5.3 Pengolahan Data
5.3.1 Uji Kecukupan Data
Dengan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan oleh The Maytag Company pada Tabel 5.4 tersebut, maka estimasi jumlah pengamatan yang harus
dilaksakan dengan 95 confidence level tingkat kepercayaan dan 5 degree accuracy tingkat ketelitian dapat dihitung sebagai berikut :
a. Sampel perhitungan yang diambil elemen kerja no.1 yaitu melepaskan cavity
plate betina dari support plate betina pada mesin dimana nilai terbesar H = 237,09 detik dan terkecil L = 207,17 detik. Dengan demikian range R
dapat dihitung : R = H - L = 237,09– 207,17 = 29,92 detik. b.
Harga rata-rata dari data pengamatan dapat dicari: µ = H + L2 = 237,09 + 207,17 2 = 444,26 2 = 222,13
c. Dengan diketahuinya harga R dan µ maka rasio Rµ bisa dihitung sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Rµ = 29,92 222,13 = 0,13 d.
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas, maka harga untuk Rµ = 0,13, jumlah pengamatan yang harus dilakukan dalam hal ini diestimasi sebanyak 5 kali
pengamatan dengan data sampel pengamatan 5 kali pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diambil telah mencukupi.
Untuk menguji keseragaman data digunakan metode statistik dengan langkah- langkah sebagai berikut :
- Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgrup dengan :
g X
X
∑
=
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Keseragaman Data Pengukuran Prosedur Set up No
Pengukuran ke
X σ
BKA BKB
I II
III IV
V 1
241,20 209,51
207,17 231,87
224,18
221,96
13,28 248,53
195,40
2
65,01 64,59
63,85 67,65
69,70
66,16
2,44 71,04
61,27
3 160,14
170,25 166,87
164,23 173,34
166,96
5,13 177,20
156,69
4 202,06
215,22 241,32
244,12 238,21
228,18
18,55 265,30
191,07
5 63,65
65,47 67,49
66,65 66,20
65,89
1,45 68,79
62,98
6 165,44
158,52 171,12
159,68 168,20
164,59
5,41 175,42
153,75
7 160,62
155,17 161,03
151,59 143,90
154,46
7,09 168,65
140,27
8 236,25
232,09 210,10
222,23 219,61
224,06
10,38 244,82
203,29
9 40,50
44,00 43,78
45,17 48,10
44,31
2,73 49,78
38,83
10 43,34
41,90 40,82
42,15 47,90
43,22
2,76 48,75
37,69
11 360,58
371,69 365,87
359,77 397,20
371,02
15,39 401,81
340,23
Universitas Sumatera Utara
12 334,84
321,03 309,08
304,28 334,57
320,76
14,11 348,99
292,52
13
209,43 207,68 210,23 211,01 200,70
207,81
4,16 216,13
199,48
14
21,57 22,20
19,63 20,04
20,58 20,80
1,07 22,93
18,67
15
64,45 67,25
66,62 65,57
65,30 65,84
1,11 68,05
63,62
16
24,48 23,28
24,69 22,61
22,50 23,51
1,02 25,56
21,45
17
15,55 17,08
16,82 16,21
17,60 16,65
0,79 18,24
15,06
18
89,08 87,94
89,49 89,56
81,40 87,49
3,46 94,43
80,55
19
1.000,02 962,71 938,95 920,25 944,30 953,25
30,20 1013,66 892,82
20
123,34 125,73 124,19 122,48 125,60
124,27
1,41 127,09
121,44
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Keseragaman Data Pengukuran Prosedur Set up Lanjutan
No Pengukuran ke
X σ
BKA BKB
I II
III IV
V 21
18,08 18,06
18,08 18,08
17,90 18,04
0,07 18,20
17,88
22 5.28
5.69 5.17
5.44 5.02
5,32
0,25 5,83
4,80
Keterangan : X
: nilai rata-rata dari kelima pengukuran subgrup
σ : standard deviasi dari kelima pengukuran subgrup
BKA : Batas Kendali Atas pengukuran BKB : Batas Kendali Bawah pengukuran
5.3.2 Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Sebelum Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
Waktu total mesin berhenti pada saat dilakukan operasi set up mesin Thermoplastic Injection PYI – 180 POR No. 9525 adalah 3594,55 detik.
Sebelum dihitung waktu normal dari waktu set up mesin, harus ditentukan rating factor dari operator set up. Adapun rating factor untuk operator set up
dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut :
Tabel 5.7 Penentuan Rating Factor untuk Operator Set up No
Faktor KelasLambang
Nilai
1 Keterampilan skill
Good Skill C1 +0,06
2 Usaha effort
Good Effort C1 +0,05
3 Kondisi condition
Good C +0,02
4 Konsistensi consistency
Good C +0,01
Total 0,14
Waktu normal operasi set up yang dilakukan oleh operator set up pada mesin Thermoplastic Injection PYI – 180 POR No. 9525 yaitu :
Wn = Wt x 1 + Rf
= 3594,55 x 1 + 0,14 = 3594,55 x 1,04
= 3738,33 detik = 1 jam 2 menit 31 detik
Universitas Sumatera Utara
Besarnya kelonggaran allowance operator set up pada mesin Thermoplastic Injection PYI – 180 POR No. 9525 dapat dilihat pada tabel 5.8
berikut :
Tabel 5.8 Penentuan Allowance untuk Operator Set up No
Faktor Kelas
Allowance
1 Kebutuhan pribadi operator set up
Pria 1,0
2 Tenaga yang dikeluarkan pria
Sedang 8,0
3 Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 2,0
4 Gerakan kerja
Normal 0,0
5 Kelelahan mata
Pandangan yang terputus- putus
3,0
6 Keadaan temperatur tempat kerja
Normal 2,5
7 Keadaan atmosfer
Cukup 1,0
8 Keadaan lingkungan yang baik
Cukup bising 1,0
Total 18,5
Waktu baku pengerjaan set up selama mesin berhentitidak beroperasi yaitu : Ws
= Wn x 1 + All = 3738,33 x 1 + 0,185
Universitas Sumatera Utara
= 3738,33 x 1,185 = 4429,92 detik
= 1 jam 14 menit 23 detik
5.3.3 Mengidentifikasi Internal dan Eksternal Set Up
Langkah pertama dalam metode SMED yaitu mengidentifikasi kegiatan- kegiatan set up sebagai internal dan eksternal set up. Internal set up adalah
kegiatan pada operasi set up pada saat mesin berhenti dan eksternal set up adalah kegiatan pada operasi set up pada saat mesin sedang berproduksi.
Elemen setup internal semaksimal mungkin dirubah menjadi eksternal. Sementara itu, elemen internal, yang tidak bisa dirubah menjadi eksternal,
diusahakan untuk diperpendek waktunya dengan memodifikasi elemen tersebut maupun dengan memakai alat bantu.
Pada prosedur set up yang diamati, semua kegiatan merupakan internal set up karena dilakukan pada saat mesin sedang berhenti atau tidak berproduksi.
Sebenarnya, beberapa kegiatan dapat dilakukan saat mesin sedang berjalan berproduksi. Tetapi pada saat pengamatan di lapangan, petugas set up mulai
melakukan set up setelah mesin dimatikan. Kegiatan inilah yang digolongkan menjadi eksternal set up.
Pengidentifikasian kegiatan set up kepada ekstenal set up apabila kegiatan tersebut dilakukan pada saat mesin sedang beroperasi, tidak membahayakan
operator, tidak mempengaruhi kualitas set up. Selebihnya akan tetap dianggap sebagai kegiatan yang hanya dapat dilakukan secara internal set up. Identifikasi
internaleksternal set up ini dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Identifikasi InternalEksternal Set up
No Kegiatan
Tempat Waktu
detik Internal
Eksternal
1 Melepaskan cavity plate betina dari support
plate betina pada mesin. Mesin
221,96 Internal
2 Membersihkan mal betina yang lama dengan
kain pembersih Mesin
66,16 Eksternal
3 Melepaskan mal betina dari cavity plate betina
dengan manggunakan kunci L 316 dan kunci L 516
Mesin 166,96
Internal
4 Melepaskan cavity plate jantan dari support
plate jantan pada mesin. Mesin
228,18 Internal
5 Membersihkan mal jantan yang lama dengan
kain pembersih Mesin
65,89 Eksternal
6 Melepaskan mal jantan dari cavity plate
Mesin 164,59
Internal
7 Membawa mal jantan dan betina yang lama ke
bengkel Bengkel
154,46 Eksternal
Universitas Sumatera Utara
8 Mengambil mal jantan dan betina yang baru
kemudian menyesuaikankannya pada cavity plate jantan dan betina
Mesin 224,06
Eksternal
9 Membersihkan cavity plate betina dengan
menggunakan kain pembersih Mesin
44,31 Eksternal
Tabel 5.9 Identifikasi InternalEksternal Set up Lanjutan
No Kegiatan
Tempat Waktu
detik Internal
Eksternal
10 Membersihkan cavity plate jantan dengan menggunakan kain pembersih
Mesin 43,22
Eksternal
11 Memasang mal jantan dan mal betina pada cavity plate
Mesin 371,02
Internal
12 Memasang cavity plate betina pada support plate
Mesin 320,76
Internal
13 Memasang cavity plate jantan pada support plate melalui guide pin
Mesin 207,81
Internal
14 Melumasi keseluruhan body return pin agar tidak kesat saat mengejeksi menolak mal
jantan Mesin
20,80 Internal
15 Menyesuaikan posisi return pin pada cavity plate
Mesin 65,84
Internal
16 Melakukan uji coba kecocokan mal jantan dan betina
Mesin 23,51
Internal
17 Menyesuaikan posisi bola mal jantan Mesin
16,65 Internal
Universitas Sumatera Utara
18 Mengambil tepung ABS yang akan diinjeksi dan dimasukkan ke tabung pencairan
Mesin 87,49
Eksternal
Tabel 5.9 Identifikasi InternalEksternal Set up Lanjutan
No Kegiatan
Tempat Waktu
detik Internal
Eksternal
19 Menghidupkan mesin dengan mengatur suhu pada panel listrik untuk mencairkan bahan
Mesin 953, 25
Eksternal
20 Mengatur timer untuk melakukan proses clamping, injection, cooling dan ejection.
Mesin 124,27
Eksternal
21 Mengatur proses clamping, injection, cooling dan ejection. Kegiatan ini dilakukan berulang-
ulang hingga diperoleh hasil injeksi yang diinginkan.
Mesin 18,04
Eksternal
22 Uji ketepatan setting mal jantan dan mal betina dengan memeriksa hasil injeksi
Mesin 5,32
Eksternal
5.3.4 Mengkonversikan Internal Set Up dan Eksternal Set Up
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi internal set up mana yang memungkinkan dikonversi menjadi eksternal. Eksternal set up masih dianggap
lebih bisa diterima karena aktifitas eksternal set up bisa tetap dilakukan ketika mesin beroperasi.
Universitas Sumatera Utara
Langkah berikutnya adalah mengkonversikan internal set up menjadi eksternal set up sehingga waktu set up yang dilakukan pada saat mesin sedang
berhenti dapat dikurangi. Pada langkah ini diharapkan semua kegiatan masih dapat digolongkan
kepada eksternal set up sehingga mesin tidak perlu berhenti beroperasi tidak membuang-buang waktu mesin untuk beroperasi.
Pengkonversian ini dilakukan dengan cara merubah urutan kegiatan tanpa melakukan perubahan waktu yang dibutuhkan untuk tiap jenis kegiatan, sehingga
terbentuk prosedur yang lebih baik. Tabel 5.10 berikut menunjukkan prosedur baru yang telah dikonversi
internal set up menjadi eksternal set up dilakukan. Prosedur baru ini sekaligus memperlihatkan bagaimana kumulatif waktu internal set up dapat dihasilkan yang
secara langsung akan mengurangi waktu set up secara keseluruhan.
Tabel 5.10 Konversi Internal Eksternal Set Up
No Kegiatan
Waktu Internal
Ekstenal Set up
Waktu Kumulatif
Internal Set up
1 Mengambil mal jantan dan betina yang
baru kemudian menyesuaikannya pada cavity plate jantan dan betina
224,06 Eksternal
-
2 Membersihkan cavity plate betina dengan
menggunakan kain pembersih 44,31
Eksternal -
3 Membersihkan cavity plate jantan dengan
menggunakan kain pembersih 43,22
Eksternal -
Universitas Sumatera Utara
4 Memasang mal jantan dan mal betina pada
cavity plate 371,02
Eksternal -
Tabel 5.10 Konversi Internal Eksternal Set Up Lanjutan
No Kegiatan
Waktu Internal
Ekstenal Set up
Waktu Kumulatif
Internal Set up
5 Melepaskan cavity plate betina dari
support plate betina 221,96
Internal 221,96
6 Melepaskan cavity plate jantan dari
support plate jantan pada mesin. 228,18
Internal 450,14
7 Melepaskan mal betina dari cavity plate
betina dengan manggunakan kunci L 316 dan kunci L 516
166,96 Internal
617,10
8 Melepaskan mal jantan dari cavity plate
164,59 Internal
781,69
9 Membersihkan mal betina yang lama
dengan kain pembersih 66,16
Internal 847,85
10 Membersihkan mal jantan yang lama
dengan kain pembersih 65,89
Internal 913,74
11 Memasang cavity plate betina pada support
plate 320,76
Internal 1234,501
12 Memasang cavity plate jantan pada support
plate melalui guide pin 207,81
Internal 1442,31
13 Melumasi keseluruhan body return pin 20,80
Internal 1463,11
Universitas Sumatera Utara
agar tidak kesat saat mengejeksi menolak mal jantan
Tabel 5.10 Konversi Internal Eksternal Set Up Lanjutan
No Kegiatan
Waktu Internal
Ekstenal Set up
Waktu Kumulatif
Internal Set up
14 Menyesuaikan posisi return pin pada cavity
plate 65,84
Internal 1528,95
15 Menyesuaikan posisi bola mal jantan 16,65
Internal 1545,60
16 Melakukan uji coba kecocokan mal jantan
dan betina 23,51
Internal 1569,11
17 Menghidupkan mesin dengan mengatur
suhu pada panel listrik untuk mencairkan bahan
953,25 Internal
2522,36
18 Mengambil tepung ABS yang akan
diinjeksi dan dimasukkan ke tabung pencairan
87,49 Eksternal
-
19 Mengatur timer untuk melakukan proses
clamping, injection, cooling dan ejection. 124,27
Eksternal -
20 Mengatur proses clamping, injection,
cooling dan ejection. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh
hasil injeksi yang diinginkan. 18,04
Eksternal -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Konversi Internal Eksternal Set Up Lanjutan
No Kegiatan
Waktu Internal
Ekstenal Set up
Waktu Kumulatif
Internal Set up
21 Uji ketepatan setting mal jantan dan mal
betina dengan memeriksa hasil injeksi 5,32
Eksternal -
22 Membawa mal jantan dan betina yang lama
ke bengkel 154,46
Eksternal -
Total waktu mesin berhenti selama proses set up adalah 2522,36 detik. Perubahan waktu ini disebabkan karena beberapa kegiatan internal dapat
digolongkan menjadi eksternal kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan pada saat mesin sedang berproduksi.
5.3.5 Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Setelah Perbaikan
Dari pengkonversian internal set up menjadi eksternal set up, maka diperoleh total waktu penyelesaian set up pada saat mesin berhenti yaitu 2522,36
detik. Maka dapat dihitung waktu normal petugas set up yaitu : Wn
= Wt x 1 + Rf = 2522,36 x 1 + 0,14
= 2522,36 x 1,04 = 2623,25 detik
= 44 menit 12 detik
Universitas Sumatera Utara
Waktu baku pengerjaan set up setelah perbaikan selama mesin berhentitidak beroperasi yaitu :
Ws = Wn x 1 + All
= 2623,25 x 1 + 0,185 = 2623,25 x 1,185
= 3108,55 detik = 52 menit 20 detik
5.3.6 Menghitung Persentase Reduksi Waktu Set up
Ada beberapa kegiatan set up yang sebelumnya dilakukan pada saat mesin berhenti dapat dilakukan pada saat mesin beroperasi. Hal ini berarti dengan
mengkonversikan internal set up menjadi eksternal set up, maka diperoleh perbedaan waktu baku aktual dan usulan.
1. Perbedaan Waktu Baku Aktual dan Usulan
= Waktu Baku Aktual – Usulan detik = 4429,92 – 3108,55 detik
= 1321,37 detik 2.
Persentase Penghematan Waktu = Perbedaan Waktu Baku Aktual dan UsulanWaktu Baku Aktual x 100
= 1321,37 3108,55 x 100 = 45,51
BAB VI
Universitas Sumatera Utara
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Faktor Penyebab Tingginya Waktu Set up