yang cukup baik, yakni berhasil mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengubah dan menyetel ujung blade dari 15 jam hingga menjadi 5 menit saja, dan
ukuran kecacatan berkurang dari 30 menjadi nol. Sementara investasi unuk perbaikan prosedur ini keseluruhan hanya membutuhkan biaya ¥ 15.000 62.
5. Meningkatkan Kualitas
Kualitas produk juga akan meningkat karena kondisi operasional mesin secara teratur diperbaiki.
6. Meningkatkan Keamanan Kerja
Operasi set up yang sederhana akan menghasilkan operasi mesin yang aman pula.
7. Menyederhanakan Penggunaan Alat
Standarisasi terhadap sejumlah peralatan yang digunakan akan mengurangi jumlah peralatan yang dibutuhkan. Adapun aplikasi SMED dalam
menyederhanakan penggunaan alat ini dilakukan di Pabrik Sakai, Kubota Ltd.
SMED diterapkan pada lintasan proses permesinan. Mengurangi Waktu Set Up
Total waktu set up – termasuk set up internal maupu eksternal dapat direduksi.
8. Mengurangi Biaya Produksi
Dengan mengimplementasikan metode SMED akan meningkatkan efisiensi biaya investasi dengan meningkatkan produktvitas mesin berbiaya
rendah. Di Jepang biaya set up bisa dikurangi hingga 30.000 – 50.000 yen. Seperti misalnya perbaikan set up yang dilakukan di Perusahaan Toyota.
Kompetisi industri meningkat pesat dan memanas, tidak ada jalan lain untuk bertahan kecuali dengan menawarkan produk berbiaya rendah dengan kualitas
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Pada tahun 1969 Toyota Motor Corporation telah berupaya untuk mempersingkat waktu set up peralatan kurang dari 9 menit, reduksi ini berhasil
diterapkan pada mesin cetakan injeksi di bawah kepemimpinan Shigeo Singo pada tahun 1972. Selain itu juga diterapkan metode SMED untuk mesin fitting. Adapun
target dari proses ini terdiri dari satu lintasan produksi yang terotomasi. Masalah yang muncul dalam proses set up ini dapat diilustrasikan sebagai berikut. Proses
1, 2, 4 dan 5 masing-masing membutuhkan waktu kurang dari 10 detik, namun pada proses 3, pengeboran tunggal membutuhkan waktu 10 detik. Hal ini pada
akhirnya akan menimbulkan bottleneck di sepanjang lintasan produksi. Untuk memecahkan masalah ini, maka perbaikan difokuskan pada rata-
rata perpindahan material sejak dari awal perubahan set up dilakukan. Hal ini dilakukan dengan :
- Mengurangi jumlah pengikat baut
- Mengubah formasi lintasan produksi secara keseluruhan
- Memutuskan apakah posisi blade bisa dipindahkan menjadi set up
eksternal atau tidak. Dalam melakukan perbaikan set up, biaya total dapat direduksi dan
dihemat sehingga rata-rata peningkatan produksi cukup signifikan.
9. Memudahkan Preferensi Operator