Ciri-Ciri Sikap SIKAP .1 Pengertian Sikap

18

2.2.2 Ciri-Ciri Sikap

Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Menurut Sherif dan Sherif dalam Luthfi 2009:59, sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar. Sedangkan menurut Allport dalam Luthfi 2009:59, ia melihat sikap sebagai kesiapan saraf Neural Settings sebelum memberikan respons. Dari berbagai definisi tersebut dapat dilihat ciri-ciri sikap yaitu: 1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, maupun kelompok. 2. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu. Sikap membantu menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Menurut Sherif dan Sherif dalam Luthfi 2009:59, sikap juga mengesampingkan apa yang tidak diinginkan dan apa yang harus dihindari. 3. Sikap relatif mudah berubah, kaarena sikap adalah hal yang dapat dipelajari, atau sebaliknya. Sikap dapat dipelajari sehingga dapat berubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya. Namun, sikap lebih cenderung untuk menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. 19 4. Sikap mengandung aspek evaluatif: artinya, mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka. Pandangan ini dikemukakan oleh Bern dalam Luthfi 2009:560, dengan definisi yang sederhana yaitu “attitudes are likes and dislikes”. 5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Sikap dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam berinteraksi dengan objeknya. Pengalaman yang menyenangkan akan relatif menimbulkan sikap positif, sedangkan pengalaman yang diinterpretasi sebagai hal yang tidak menyenangkan atau mendatangkan kerugian akan cenderung menumbuhkan sikap yang negatif. 6. Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang bersangkutan.

2.2.3 Pengukuran Sikap