e. Interferensi Morfologi Dialek Betawi sufiks {-an}
No Kata Dasar
Interferensi DB Bahasa Indonesia
Baku
1 sekolah
sekolahan sekolah
2 sepatu
sepatuan bersepatu
3 sepeda
sepedaan bersepeda
F. Karangan
Untuk memulai mengembangkan diri agar dapat mengarang suatu tulisan apapun, seorang penulis perlu terlebih dahulu mengerti dan
memahami pengertian karangan. Sebelumnya merumuskan pengertian karangan, perlu diketahui terlebih dahulu makna kata mengarang. Mengarang
berarti “menyusun” dan “merangkai”. Selain karangan dapat menerangkan ide pikiran pengarang, karangan
juga dapat menggambarkan suatu hal yang ingin disampaikan pengarang, baik itu berupa gambar, grafik, dan lain-lain. Sehingga karangan juga dapat
mewakili pengarang dalam hal apapun. Finoza mengatakan
“mengarang berarti menyusun atau merangkai. Karangan adalah hasil dari pekerjaan menyusun atau merangkai
”
45
. Menurut Widyamartaya dan Sudiarti
“mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami ”
46
. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa karangan adalah seluruh rangkaian perbuatan seseorang dalam mengolah gagasan, pikiran, dan perasaan yang dituangkan
melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Perlu diketahui bahwa “karangan dapat dibedakan atas enam jenis, yaitu: deskripsi perian, narasi
kisahan, eksposisi paparan, argumentasi bahasan, persuasi ajakan,
45
Lamuddin Finoza, Op.Cit. hlm. 233
46
Ibid, hlm. 234
campuran atau kombinasi. Dalam penelitian ini penulis fokus pada karangan eksposisi paparan
”
47
. G.
Karangan Eksposisi
Untuk lebih jelasnya kata eksposisi dipungut dari kata bahasa inggris eksposition sebenarnya berasal dari bahasa latin “membuka” atau “memulai”,
memang karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
Dalam karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi yang berupa
informasi dapat kita baca sehari-hari di dalam media masa berta di-expose atau dipaparkan dengan tujuan memperluas pandangan dan pengetahuan
pembaca. Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setiap pembaca sekedar diberi tahu bahwa ada orang yang berpendapat
demikian. “Mengingat karanganya bersifat memaparkan sesuatu, eksposisi
juga dapat disebut karangan paparan ”
48
.
H. Penelitian yang Relevan
Interferensi harus ditangani sedini mungkin, terutama dalam dunia pendidikan. Interferensi merupakan pelanggaran berbahasa yang berakibat
merusak bahasa Indonesia. Cara mencegah penyebaran interferensi adalah dengan melakukan penelitian mengenai interferensi yang terjadi dalam dunia
pendidikan dan memperbaiki sedini mungkin. Berdasarkan penelitian relevan yang penulis dapatkan, penelitian
mengenai interferensi bukan hanya kali ini saja dilakukan, melainkan sudah banyak penelitian yang membahas mengenai interferensi. Adanya penelitian
tersebut, belum cukup bagi penulis untuk menjawab persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Seperti:
47
Ibid, hlm. 238-246
48
Ibid, hlm 246