Instrumen penelitian Teknik Analisis Data
Pembentukan DB tersebut berpengaruh terhadap bahasa murid, sehingga digunakan kata ketiduran dalam karangan berbahasa Indonesia. Padahal
penggunaan bentuk ketiduran adalah salah atau tidak baku dalam BI. Menurut BI baku, untuk menyatakan ketidaksengajaan tidur maka KD
tidur + prefik {ter-} menjadi tertidur. Prefiks {ter-} pada tertidur memiliki makna “ketidaksengajaan”. Dengan kata lain, bentuk ketiduran DB
berpadanan dengan tertidur BI. Jadi kalimat yang benar untuk penggalan kalimat tersebut DN 26
adalah: “Di perjalanan, aku dan adikku bernyanyi-nyanyi hingga .” tertidur.”, “ Ayah tertidur di sofa karena kelelahan.”
c. Di sawah sudah banyak orang-orang yang berlalu lalang untuk panen di sawah mereka yang sudah kelihatan
menguning dan merunduk.” DN 14. d.
“Di desaku setiap panen tiba kelihatan ramai karena hasil panen yang dihasilkan akan di beli
langsung oleh koperasi”. DN 15 Bentuk kata kelihatan adalah wujud interferensi DB pada karangan BI
murid. Kata asal adalah lihat, kemudian interferensi yang terjadi adalah kelihatan. Dalam bahasa Indonesia telah terdapat bentukan untuk
menyatakan makna ini, yaitu terlihat. Kata kelihatan terbentuk dari KD lihat + {ke--an} pola pembentukan ini dipengaruhi oleh sistem
pembentukan DB dengan konfiks {ke--an} dan dengan kata dasar lihat, sebagai berikut:
1 lihat+{ke-+-an} 2 ke-lihat-an
3 lihat
Menurut BI baku, pola pembentukan untuk menyatakan ketidaksengajaan dalam melihat adalah sebagai berikut.
KD lihat+prefiks {ter-} menjadi terlihat {ter-}+lihat - terlihat.
Jadi berdasarkan BI baku, penggunaan pembentukan yang benar adalah: “Di sawah sudah banyak orang-orang yang berlalu lalang untuk panen di
sawah mereka yang sudah terlihat menguning dan merunduk”. “Di desaku
setiap panen tiba terlihat ramai karena hasil panen yang dihasilkan akan di beli langsung oleh koperasi”.
e.
”Aku siap berangkat bersama. Namun Aku masih ketinggalan sarungku,
tapi temanku Sidiq ketinggalan aku pun kerumah Dia...” DN 21
Bentuk kata ketinggalan merupakan interferensi berasal dari KD tinggal mendapat konfiks {ke--an}. Kemudian tejadi interferensi DB, yaitu
bentuk ketinggalan pembentukan ini dipengaruhi sistem DB yang kemudian berpengaruh pada bahasa murid, sehingga digunakan kata
ketinggalan dalam karangan BI. Padahal penggunaan bahasa tersebut tidak tepat dalam BI. Menurut BI baku, kata dasar tinggal + prefiks {ter-}
menjadi tertinggal. Jadi kalimat yang benar adalah : ”Aku siap berangkat
bersama. Namun sarungku tertinggal, temanku Sidiq juga tertinggal dan
aku pun kerumah Dia.”
Tabel 4.1 Pola pembentukan konfiks {ke--an}
No Kata Asal
Interferensi DB BI Baku
Keterangan
1 Tidur
ketiduran tertidur
DN 1, 26 2
Lihat kelihatan
terlihat DN 14,15
3 tinggal
ketinggalan tertinggal
DN 21