3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut hasil penelitian Rita Endriani et.al pada tahun 2008 mengatakan bahwa persentase pola resistensi terhadap antibiotik ceftriaxone cukup tinggi
mencapai 62,50 begitu pula terhadap antibiotik ciprofloxacin yang mencapai 70,59. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Yakubu Mava pada tahun 2011 mengatakan bahwa, di Nigeria sensitivitas bakteri umumnya lebih tinggi terhadap ceftriaxone mencapai 89,2 sedangkan
ciprofloxacin mencapai 86,2 oleh karena itu pola bakteri terhadap ceftriaxone dan ciprofloxacin perlu dilakukan penelitian kembali khususnya di RSUP
Fatmawati. Pada institusi pelayanan kesehatan yang besar, ada kecenderungan lebih
banyak obat yang resisten terhadap bakteri. Infeksi yang didapat ketika dirawat di rumah sakit akan memperpanjang perawatan di rumah sakit sehingga dapat
meningkatkan biaya perawatan Kee,1996. Karena itu pengetahuan tentang resistensi sangat penting agar penggunaan antibiotik menjadi lebih rasional.
1.2 Rumusan Masalah
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan merupakan penyakit kedua tersering setelah infeksi saluran napas bagian atas
Betz,2009. Pada umumnya bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih yaitu Escherichia coli, namun pada bakteri lain seperti Klebsiella, Proteus dan
Staphylococcus juga dapat ditemukan Tambayong,2000, sehingga perlu dilakukan penelitian pola bakteri yang berperan menyebabkan infeksi saluran
kemih. Terjadinya resistensi obat dapat meningkatkan biaya perawatan dari
penyakit infeksi ISK. Karena itu pengetahuan tentang resistensi sangat penting
agar pemakaian antibiotik menjadi lebih rasional.
Antibiotik ceftriaxone dan ciprofloxacin sering digunakan untuk anti infeksi namun tidak khusus pada infeksi saluran kemih, hampir semua infeksi
dapat menggunakan antibiotik tersebut, pemberian resep antibiotika oleh dokter terhadap pasien pun harus lebih rasional untuk menghindari terjadinya resistensi.
Oleh karena itu sangat diperlukan mengetahui pola bakteri terhadap antibiotik
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
agar pemberian antibiotik menjadi lebih tepat sehingga bakteri penyebab infeksi saluran kemih dapat dibasmi secara tuntas dan efektif.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Uraian singkat dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar
bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian.
Apakah ceftriaxone dan ciprofloxacin yang digunakan dalam pengobatan ISK
di RSUP Fatmawati sudah mengalami resistensi atau masih sensitif?
I.4. Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui resistensi dan sensitivitas antibiotik ceftriaxone dan ciprofloxacin pada penderita ISK yang dirawat inap maupun rawat jalan di RSUP
Fatmawati
I.4.2 Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran dan angka kejadian resistensi dan sensitivitas antibiotik ceftriaxone dan ciprofloxacin pada penderita ISK di RSUP Fatmawati.
Mengetahui pola spesies bakteri yang ditemukan pada penderita ISK di RSUP Fatmawati.
I.5 Manfaat Penelitian
I.5.1 Secara Metodeologi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui uji resistensi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik pada kasus ISK di rumah
sakit.
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
I.5.2 Secara aplikatif
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pemilihan antibiotik untuk pengobatan ISK di RSUP Fatmawati.
I.6 Justifikasi
Masalah yang berkaitan dengan ISK yang pengobatannya sangat luas, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada analisis uji resistensi dan sensitivitas
bakteri terhadap antibiotik ceftriaxone dan ciprofloxacin dalam pengobatan ISK, kemungkinan penelitian serupa ini sudah pernah dilakukan namun, pada
penelitian ini dilakukan di RSUP Fatmawati.
I.7 Ruang Lingkup