Kerangka Berpikir 1 KINERJA 1. 1 Pengertian Kinerja

28 b. Ketidaksenangan karena adanya keharusan untuk melepaskan ikatan-ikatan sosial yang berlaku. c. Perasaan takut bahwa situasi sosial baru akan menyebabkan menyusutnya kepuasan. d. Ketidaksenangan terhadap mereka yang memulai perubahan tersebut. e. Ketidaksenangan terhadap intervensi dan pengendalian “luar”. f. Penolakan karena kurangnya partisipasi dalam hal menyelenggarakan perubahan tersebut. g. Timbulnya persepsi bahwa perubahan tersebuit akan lebih menguntungkan organisasi formal yang ada dari pada individu tersebut, kelompok kerja, atau masyarakat.

2.4. Kerangka Berpikir

Pegawai dalam lingkungan organisasi fungsional kadang terlena dengan kestabilan yang ada sehingga perubahan yang terjadi tidak diiringi dengan adaptasi yang sesuai. Dimana adaptasi tersebut diharapkan mampu menimbulkan kinerja yang dapat memberikan partisipasi yang seimbang terhadap organisasi. Partisipasi pegawai dalam perubahan organisasi dari IAIN menjadi UIN setelah 9 tahun berlalu terlihat seperti datar dan sebaliknya tampak resisten terhadap perubahan yang ada karena sudah terlanjur nyaman dalam lingkungan organisasi sebelumnya. Pada akhirnya tidak ada pengembangan organisasi yang terlihat akan tetapi akselerasi pengadaan fasilitas kampus yang terlihat lebih dominan. 29 Sadar akan perkembangan yang cepat kinerja serta inovasi yang tinggi pun menjadi sesuatu yang amat penting untuk mengimbangi perkembangan organisasi. Sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan publik yang prima. Perubahan inipun salah satunya terwujud dengan adanya perubahan sistem absensi menggunakan sistem komputerisasi biometriks finger print dimana absensi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan meminimalisir antrian ketika melakukan absen pada jam masuk maupun keluar. Segi positif lain dalam sistem komputerisasi absensi ini selain efisiensi waktu, sistem ini juga dapat menekan penggunaan kertas seperti pada sistem absensi manual terdahulu. Namun, kinerja dan inovasi hanya dapat dilakukan jika anggota ataupun pegawai dari sebuah instansi mampu untuk beradaptasi dalam ruang lingkup dan perubahan yang terjadi di dalam tubuh organisasinya. Fleksibilitas dan Inovasi ini hanya bisa dilakukan jika partisipasi dilakukan secara intens oleh seluruh anggota maupun pegawai yang dalam hal ini telah beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dengan intensitas yang dilakukan secara intensif maka sebuah organisasi dapat meningkatkan kualitasnya untuk menjawab tantangan dan merealisasikan tujuan – tujuan organisasi maupun perusahaan. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagaimana bisa dilihat pada gambar 2.1 bahwa sikap organisasi merupakan salah satu faktor yang penting yang harus dimiliki oleh pekerja untuk meraih target-target organisasi yang diharapkan. 30

2.5. Hipotesa Penelitian