10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.2 Bakteri Gram-positif
Staphylococcus epidermidis Staphylococcus saprophyticus
2.2.3 Karakteristik Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih ISK
2.2.3.1 Enterobacteriaceae Jawetz,1996
Enterobacteriaceae adalah kelompok besar batang Gram-negatif heterogen, yang habitat alaminya adalah saluran usus manusia dan hewan. Famili
ini mencakup banyak genus misalnya Escherichia coli, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia dan Proteus. Beberapa organisme enterik,
misalnya Escherichia coli, merupakan bagian flora normal dan kadang menyebabkan penyakit, sementara lainnya, Salmonella dan Shigella, selalu
bersifat patogen untuk manusia. Morfologi Enterobacteriaceae tampak berbentuk batang pendek Gram-
negatif. Morfologi khasnya dapat dilihat dalam pertumbuhan pada perbenihan padat in-vitro, tetapi morfologinya sangat bervariasi dalam bahan klinik.
Biakan bakteri Escherichia coli dan kebanyakan bakteri enterik lain membentuk koloni bundar, cembung, halus dengan tepi yang nyata. Koloni
Enterobacter serupa dengan bakteri Escherichia coli tetapi agak lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangat mukoid, dan cenderung bersatu bila lama
dieramkan. Beberapa strain Escherichia coli menyebabkan hemolisis pada agar darah.
Ciri-ciri Pertumbuhan pada kelompok bakteri ini yaitu pola peragian karbohidrat dan aktivitas dekarboksilasi asam amino serta enzim lain digunakan
dalam pembedaan biokimia. Dalam pembentukaan indol dari triptofan, biasanya digunakan untuk pengenalan cepat, sementara yang lain, misalnya reaksi Voges-
Proskauer pembentukan asetil metal karbinol dari dekstrosa. Biasanya digunakan untuk b
iakan pada perbenihan “diferensial” yang mengandung zat warna khusus dan karbohidrat, misalnya eosin-metilen biru [EMB], perbenihan
Mac-Conkey, atau perbenihan deoksikolat untuk membedakan koloni peragi- laktosa berwarna dari koloni yang tidak meragikan laktosa tak berpigmen dan
dapat digunakan sebagai identifikasi presumtif bakteri enterik secara cepat.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Escherichia coli adalah bagian flora normal usus. Beberapa kelompok bakteri ini patogen pada manusia, menyebabkan infeksi saluran kemih,
gastroenteritis, meningitis, peritonitis, dan infeksi luka. Brooker,2009
Klebsiella bersifat patogen oportunistik dalam keluarga Escherichia. Klebsiella dapat menyebabkan pneumonia berat, endokarditis, infeksi traktus
urinarius, atau infeksi luka. Schwartz,2000. Kelompok Klebsiella, Enterobacter dan Serratia. Spesies Klebsiella
menunjukkan pertumbuhan mukoid. Simpai polisakarida, yang besar, dan biasanya memberi tes positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat. Kebanyakan,
spesies Enterobacter menghasilkan tes positif untuk pergerakan, asam sitrat, dan ornitin dekarboksilase dan membentuk gas dari glukosa.
Enterobacter aerogenes mempunyai kapsul kecil yang dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan saluran kemih dan sepsis.
Serratia dapat menghasilkan DNase, lipase, dan gelatinase. Klebsiella, Enterobacter dan Serratia biasanya memberi reaksi Voges-Proskauer positif.
Kelompok Proteus, Morganella dan Providencia. Anggota kelompok ini mendeaminasi fenilannin, tumbuh pada perbenihan kalium sianida KCN, dan
meragikan xilosa. Proteus menyebabkan infeksi pada manusia, bakteri ini dapat
meninggalkan saluran usus dan berpindah tempat. Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan bakteremia, pneumonia, dan lesi fokal
pada penderita yang lemah atau penderita yang menerima infus intravena. Spesies Proteus dan Morganella morganii bersifat urease-positif, sementara Providencia
biasanya urease-negatif. Providensia Providensia rettgeri, Providencia alcalifaciens dan
Providensia stuartii adalah anggota flora usus normal. Semuanya menyebabkan infeksi saluran kemih dan sering resisten terhadap pengobatan antimikroba.
Citrobacter secara khas bersifat sitrat positif dan berbeda dari salmonella karena tidak menyebabkan dekarboksilasi lisin. Bakteri ini sangat lambat
meragikan laktosa. Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis. Jawetz,1996
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.3.2 Pseudomonas aeruginosa Jawetz,1996