Kendala Pengadaan Bahan Perpustakaan. Anggaran Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga turut menyumbangkan buku-buku kepada Perpustakaan umum di seluruh kabupaten hingga ke desa-desa. Dapat disimpulkan bahwa sebelum bencana gempa dan tsunami Badan Arsip dan Perpustakaan tidak mengalami sumbangan koleksi bahan perpustakaan sebanyak sumbangan sesudah bencana tsunami. Hal ini disebabkan oleh mulainya kesadaran masyarakat Indonesia maupun luar negeri pentingnya kebutuhan koleksi bahan perpustakaan untuk masyarakat Banda Aceh.

4.4 Kendala Pengadaan Bahan Perpustakaan.

Dalam melakukan pengadaan bahan perpustakaan banyak kendala yang ditemukan baik dari dalam maupun dari luar perpustakaan itu sendiri. Pada masa sebelum bencana tsunami kendala yang dialami oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah kurangnya perhatian baik dari pemerintah pusat maupun daerah tentang pentingnya perpustakaan umum di wilayah Provinsi NAD dan kurangnya sumbangan buku-buku dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Sehingga menyebabkan jumlah koleksi buku Badan Arsip dan pertumbuhan koleksi buku Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tidak banyak Pada masa sesudah bencana tsunami Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD sudah mendapatkan perhatian baik dari pemerintah pusat maupun daerah tentang pentingnya perpustakaan umum di wilayah Provinsi NAD dan banyaknya sumbangan buku-buku dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan dana anggaran untuk pengadaan bahan pustaka. Sehingga menyebabkan peningkatan jumlah koleksi buku Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang cukup tinggi Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya kendala yang dialami Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD dalam melakukan pengadaan bahan pustaka. Universitas Sumatera Utara

4.5 Anggaran Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD

Anggaran perpustakaan dalam pengadaan bahan perpustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting, karena tanpa anggaran yang mencukupi perkembangan perpustakaan akan mengalami hambatan. Besar kecilnya anggaran yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan dalam hal penyediaan koleksi.Untuk mengetahui perbandingan dana anggaran APBN dan APBD masa sebelum dan sesudah tsunami dapat dilihat tabel dibawah ini : Tabel -12 : Perbandingan Dana Anggaran APBN dan APBD Sebelum dan Sesudah Bencana Tsunami No. Priode Anggaran APBN Rp APBD 1 Sebelum bencana tsunami 2002-2004 300 juta 5 Milyar 2 Sesudah bencana tsunami 2005-2007 11,5 Milyar 7,5 Milyar Sumber : hasil wawancara Hasil wawancara Kepala Bidang Pengelolaan Khasanah yang diwakilkan oleh anggota Sub. Bidang Akusisi dan pengolahan yaitu Bapak Yulizar beliau mengatakan bahwa pada masa sebelum bencana tsunami anggaran pengadaan koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD sumber anggaran perpustakaan berasal dari APBN sekitar Rp.300 juta dan dari APBD sekitar Rp 5 milyar untuk Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD, perpustakaan kabupaten dan perpustakaan daerah setiap tahunnya. Pada masa sesudah bencana tsunami anggaran pengadaan koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD terjadi penambahan dana seperti dari APBN memberikan hadiah sumbangan buku serta dana sebesar Rp.300 juta. Tahun 2007 Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD mendapatkan anggaran sebesar Rp. 11,5 Milyar untuk 20 perpustakaan umum Kabupaten dan 500 perpustakaan desa. Anggaran dana berasal dari APBD tahun 2007 meningkat menjadi Rp. 7,5 Milyar dan ditambah dengan dana sumbangan baik dari instansi pemerintah baik daridalam maupun luar negeri, dan swasta Universitas Sumatera Utara Persentase peningkatan anggaran APBN sebesar 97,3 . Anggaran dana APBD sebelum tsunami sebesar Rp. 5 Milyar, sesudah bencana tsunami peningkatannya sebesar Rp. 7,5 Milyar. Persentase peningkatan anggaran APBD sebesar 66,7 Perbedaan anggaran dana APBN dan APBD ini menyebabkan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD melakukan pengadaan bahan perpustakaan secara besar-besaran mengingat koleksi yang lama telah musnah diakibatkan tsunami. Sehingga pertumbuhan jumlah koleksi mengalami peningkatan yang cukup pesat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis koleksi yang dikembangkan pada masa sebelum dan sesudah tsunami hanya berupa buku teks. Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tidak memiliki jenis koleksi audio visual berupa Kaset, CD, VCD, DVD, peta, slide, dan foto. Perbandingan jenis koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan NAD tetap sama atau tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah bencana tsunami. 2. Pertumbuhan jumlah judul koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah 1.607 : 7.120. Dengan persentase rata-rata pertumbuhan judul koleksi sebesar 3,98 : 34,3. Dapat disimpulkan perbandingan pertumbuhan jumlah judul koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengalami kenaikan yang cukup tinggi 3. Pertumbuhan jumlah eksemplar koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah 8.037 : 37.973. Dengan persentase rata-rata pertumbuhan eksemplar koleksi sebesar 3,98 : 38,3. Dapat disimpulkan perbandingan pertumbuhan jumlah eksemplar koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. 4. Perhitungan diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah rata-rata pengadaan koleksi bahan perpustakaan pada Badan Arsip dan Perpustakaan NAD sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah 1: 5, yaitu satu judul memiliki 5 eksemplar. 5. Alat bantu pemilihan bahan perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebelum dan sesudah bencana tsunami tidak mengalami perubahan yaitu: • Katalog penerbit • Katalog online Internet Universitas Sumatera Utara