Perhitungan Waktu Normal .1 Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance Kerja

operator untuk melaksanakan elemen kerja tersebut. Rasio untuk menghitung indeks performansi atau rating factor ini dapat dirumuskan sebagai berikut: A P R = R = indeks performansi atau rating factor P = predetermined time untuk elemen kerja yang diamati A = rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur.

3.3.3 Performance Rating atau Speed Rating

Di dalam praktek pengukuran kerja maka metode penetapan rating performance kerja operator adalah didasarkan pada satu faktor tunggal yaitu operator speed, space dan tempo. Sistem ini dikenal sebagai Performance Rating atau Speed Rating. Rating Factor ini umumnya dinyatakan dalam persentase atau angka desimal, dimana performansi kerja normal akan sama dengan 100 atau 1,00. penetapan besar kecilnya angka akan dilakukan oleh time study analyst sendiri, sehingga untuk itu dibutuhkan pengalaman yang cukup di dalam mengevaluasi ataupun menilai performansi kerja yang ditunjukkan oleh operator. 3.4 Perhitungan Waktu Normal 3.4.1 Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance Kerja Kecepatan, usaha, tempo ataupun performansi kerja semuanya akan menunjukkan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Bagian yang paling penting didalam pelaksanaan pengukuran kerja adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Aktivitas untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator ini dikenal Universitas Sumatera Utara sebagai Rating Performance. Secara umum kegiatan rating ini dapat didefenisikan “A process during which the time study analyst compare the performance speed or tempo of the operator under observation with the observer’s own concept of normal performance”. Ketidaknormalan dari waktu kerja ini diakibatkan oleh operator yang bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya. Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa dinormalkan kembali. Suatu saat dirasakan terlalu cepat dan disaat lain malah terlalu lambat. Rating adalah satu persoalan penilaian yang merupakan bagian dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk menetapkan waktu baku penyelesaian kerja. Faktor penilaian lebih cenderung bersifat subyektif terhadap tempo kerja operator ini harus dibuat oleh time study analyst. Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka hal ini dilakukan dengan mengadaan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata bisa waktu siklus ataupun waktu untuk tiap-tiap elemen dengan faktor penyesuaianrating “P”. dari faktor ini diperoleh sebagai berikut : • Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja di atas batas kewajaran normal maka rating faktor ini akan lebih besar dari pada satu p 1 atau p 100 • Apabila operator dinyatakan terlalu lambat yaitu bekerja di bawah batas kewajaran normal maka rating faktor ini akan lebih kecil dari pada satu p 1 atau p 100 Universitas Sumatera Utara • Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating faktor ini diambil sama dengan satu p = 1 atau p = 100. Untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin operating atau machine time maka waktu yang diukur dianggap merupakan waktu normal. Guna melaksanakan pekerjaan secara normal dianggap bahwa operator tersebut cukup berpengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tanpa usaha- usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Berikut ini akan diuraikan sistem pemberian raing dengan menggunakan metode Westinghouse System’s Rating yang umumnya diaplikasikan di dalam aktivitas pengukuran. Waktu normal adalah waktu yang digunakan oleh tenaga kerja terampil untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam keadaan normal, dimana operator bekerja sesuai dengan metode yang ditetapkan. Secara matematis waktu normal ditentukan dengan menggunakan rumus berikut : W n = W t Keterangan : Wn : Waktu normal x 1 + Rf Wt : Waktu terpilih Rf : Rating Factor 3.5 Penetapan Waktu Longgar dan Waktu Baku 3.5.1 Menentukan Kelonggaran Allowance