Pengukuran Sikap SIKAP .1 Pengertian Sikap

19 4. Sikap mengandung aspek evaluatif: artinya, mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka. Pandangan ini dikemukakan oleh Bern dalam Luthfi 2009:560, dengan definisi yang sederhana yaitu “attitudes are likes and dislikes”. 5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Sikap dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam berinteraksi dengan objeknya. Pengalaman yang menyenangkan akan relatif menimbulkan sikap positif, sedangkan pengalaman yang diinterpretasi sebagai hal yang tidak menyenangkan atau mendatangkan kerugian akan cenderung menumbuhkan sikap yang negatif. 6. Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang bersangkutan.

2.2.3 Pengukuran Sikap

Sikap, sebagaimana aspek-aspek psikologis lainnya, juga dapat diukur. Menurut Faturrachman dalam Luthfi 2009:62, asumsi pengukuran sikap yang paling mendasar adalah bahwa sesuatu yang ada tentu akan eksis, sesuatu yang eksis tentu bisa diukur. Dan menurut Louis Thurstone dalam Luthfi 2009:62 , berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna mengungkap sikap manusia dan memberikan intervensi yang valid. Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa diantara metode pengungkapan sikap secara historik yang telah dilakukan: 20 a. Observasi perilaku Untuk dapat mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya, sebab perilaku merupakan salah satu indikator setiap individu. Pengukuran dengan metode ini dilakukan dengan mengamati tindakan yang ditampilkan. Teknik observasi yang dapat dilakukan adalah observasi secara langsung maupun tidak langsung dengan perilaku. Meskipun dengan pengamatan bisa dilakukan untuk pengukuran sikap, tetapi metode ini memiliki akurasi yang kurang tinggi. Untuk mengantisipasi validitas yang rendah, metode ini biasanya digabungkan dengan metode lain. Hasil dari observasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung. Validitas yang rendah dari teknik ini disebabkan oleh sifatkarakteristik dari sikap itu sendiri, yaitu masih bersifat laten. Sehingga apa yang ditampilkan belum tentu mencerminkan apa yang melatarbelakanginya atau predisposisinya. b. Pertanyaan langsung Asumsi yang mendasari metode penanyaan langsung untuk mengungkap sikap yaitu bahwa individu adalah pihak yang paling tahu mengenai dirinya sendiri. c. Pengukuran terselubung Metode pengukuran terselubung sebenarnya berorientasi ke metode observasi perilaku, akan tetapi sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku yang tampak disadari dan disengaja dilakukan seseorang akan tetapi reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi diluar kendali orang tersebut. 21 d. Pengungkapan langsung Dalam hal ini responden diminta menjawab langsung sesuatu pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju, penyajian dan pemberian respon yang dilakukan diusahakan untuk individu menyatakan sikap secara lebih jujur dengan cara tidak perlu menuliskan nama dan identitasnya. Ada beberapa bentuk yang dikembangkan dari teknik ini, pengukuran dengan teknik ini menggunakan bentuk sekala. Yaitu alat pengukuran yang disusun dengan teknik ilmiah.

2.2.4 Faktor-Faktor Pembentukan Dan Perubahan Sikap