Penelitian yang Relevan Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

Siswa Kelas VIII di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara” dilakukan di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara tahun 2014, dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interferensi sistem dan wujud morfologi Dialek Betawi pada morfologi bahasa Indonesia tulis siswa kelas VIII Mts. Nurul Anwar di Bekasi Utara adalah pembentukan konfiks {ke-an} sebanyak 29,41, prefiks {ke-} sebanyak 35,29, prefiks nasal {N-}beralomorf ng dan ny, sebanyak 88,23, pembetukkan prefiks zero sebanyak76,47, dan sufiks {-an} sebanyak 17,65. Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas maka peneliti belum menemukan interferensi Dialek Betawi dalam karangan siswa. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui atau melihat bentuk-bentuk interferensi Dialek Betawi pada siswa MTs. Nurul Anwar Bekasi Utara. Penelitian ini merupakan penelitian terkini yang berusaha memperkaya khazanah penelitian tentang interferensi dalam aspek morfologi. Dengan demikian hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainya. Menurut sudaryanto “bahwa metode kualitatif adalah metodepengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik hanya Deskriptif saja ” 49 . Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam rinci dan tuntas. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang interferensi morfologi pada siswa yang berlatar belakang dialek Betawi dalam bahasa Indonesia.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya ” 50 .“Penelitian kualitatif pada umumnya berusaha membentuk atau membangun teori melalui data yang terkumpul, penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksud dengan „kualitatif’ adalah datanya dan data kualitatif adalah data yang diujudkan dalam kata keadaan ” 51 . Ia juga 49 Ibid, hlm. 20 50 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013 hlm.6 51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik Jakarta: PT. Rineka Cipta2010 hlm. 21 berpendapat, “secara umum dinyatakan bahwa metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik hanya Deskriptif saja ” 52 . Metode deskriptif adalah desain yang di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi atau ada. Dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan tipe-tipe kesalahan berbahasa tulis yang dilakukan oleh siswa yang berlatar belakang bahasa Betawi dalam berbahasa Indonesia. Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan interferensi pada kategori gramatikal morfologi.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Bekasi Utara jalan KH. Mukhtar Thabrani No. 4 Arah Pesona Anggrek Kaliabang Nangka Kel. Perwira Kec. Bekasi Utara – Kota Bekasi. tempat di mana penelitian akan dilakukan beserta jalan dan kotanya, dalam penelitian terhadap interferensi morfologi Dialek Betawi ke dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa banyak ditemukan masyarakat yang dwibahasawan. Salah satu diantaranya adalah masyrakat B1 Dialek Betawi dan B2 bahasa Indonesia. Di daerah Bekasi, dialek Betawi merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari- hari. Penelitian terhadap karangan pada Siswa kelas VIII dengan judul “Interferensi Morfologi Dialek Betawi terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi pada siswa kelas VIII di MTs. Nurul Anwar Bekasi Utara”.

D. Data dan Sumber Data

Dua hal pokok yang harus ada dalam sumber penelitian adalah data dan sumber data. Sudaryanto menyatakan bahwa “data adalah informasi atau 52 Ibid, hlm. 20 bahan yang disediakan oleh alam yang harus dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan masalah yang diteliti ” 53 . Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data penelitian adalah karangan eksposisi murid kelas VIII, di MTs. Nurul Anwar Bekasi Utara. Sumber data yang diambil berjumlah dua puluh tujuh karangan murid yang dipilih. Data pada penelitian ini adalah kata, frasa dan kalimat yang tidak sesuai dengan morfologi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak dengan membaca sumber data tertulis, kemudian dilakukan inventarisasi dengan teknik catat, yaitu mencatat data-data yang terkumpul. Data yang terkumpul dan tercatat adalah data yang berupa kata, frasa dan kalimat yang mengandung interferensi. Data yang telah dicatat, kemudian diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, morfologi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Pada tahap ini dilakukan upaya mengelompokkan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tidak sama. “Dalam rangka pengklasifikasian dan pengelompokkan data tentu harus didasarkan pada apa yang menjadi tujuan penelitian ” 54 . Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Penelitian ini menggunakan metode padan untuk menentukan adanya interferensi morfologi. Sudaryanto menyatakan “bahwa objek sasaran 53 Sudaryanto, Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa:Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Lingustik Yogyakarta: Duta Wacana, 1993 hlm. 3 54 Mahsun, M.S., Metode Penelitian Bahasa Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007 hlm. 253 penelitian ini berdasarkan keselarasan, kesesuaian, kecocokan, atau kesamaan dengan penentu yang sekaligus menjadi standar atau pembakunya ” 55 . Sudaryanto mengemukakan “dua teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data ini, yaitu teknik dasar pilah dan teknik lanjutan banding ” 56 . Sudaryanto membedakan “teknik dasar pilah unsur penentu dibagi menjadi lima, yaitu referen, organ wicara, tulisan, mitra wicara, dan language yang lain ” 57 . “Sedangkan teknik lanjutan banding dibedakan menjadi tiga, yaitu hubung banding menyamakan, hubung banding memperbedakan, dan hubung banding menyamakan hal pokok ” 58 . Dalam penelitian ini hanya digunakan tiga teknik, yaitu teknik pilah referen, teknik hubung banding menyamakan, dan teknik hubung banding memperbedakankan. 1. Teknik Pilah Referen Teknik pilah referen menurut Sudaryanto adalah “teknik untuk membagi satuan lingual kata menjadi berbagai jenis ” 59 . Dalam penelitian ini data jenis bentuk interferensi, yaitu bentuk morfologi. 2. Teknik Hubung Banding Menyamakan Teknik ini dilakukan dengan cara menyamakan bentuk sistem morfologi yang terjadi pada interferensi bahasa Indonesia akibat pengaruh Dialek Betawi dengan bentuk bahasa Betawi aslinya. 3. Teknik Hubung Banding Memperbedakan Setelah mendapatkan kesamaan bentuk yang terjadi pada sistem morfologi, kemudian dilanjutkan dengan teknik hubung banding memperbedakan. Teknik ini membedakan sistem Dialek Betawi dan sistem bahasa Indonesia. Setelah diketahui perbedaan kedua sistem, maka akan diberikan bentuk kata yang benar dan sesuai dengan sistem bahasa 55 Sudaryanto Op.Cit. hlm. 13 56 Ibid, hlm. 21 57 Ibid, hlm. 23 58 Ibid, hlm. 27 59 Ibid, hlm. 22