Inventarisasi Bahan Perpustakaan Dampak Bencana Tsunami Terhadap Perpustakaan

g. Penghasilan dari jasa reprografi, terjemahan, penyusunan bibliografi, penelusuran informasi, pembuatan tinjauan literatur. h. Denda atas buku yang terlambat dikembalikan. i. Sumbangan pemerintah. j. Sumbangan swasta dan yayasan asing, biasanya digunakan untuk membeli perlengakapan khusus seperti microreader atau untuk berlangganan majalah terbitan luar negeri. Dari uraian di atas dapat perpustakaan memiliki beberapa sumber anggaran baik dari anggaran rutin maupun dari sumbangan dari pemerintah maupun swasta. Dari semua sumber anggaran perpustakaan mempunyai tujuan yang sama agar perpustakaan dapat tumbuh dan berkembang serta mampu membiayai kegiatan operasional perpustakaan umum. Dan diharapkan perpustakaan menjalani fungsi dan tugas dengan sebaik-baiknya.

2.5 Inventarisasi Bahan Perpustakaan

Inventarisasi bahan perpustakaan merupakan kegiatan pencatatan bahan perpustakaan ke buku inventaris atau buku induk. Kegiatan inventarisasi bertujuan untuk mengontrol kepemilikan koleksi dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dalam kegiatan inventarisasi, perpustakaan dapat membuat laporan, menyusun statistik bahan perpustakaan yang dimiliki atau mengetahui bahan pustaka yang belum sudah dimiliki, serta untuk mengetahui bahan perpustakaan yang hilang. Kegiatan tersebut mengunakan perlengkapan seperti buku inventaris, stempel inventaris, stempel milik perpustakaan. Menurut Yulia 1993 :151 fungsi inventarisasi bahan perpustakaan sebagai berikut: 1. Sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan 2. Mengetahui jumlah koleksi perpustakaan dengan cepat 3. Mengetahui jumlah koleksi buku yang dimiliki perpustakaan pada saattahun tertentu. 4. Untuk membantu mengetahui judul-judul buku yang hilang 5. Mengetahui jumlah koleksi buku, menurut jenis, bahasa, pembelian, hadiah maupun berdasarkan tukar-menukar Sjahrial-Pamuntjak 2000: 36 menyatakan bahwa “Keterangan yang diperlukan dalam pembuatan buku inventaris adalah tanggal penerimaan – nomor urut buku induk – nama penulis – judul buku boleh disingkat – tahun – cetakan – penerbit – pengirim – harga – keterangan”. Universitas Sumatera Utara

2.6 Dampak Bencana Tsunami Terhadap Perpustakaan

Minggu tanggal 26 Desember 2004 jam 07.58 WIB bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 Skala Richter yang diikuti gelombang tsunami yang melanda sebagian besar kawasan pesisir NAD telah menelan korban jiwa maupun harta dalam jumlah yang sangat besar. Akibat dari bencana tersebut, Provinsi NAD mengalami kelumpuhan hampir di seluruh sektor kehidupan. Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sendiri tidak lepas dari terjangan becana tsunami. Gedung perpustakaan milik pemerintah memang terletak ditengah-tengah daerah, yang diporak-poranda oleh bencana Tsunami. Gedung-gedung tersebut memang tetap bertahan akibat guncangan gempa bumi beberapa menit, yang kemudian berakibat terjadinya gelombang Tsunami. Tetapi gelombang air yang dahsyat menghanyutkan seluruh koleksi buku yang merupakan jiwa sebuah perpustakaan. Saat ini gedung Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD telah selesai direnovasi, tetapi koleksi buku yang tersedia baru sekitar 30 dari jumlah 200.000 eksemplar. Ratusan ribu eksemplar buku yang dimiliki Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hancur dihantam tsunami, sehingga tak bisa dimanfaatkan lagi untuk bacaan warga Banda Aceh terutama mahasiswa dan pelajar yang berada di Banda Aceh. Dua ratus ribu eksemplar buku yang dimiliki perpustakaan NAD ini, sekitar 95 persen di antaranya telah lenyap hilang dibawa arus tsunami yang menghantam ruang bacaan utama perpustakaan. Ratusan ribu eksemplar buku yang hilang dibawa tsunami ini, adalah buku-buku yang bernilai sejarah tinggi, seperti sejarah Indonesia dan buku-buku adat dan budaya Aceh yang selama ini dijadikan referensi para mahasiswa dan peneliti. Buku yang sekitar 5 tersisa itu merupakan buku deposit yang belum diedarkan untuk dikirim ke semua perpustakaan di Aceh. Buku-buku tersebut merupakan buku sejarah aceh yang dicetak oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan juga buku tersebut merupakan buku yang bernilai yang masih tersisa, Yusnidar, 2007 Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga kehilangan beberapa karyawannya, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS maupun tenaga honorer. Salah satunya adalah Kepala Badan Perpustakaan NAD Bachtiar Azis. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Jl. T. Nyak Arief Lamgugop Banda Aceh.

3.2 Metode Penelitian

Suatu penelitian harus menggunakan metode untuk mendapatkan data penelitian. Banyak peneliti memakai atau memilih jenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitianya. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, Nazir 2003: 56 menyatakan bahwa : Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta- fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survei membedah dan mengulit serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung. Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif artinya sejenis penelitian yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu Nazir, 1988:68 Tugas pertama penelitian perbandingan adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan. Tugas kedua ialah menanyakan mengapa terdapat persamaan ataupun perbedaan itu. Sedangkan tugas ketiga yang menyangkut kajian kebijakan ialah apa konsekuensi perbedaan yang diobservasi itu Suyanto, 1995: 131 Sesuai dengan pendapat ahli di atas penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dengan cara membuat perbandingan-perbandingan antar fenomena yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dengan mengobservasi persamaan dan perbedaan menganalisa mengapa terdapat persamaan dan perbedaan tersebut serta melihat konsekuensi akibat dari perbedaan. Penelitian skripsi ini akan membandingkan sistem pengadaan bahan perpustakaan meliputi jenis koleksi, jumlah koleksi, alat bantu pemilihan koleksi dan anggaran pengadaan pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami pada Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam . Universitas Sumatera Utara