13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.3.4 Streptococcus Jawetz,1996
Streptococcus adalah bakteri Gram-positif berbentuk bulatkokus yang secara khas membentuk rantai selama masa pertumbuhannya. Bakteri ini tersebar
luas di alam.Beberapa di antaranya merupakan anggota flora normal pada manusia.
Morfologi pada kelompok bakteri ini memiliki kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk rantai. Kokus membelah pada bidang
yang tegak lurus sumbu panjang rantai dan tampak sebagai diplokokus dan bentuknya kadang menyerupai batang dan kuman ini merupakan salah satu
penyebab penyakit ISK. Biakan bakteri Streptococcus tumbuh dalam perbenihan padat sebagai
koloni diskoid dengan diameter 1-2mm. Strain ini membentuk koloni mukoid. Ciri-ciri pertumbuhan Streptococcus cenderung kurang subur pada
perbenihan padat atau dalam kaldu, kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan jaringan.
2.3 Antibiotik
2.3.1 Definisi Tjay,2002
Antibiotika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
2.3.2 Penggolongan Antibiotika
a. Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan luas aktivitasnya, artinya aktif terhadap banyak atau sedikit jenis kuman, yaitu antibiotika dengan aktivitas
sempit dan antibiotika dengan aktivitas luas. Antibiotika dengan aktivitas sempit narrow-spectrum yaitu antibiotika
yang aktif terhadap beberapa jenis bakteri saja, misalnya penicillin-G dan penicillin-V, antibiotik erythromycin, clindamycin, asam fusidat hanya bekerja
terhadap kuman Gram-positif. Kanamycin memiliki spektrum kerja terluas dari semua aminoglycoside. Aktivitasnya terhadap pseudomonas paling kuat termasuk
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terhadap Mycobacteria, tetapi terhadap basil Gram-negatif lainnya 2-3 kali lebih lemah, kecuali Mycobacterium. Sedangkan streptomycin, gentamicin, polimiksin-
B dan asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif. Antibiotika dengan aktivitas luas broad
–spectrum yaitu antibiotik yang aktif terhadap berbagai jenis bakteri, baik jenis bakteri Gram-positif maupun
Gram-negatif, misalnya sulfonamide, ampicillin, chepalosporin, cloramphenicol, tetracyclin dan rifampicin Tjay,2002. Ampicillin sangat aktif terhadap bakteri
Gram-negatif dan Gram-positif. Tetapi obat ini tidak tahan terhadap beta- laktamase
Scwartz,2000
b. Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan tempat kerja, seperti dinding sel, membran sel, ribosom dan asam nukleat.
Antibiotik yang aktif pada dinding sel bakteri, contohnya penicillin dan cephalosporins bekerja dengan menghambat biosintesis peptidoglikan. Bacitracin
dan vancomycin bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida sedangkan sikloserin menghambat sintesis peptida dinding sel.
Antibiotik yang aktif pada membran sel antara lain amphotericin-B dan nystatin dengan menghambat fungsi membran sedangkan polimiksin-B
menghambat integritas membran.
Antibiotik yang aktif pada ribosom dengan menghambat biosintesis protein, contohnya lincosamide, tetracycline, aminoglicoside, amphenicol,
macrolide dan glutarimide. Antibiotik yang aktif pada asam nukleat, contohnya mitomisin-C dengan
menghambat biosintesis ADN, rifampicin menghambat biosintesis mARN, griseofulvin dengan menghambat pembelahan sel dan actinomycin menghambat
biosintesis ADN dan mARN. Siswandono,2008. c. Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia
Antibiotik Beta-laktam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu turunan penicillin, chepalosporin dan Beta-nonklasik. Turunan penicillin merupakan
senyawa pilihan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram- positif dan Gram-negatif. Turunan chepalosporin digunakan untuk pengobatan
infeksi oleh bakteri yang peka terhadap penicillin terutama staphylococci yang menghasilkan penicillinase, dan basil Gram-negatif. Beta-laktam nonklasik pada
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
umumnya digunakan sebagai penghambat enzim b-laktamase dan antibakteri Gram-negatif
Turunan amphenicol adalah antibiotika yang terdiri dari chlorampenicol dan senyawa sintetik analognya. Turunan amphenicol merupakan senyawa
bakteriostatik dengan spektrum luas, bersifat mudah larut dalam lemak sehingga mudah menembus sel bakteri dengan menghambat biosintesis protein pada siklus
pemanjangan rantai asam amino, yaitu dengan menghambat pembentukan ikatan peptide. Setelah menembus sel bakteri, turunan amphenicol mengikat subunit
ribosom 50-S, menghambat enzim peptidil transferase sehingga mencegah penambahan asam amino pada rantai peptide.
Turunan tetracycline ini merupakan senyawa bakteriostatik, dimana bakteriostatik yaitu suatu agensia kimia atau fisik yang mencegah
perkembangbiakan bakteri tetapi tanpa membunuhnya
,
karena mempunyai sifat pembentuk kelat dan mampu menghilangkan ion logam yang penting bagi
kehidupan bakteri seperti ion Mg. Di dalam sel bakteri tetracycline mengikat ribosom 30-S Siswandono,2008.
Turunan aminoglicosides ini merupakan senyawa bakterisid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif antara lain: Staphylococcus
aureus dan Staphylococcus epidermidis dan Gram-negatif antara lain : Escherichia coli, H. influenza, Klebsiella, Proteus, Enterobacter, Salmonella dan
Shigella serta efektif terhadap mikobakteri. Turunan aminoglycosides yang sering digunakan antara lain adalah streptomycin, kanamycin, gentamicin, neomycin,
tobramycin, amikacin, netilmicin, dibekacin dan spectinomycin. Streptomycin dan kanamycin aktif terhadap kuman tahan asam seperti Mycobacterium. Amikacin
dan tobramycin
berkhasiat kuat
terhadap Pseudomonas
Tjay,2002; Siswandono,2008. Gentamicin aktif melawan Enterobacter, Escherichia coli,
Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Neisseria, Serratia dan Shigella, Namun aktivitasnya melawan staphylococcus terbatas, biasanya indikasi klinik
gentamicin digunakan untuk infeksi serius yang disebabkan bakteri Gram-negatif. Neomycin memiliki spektrum antibakteri yang identik dengan kanamycin, yaitu
aktif terhadap Escherichia coli, Enterobacter, Klebsiella, Proteus, dan beberapa spesies Staphylococcus aureus. Spectinomycin aktif terhadap kebanyakan strain N.
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
gonorhoeae dan bakteri Gram-negatif lain.Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2008
Turunan macrolide,
seperti erythromycin
merupakan senyawa
bakteriostatik dan hanya efektif pada mikroorganisme yang aktif membelah. Turunan ini mengikat subunit ribosom 50-S bakteri.
Turunan polipeptida seperti tirotricina, polymyxin-B dan colistin mempunyai struktur sangat kompleks, mengandung polipeptida yang biasanya
membentuk suatu siklik. Turunan lincosamides adalah antibiotik yang mengandung sulfur yang
merupakan senyawa bekteriostatik, tetapi pada kadar yang tinggi bersifat bakterisid. Turunan lincosamides dapat mengikat secara kuat ribosom subunit 50-
S bakteri dan menghambat reaksi enzim peptidil transferase sehingga mencegah pembentukan ikatan peptida dan menghambat sintesis protein bakteri.
Turunan polien, contohnya amphotericin-B, candicidin, dan nystatin dikarakterisasi oleh adanya cincin besar yang mengandung lakton dan ikatan
rangkap yang terkonjugasi. Antibiotik ini tidak mempunyai aktivitas antibakteri atau anti riketsia, tetapi aktif terhadap jamur dan yeast. Biasanya antibiotik polien
digunakan sebagai anti jamur. Turunan ansamycin yaitu rifampicin yang sering digunakan sebagai obat
antituberkulosis, pada umumnya menimbulkan toksisitas tinggi dan hanya rifampicin yang digunakan dalam klinik.
Turunan anthracycline yaitu daunorubicin HCl, doksorubicin HCl, epirubicin, dan plicamycin mithracin, adalah aglikon yang mengandung
kromofor antrakuinon yang mirip dengan tetracycline. biasanya digunakan sebagai antikanker Siswandono,2008.
Antibiotik fosfomicyn memiliki spektrum aktivitas yang luas dan bersifat bakterisidal terutama digunakan untuk infeksi bakteri Gram-positif dan Gram-
negatif. Antibiotik ini digunakan sebagai terapi osteomyelitis, infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, sepsis, serta meningitis yang disebabkan oleh
Staphylococcus, Enterococcus faecalis dan Escherichia coli. Schmitz,2008
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Ceftriaxone