi dan dapat dilakukan perhitungan aritmatik.

3.4.1 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan skala sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sebagai alat ukur skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket questionnaire, daftar isian, dan lain-lain. Dalam skala model likert ini, skor akhir subjek adalah skor total dari jawaban pada setiap pernyataan. Terdapat empat jawaban alternatif, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Subjek diminta memilih derajat ketidaksesuaian untuk setiap pernyataan. Skoring yang digunakan untuk setiap kategori pada setiap item dalam penelitian ini adalah berdasarkan norma pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bobot Nilai Skala Skala Favorable Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 36 Skala yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu: 1. Skala Sikap Untuk mengukur sikap pada pegawai terhadap adanya perubahan organisasi pada penelitian ini menggunakan skala model likert, berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Sarlito 1996 : 95-96 adapun tabel blue print penyebaran item dapat dilihat pada tabel 3.2. 2. Skala Kinerja Untuk mengukkur penilaian tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil, pada penelitian ini menggunakan skala model likert, berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Dovan dan Jakson dalam Pasolog 2008 : 182-183, penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, dilakukan dengan berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1947 jo. PP 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS. Penilaian tersebut tertuang dalam suatu daftar yang lazim disebut DP-3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan DP3 akan tetapi hanya menggunakan faktor – faktor yang tertuang dalam DP3 tersebut. Adapun tabel blue print penyebaran item dapat dilihat pada Tabel 3.3 37 Tabel 3.2 Blue Print Skala Siakp Penolakan Sikap Perubahan Organisasi NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL 1 Pekerjaan · perasaan takut akan penggunaan teknologi, · perasaan takut akan perubahan dalam kondisi kerja, · perasaan takut terhadap penurunan pangkat, dan penurunan gaji pokok, · perasaan takut akan paksaan bekerja dan upaya intensif yang mungkin diturunkan. 1 2 3 4 4 2 Individual · penolakan terhadap kritik yang terimplikasi bahwa metode yang selama ini diterapkan tidak baik, · Penolakan terhadap kritik yang terimplikasikan bahwa performa sekarang tidak baik, · Perasaan takut bahwa kebutuhan akan jenis keterampilan atau kemampuan yang ada akan dikurangi atau dihapuskan, · Perasaan takut bahwa spesialisasi makin mendalam akan muncul, dimana mengakibatkan timbulnya kebosanan, monotoni, dan turunnya harkat diri, · Timbulnya perasaan kurang menyenangkan sehubungan dengan keharusan untuk mempelajari metode-metode kerja baru, · Perasaan takut bahwa pekerja yang bersangkutan dituntut bekerja untuk lebih keras, · Perasaan takut akan ketidakpastian dan hal – hal yang belum dikenal, 5 6 7 8 9 10 11 7 3 Sosial · Ketidak senangan karena invidu tersebut harus melakukan penyesuaian –penyesuaian baru, · Ketidaksenangan karena adanya keharusan untuk melepaskan ikatan – ikatan sosial yang berlaku., · Perasaan takut bahwa situasi sosial baru akan menyebabkan menyusutnya kepuasan, · Ketidak senangan pada mereka yang memulai perubahan tersebut, · Ketidak senangan terhadap intervensi dan pengendalian luar, · Penolakan karena kurangnya partisipasi dalam hal menyelenggarakan perubahan tersebut, · Timbulnya persepsi bahwa perubahan tersebut akan lebih menguntungkan organisasi formal yang ada, dari pada individu tersebut, kelompok kerja, atau masyarakat. 12 13 14 15 16 17 18 7 TOTAL 18 38

3.4.2 Uji Instrumen