Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Teknik Analisa Data

33 mengetahui korelasi atau hubungan IV terhadap DV. Variabel yang digunakan yakni empat IV dengan tujuh DV.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah semua gejala yang mempunyai variasi nilai, sedangkan gejala yang hanya memiliki satu nilai disebut konstanta S. Sulistiyono, 2005: 8-9, dan dalam penelitian ini variabel terikat DV adalah kinerja. Dan variabel bebas penelitian adalah sikap perubahan organisasi IV. Adapun dalam penelitian ini yang termasuk ke dalam variabel terikat penelitian adalah kinerja dan variabel bebas penelitian adalah sikap terhadap perubahan organisasi. Definisi operasional variabel-variabel penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Kinerja Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. 2. Perubahan Organisasi Perubahan organisasi dapat diartikan sebagai respon terhadap perubahan, strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih baik beradaptasi. Perubahan ini dapat dilihat dari pelayanan akademik dan prosentase tingkat waktu masuk kerja pegawai didapat dari absensi finger print. 34 3.3 Populasi Dan Sample Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Negeri sipil yang berada di kepegawaian dan akademik pusat di wilayah rektorat UIN Syarif Hidayatullah.

3.3.2 Sample Penelitian

Sample yang diteliti sebanyak 29 pegawai yang menggunakan finger print dengan karakteristik : 2 orang Kepala Biro, 5 orang Kepala bagian, 11 orang kepala sub bagian, 11 orang staf dari masing-masing kepala sub bagian yang berada di bagian kepegawaian dan akademik pusat di wilayah rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample penelitian ini adalah sample non random sampling pada pengambilan purposive sample adalah suatu metode pada beberapa bagian tertentu dalam semua kelompok secara sengaja tidak dimasukan dalam pemilihan untuk memiliki sub kelompok Sevilla,1993:168. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner. Isi dari kuesioner adalah pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh responden. Fakta- fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan responden, dengan suatu keadaan 35 ataupun dengan orang-orang yang dikenal oleh responden sendiri Moh. Nazir, 2005: 203. Instrumen yang dibagikan kepada responden terdiri atas dua skala, yaitu skala sikap dan skala kinerja. Kedua skala itu menggunakan skala model Likert, di mana skala ini memilih item-item yang mempunyai distribusi yang baik, yang dipilih dari hal-hal yang ingin diketahui. Skala model Likert menggunakan ukuran interval, karenanya data bukan hasil dari kategorisasi dan dapat dilakukan perhitungan aritmatik.

3.4.1 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan skala sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sebagai alat ukur skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket questionnaire, daftar isian, dan lain-lain. Dalam skala model likert ini, skor akhir subjek adalah skor total dari jawaban pada setiap pernyataan. Terdapat empat jawaban alternatif, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Subjek diminta memilih derajat ketidaksesuaian untuk setiap pernyataan. Skoring yang digunakan untuk setiap kategori pada setiap item dalam penelitian ini adalah berdasarkan norma pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bobot Nilai Skala Skala Favorable Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 36 Skala yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu: 1. Skala Sikap Untuk mengukur sikap pada pegawai terhadap adanya perubahan organisasi pada penelitian ini menggunakan skala model likert, berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Sarlito 1996 : 95-96 adapun tabel blue print penyebaran item dapat dilihat pada tabel 3.2. 2. Skala Kinerja Untuk mengukkur penilaian tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil, pada penelitian ini menggunakan skala model likert, berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Dovan dan Jakson dalam Pasolog 2008 : 182-183, penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, dilakukan dengan berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1947 jo. PP 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS. Penilaian tersebut tertuang dalam suatu daftar yang lazim disebut DP-3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan DP3 akan tetapi hanya menggunakan faktor – faktor yang tertuang dalam DP3 tersebut. Adapun tabel blue print penyebaran item dapat dilihat pada Tabel 3.3 37 Tabel 3.2 Blue Print Skala Siakp Penolakan Sikap Perubahan Organisasi NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL 1 Pekerjaan · perasaan takut akan penggunaan teknologi, · perasaan takut akan perubahan dalam kondisi kerja, · perasaan takut terhadap penurunan pangkat, dan penurunan gaji pokok, · perasaan takut akan paksaan bekerja dan upaya intensif yang mungkin diturunkan. 1 2 3 4 4 2 Individual · penolakan terhadap kritik yang terimplikasi bahwa metode yang selama ini diterapkan tidak baik, · Penolakan terhadap kritik yang terimplikasikan bahwa performa sekarang tidak baik, · Perasaan takut bahwa kebutuhan akan jenis keterampilan atau kemampuan yang ada akan dikurangi atau dihapuskan, · Perasaan takut bahwa spesialisasi makin mendalam akan muncul, dimana mengakibatkan timbulnya kebosanan, monotoni, dan turunnya harkat diri, · Timbulnya perasaan kurang menyenangkan sehubungan dengan keharusan untuk mempelajari metode-metode kerja baru, · Perasaan takut bahwa pekerja yang bersangkutan dituntut bekerja untuk lebih keras, · Perasaan takut akan ketidakpastian dan hal – hal yang belum dikenal, 5 6 7 8 9 10 11 7 3 Sosial · Ketidak senangan karena invidu tersebut harus melakukan penyesuaian –penyesuaian baru, · Ketidaksenangan karena adanya keharusan untuk melepaskan ikatan – ikatan sosial yang berlaku., · Perasaan takut bahwa situasi sosial baru akan menyebabkan menyusutnya kepuasan, · Ketidak senangan pada mereka yang memulai perubahan tersebut, · Ketidak senangan terhadap intervensi dan pengendalian luar, · Penolakan karena kurangnya partisipasi dalam hal menyelenggarakan perubahan tersebut, · Timbulnya persepsi bahwa perubahan tersebut akan lebih menguntungkan organisasi formal yang ada, dari pada individu tersebut, kelompok kerja, atau masyarakat. 12 13 14 15 16 17 18 7 TOTAL 18 38

3.4.2 Uji Instrumen

Sesuai dengan kaidah penelitian, maka peneliti mengadakan uji instrument penelitian yang akan peneliti gunakan. Tahap awal peneliti membuat item skala yang kemudian melakukan try out. Try out dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari skala yang dibuat. Tabel 3.3 Blue Print Skala Kinerja NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL 1 Kesetiaan · tekad dan kesanggupan untuk mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggungjawab. 1 1 2 Prestasi kerja · hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. 2 1 3 Tanggung jawab · kesanggupan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tugas yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baikya dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil atau tindakan yang dilakukan. 3 1 1 4 Ketaatan · kesanggupan pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku. 4 1 5 kejujuran · ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diembannya. 5 1 7 prakarsa · kemampuan pegawai untuk mengambil keputusan langkah-langkah atau melaksanakan semua tindakan yang diperlakukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari pimpinan. 7 1 8 Kepemimpinan · kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga dapat diarahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas. 8 1 TOTAL 8 39

3.4.3 Uji Validitas

Validitas ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran Joko Sulistyo, 2010; 40. Untuk menguji validitas dari setiap item pertanyaan dilakukan analisis item, yaitu mengkorelasikan setiap item dengan skor total, koefisien korelasinya diperhitungkan sebagai validitas item-item yang memiliki korelasi signifikan langsung dipilih sebagai skala final dan dihitung, sedangkan item yang tidak memiliki koefisien korelasi signifikan diabaikan, penghitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson-Product Moment, dan penghitungannya menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0 Estimasi validitas pada umumnya tidak dapat dituntut suatu koefisien yang tinggi sekali sebagaimana halnya dalam interpretasi koefisien reliabilitas. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada disekitar angka 0,50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan daripada koefisien reliabilitas dengan angka yang sama. Namun apabila koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Cronbach mengatakan mengenai koefisien validitas yang memuaskan yaitu “yang tertinggi yang dapat anda peroleh”. Hal ini dipertegas lagi olehnya dalam kaitan dengan fungsi tes untuk memprediksi hasil suatu prosedur seleksi. Dikatakannya bahwa koefisien yang berkisar 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga. 40

3.4.4 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalakan dan tetap kosisten jika pengukur tersebut diulang Joko Sulistyo, 2010;46. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xy yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00 berarti semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai r xy = 1,00 tidak pernah dijumpai. Adapun untuk menghitung reliabilitas dari skala kecerdasan emosional, konsep diri dan persepsi cinta ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Alpha Cronbach, yaitu dalam pengolahannya, penghitungan reliabilitas ini menggunakan program komputer khusus untuk penghitungan data penelitian yaitu program perangkat lunak SPSS 17.00.. Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas Guildford Koefisen Kriteria 0,2 Tidak Reliabel 0,2 – 0,4 Kurang Reliabel 0,4 – 0,7 Cukup Reliabel 0,7 – 0,9 Reliabel 0,9 Sangat Reliabel 41 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Tahap Persiapan. Pada tahap persiapan ini peneliti memulainya dengan obsevasi partisipan, lalu setelah terlihat fenomena yang dapat dijadikan masalah dalam penelitian, peneliti merumuskan masalah dan menentukan variable yang akan diteliti. Kemudian peneliti mencari serta menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, membuat dua instrument atau alat ukur penelitian berupa kuesioner berisi skala sikap dan kinerja beberapa tambahan lain seperti menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara guna melengkapi data-data yang diperlukan.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap kedua ini, peneliti mulai menentukan sampel penelitian dari populasi yang ada, peneliti menggunakan tehnik non random sampling dengan teknik purposive sampling untuk mengambil sampel penelitian. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subjek Pegawai kepegawaian UIN dan pegawai akademik pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengisi kuesioner yang berisi skala penelitian. Setelah itu melaksanakan pengambilan data dengan memberikan kuesioner yang berisi skala yang telah disiapkan kepada subjek penelitian.

3.5.3 Tahap Pengolahan Data

Pada tahap terakhir ini, peneliti melakukan scoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subjek penelitian, kemudian menghitung dan membuat 42 tabulasi data yang dioperoleh. Selanjutnya peneliti membuat tabel data, dan terakhir melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.

3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap kedua instrument, yaitu skala sikap dan skala kinerja. Uji coba ini dilakukan pada tanggal 22 juni 2011 dengan jumlah sampel 29 orang.

3.6.1 Hasil Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran. Dari analisis uji coba penelitian yang dilakukan terhadap instrument yang ada diperoleh hasil sebagai berikut. Pengujian validitas instrument menggunakan korelasi product moment pearson dengan program SPSS 17.0 for windows diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Skala sikap sebanyak 18 item. Dari hasil uji validitas diperoleh item valid 17 item dengan koefisien validitas antara 0,938 sampai 0,948 dengan taraf signifikan p 0,005. Gambaran item valid dan gugur dari skala kecerdasan emosional dapat dilihat pada tabel 3.5 : 43 Tabel 3.5 Blue Print Skala Sikap Hasil Uji Instrument yang Valid Skala Sikap Penolakan Perubahan Organisasi NO FAKTOR INDIKATOR FAV TOTAL 1 Pekerjaan · perasaan takut akan penggunaan teknologi, · perasaan takut akan perubahan dalam kondisi kerja, · perasaan takut terhadap penurunan pangkat, dan penurunan gaji pokok, · perasaan takut akan paksaan bekerja dan upaya intensif yang mungkin diturunkan. 1 1 1 1 4 2 Individual · penolakan terhadap kritik yang terimplikasi bahwa metode yang selama ini diterapkan tidak baik, · Penolakan terhadap kritik yang terimplikasikan bahwa performa sekarang tidak baik, · Perasaan takut bahwa kebutuhan akan jenis keterampilan atau kemampuan yang ada akan dikurangi atau dihapuskan, · Perasaan takut bahwa spesialisasi makin mendalam akan muncul, dimana mengakibatkan timbulnya kebosanan, monotoni, dan turunnya harkat diri, · Timbulnya perasaan kurang menyenangkan sehubungan dengan keharusan untuk mempelajari metode-metode kerja baru, · Perasaan takut bahwa pekerja yang bersangkutan dituntut bekerja untuk lebih keras, · Perasaan takut akan ketidakpastian dan hal – hal yang belum dikenal, 1 1 1 1 1 1 1 7 3 Sosial · Ketidak senangan karena invidu tersebut harus melakukan penyesuaian –penyesuaian baru, · Ketidaksenangan karena adanya keharusan untuk melepaskan ikatan – ikatan sosial yang berlaku., · Perasaan takut bahwa situasi sosial baru akan menyebabkan menyusutnya kepuasan, · Ketidak senangan pada mereka yang memulai perubahan tersebut, · Ketidak senangan terhadap intervensi dan pengendalian luar, · Penolakan karena kurangnya partisipasi dalam hal menyelenggarakan perubahan tersebut, · Timbulnya persepsi bahwa perubahan tersebut akan lebih menguntungkan organisasi formal yang ada, dari pada individu tersebut, kelompok kerja, atau masyarakat. 1 1 1 1 1 1 1 7 TOTAL 18 18 44 2. Skala kinerja, terdiri dari 8 item. dari hasil uji validitas diperoleh 8 item valid, dengan koefisien validitas antara 0,951 sampai 0,953 dengan taraf signifikansi p 0.005. Gambaran distribusi item valid atau gugur dari skala konsep diri dapat dilihat pada tabel 3.6 : Tabel 3.6 Blue Print Skala Kinerja Hasil Uji Instrument yang Valid Skala Kinerja NO FAKTOR INDIKATOR FAV TOTAL 1 Kesetiaan · tekad dan kesanggupan untuk mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggungjawab. 1 1 2 Prestasi kerja · hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. 1 1 3 Tanggung jawab · kesanggupan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tugas yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baikya dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil atau tindakan yang dilakukan. 1 1 4 Ketaatan · kesanggupan pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku. 1 1 5 kejujuran · ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diembannya. 1 1 6 Kerja sama · kemampuan pegawai untuk kerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukannya sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar- besarnya. 1 1 7 prakarsa · kemampuan pegawai untuk mengambil keputusan langkah-langkah atau melaksanakan semua tindakan yang diperlakukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari pimpinan. 1 1 8 Kepemimpi nan · kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga dapat diarahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas. 1 1 TOTAL 8 8 45

3.6.2. Hasil Uji Reliabilitas Skala

Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji realibilitas. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Joko Sulistiyo, 2010; 46. Uji reliabilitas pada penelitian diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang menggunakan Program SPSS versi 17.0. Hasil yang diperoleh untuk skala sikap dengan 18 item valid, maka koefisien reliabilitasnya 0,766 dan koefisien reliabilitas skala kinerja dengan 8 item valid diperoleh sebesar 0,799. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa kedua instrumen yang digunakan reliabel, sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat ukur.

3.7. Teknik Analisa Data

Ada kalanya seorang peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi antara satu variable dengan variable lain. Derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi Moh. Nazir, 2005: 450. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa tehnik analisis data. Pertama, tehnik analisis data menggunakan tehnik regresi. Jika nilai-nilai suatu variable naik sedangkan nilai-nilai variable lain menurun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya, jika nilai-nilai suatu variabel naik diikuti pula dengan naiknya nilai variabel lain atau menurunnya suaru variabel diikuti dengan menurunnya variabel lain, kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif. Derajat atau tingkat hubungan antara dua variabel diukur dengan indeks korelasi yang disebut koefisien korelasi Moh. Nazir, 2005: 450. 46 Tehnik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik korelasi tunggal, yang mana digunakan untuk menggambarkan taraf dan arah hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat, rumus korelasi tunggal yang digunakan adalah rumus korelasi tunggal Karl Pearson dan penghitungannya menggunakan program spss versi.17,0. Rumus korelasi Karl Pearson: r xy = 2 2 y x xy S S S Metode analisis kedua adalah metode analisis regresi linear sederhana, dimana persamaan matematik pada regresi linear sederhana adalah: Y = a + bX Untuk menemukan harga A dan B dapat digunakan rumus sebagai berikut: a = 2 2 2 2 x x N x y x y S - S S S - S S a = 2 2 2 . x x N xy x x xy N S - S S S - S - S Metode analisis ketiga yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear ganda, analisis regresi linear ganda ini mampu untuk menggarap pertautan antara satu variabel kriterium dengan dua, tiga, empat, atau lebih variabel prediktor, dengan persamaan garis regresi : N prediktor : Y = a + b i X i + b 2 X 2 +….+b n X n Untuk mengetahui koefisien determinasi KD atau R 2 antara variable tersebut digunakan rumus: KD = r 2 x 100 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Staff Kasubag UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 29 orang. Dari beberapa kriteria peneliti memaparkannya sebagai berikut, jumlah sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin, adalah: Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-Laki 24 82.7 2 Perempuan 5 17.3 3 Total 29 100 Dari tabel 4.1 di atas responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih dominan dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 24 responden 82.7 dan responden perempuan berjumlah 5 responden atau 17.3. Berikut jumlah responden berdasarkan usia: