Karangan Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

Cipondoh Tangerang ” dilakukan di sekolah SD Kelurahan Petir pada tahun 2002, dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya interferensi dalam karangan siswa kelas 6 SD Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh Tangerang sebanyak 56,66 kalimat yang terinterferensi leksikal Dialek Jakarta pada karangan siswa kelas 6 SD di Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh Tangerang dan karangan yang tidak terinterferensi leksikal Dialek Jakarta sebanyak 43,33. Sedangkan skripsi ini tentang “Interferensi Morfologi Dialek Betawi Terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas VIII di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara” dilakukan di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara tahun 2014, dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interferensi sistem dan wujud morfologi Dialek Betawi pada morfologi bahasa Indonesia tulis siswa kelas VIII Mts. Nurul Anwar di Bekasi Utara adalah pembentukan konfiks {ke-an} sebanyak 29,41, prefiks {ke-} sebanyak 35,29, prefiks nasal {N-}beralomorf ng dan ny, sebanyak 88,23, pembetukkan prefiks zero sebanyak76,47, dan sufiks {-an} sebanyak 17,65. Selanjutnya penelitian Karjaya 1990 yang berjudul “Interferensi Morfologi dalam penggunaan Bahasa Indonesia oleh Murid Sekolah Dasar di Cirebon yang Berbahasa Pertama Bahasa Jawa Cirebon ”, juga menyimpulkan bahwa interferensi morfologi interferensi bentuk kata, afiks, dan pengulangan terdapat pada penggunaan bahasa Indonesia berbentuk tulisan pada Sekolah Dasar yang berbahasa pertama bahasa Jawa Cirebon. Adapun perbedaan penelitian Karjaya dengan skripsi ini adalah: penelitian Karjaya tentang ”Interferensi Morfologi dalam penggunaan Bahasa Indonesia oleh Murid Sekolah Dasar di Cirebon yang Berbahasa Pertama Bahasa Jawa Cirebon ”. Dilakukan di SD Cirebon pada tahun 1990, dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interferensi morfologi interferensi bentuk kata, afiks, dan pengulangan terdapat pada penggunaan bahasa Indonesia berbentuk tulisan pada Sekolah Dasar yang berbahasa pertama bahasa Jawa Cirebon. Sedangkan skripsi ini tentang “Interferensi Morfologi Dialek Betawi Terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas VIII di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara” dilakukan di Mts. Nurul Anwar Bekasi Utara tahun 2014, dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interferensi sistem dan wujud morfologi Dialek Betawi pada morfologi bahasa Indonesia tulis siswa kelas VIII Mts. Nurul Anwar di Bekasi Utara adalah pembentukan konfiks {ke-an} sebanyak 29,41, prefiks {ke-} sebanyak 35,29, prefiks nasal {N-}beralomorf ng dan ny, sebanyak 88,23, pembetukkan prefiks zero sebanyak76,47, dan sufiks {-an} sebanyak 17,65. Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas maka peneliti belum menemukan interferensi Dialek Betawi dalam karangan siswa. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui atau melihat bentuk-bentuk interferensi Dialek Betawi pada siswa MTs. Nurul Anwar Bekasi Utara. Penelitian ini merupakan penelitian terkini yang berusaha memperkaya khazanah penelitian tentang interferensi dalam aspek morfologi. Dengan demikian hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.