BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis koleksi yang dikembangkan pada masa sebelum dan sesudah tsunami
hanya berupa buku teks. Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tidak memiliki jenis koleksi audio visual berupa Kaset, CD,
VCD, DVD, peta, slide, dan foto. Perbandingan jenis koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan NAD tetap sama atau tidak mengalami perubahan sebelum dan
sesudah bencana tsunami. 2.
Pertumbuhan jumlah judul koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami
adalah 1.607 : 7.120. Dengan persentase rata-rata pertumbuhan judul koleksi sebesar 3,98 : 34,3. Dapat disimpulkan perbandingan pertumbuhan jumlah
judul koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengalami kenaikan yang cukup tinggi
3. Pertumbuhan jumlah eksemplar koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah 8.037 : 37.973. Dengan persentase rata-rata pertumbuhan
eksemplar koleksi sebesar 3,98 : 38,3. Dapat disimpulkan perbandingan pertumbuhan jumlah eksemplar koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
4. Perhitungan diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah rata-rata
pengadaan koleksi bahan perpustakaan pada Badan Arsip dan Perpustakaan NAD sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah 1: 5, yaitu satu judul
memiliki 5 eksemplar. 5.
Alat bantu pemilihan bahan perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebelum dan sesudah bencana tsunami
tidak mengalami perubahan yaitu: • Katalog penerbit
• Katalog online Internet
Universitas Sumatera Utara
• Resensi buku dari Koran • Pengunjung
6. Sistematika pengadaan bahan perpustakaan di Badan Arsip dan Perpustakaan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada masa sebelum dan sesudah bencana tsunami adalah pembelian dan hadiahsumbangan. Perbandingan sistem
pengadaan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tetap sama
7. Kendala Pengadaan bahan perpustakaan berbeda pada masa sebelum dan
sesudah bencana tsunami pada Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam 2 periode adalah :
a. Pada masa sebelum bencana tsunami adalah kurangnya perhatian baik
dari pemerintah pusat maupun daerah tentang pentingnya perpustakaan umum di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan kurang
sumbangan buku-buku dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Sehingga menyebabkan jumlah koleksi buku Badan Arsip dan
pertumbuhan koleksi buku Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tidak banyak
b. Pada masa sesudah bencana tsunami Badan Arsip dan Perpustakaan
Provinsi NAD sudah mendapatkan perhatian baik dari pemerintah pusat maupun daerah tentang dan banyaknya sumbangan buku-buku dari
berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan dana anggaran untuk pengadaan bahan pustaka. Sehingga
menyebabkan peningkatan jumlah koleksi buku Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang cukup tinggi
8. Perbandingan anggaran Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam seblum dan sesudah bencana tsunami sangat berbeda. Hal ini dalam 2 periode yaitu
a. Sebelum bencana tsunami berasal dari APBN sebesar Rp.300 juta dan
APBD sebesar Rp. 5 Milyar untuk Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, perpustakaan umum Kabupaten
dan perpustakan-perpustakaan daerah.
Universitas Sumatera Utara
b. Sesudah bencana tsunami tetap berasal dari APBN sebesar Rp. 300
juta ditambah sumbangan buku dan dana dari APBD mengalami kenaikan sebesar Rp. 7,5 Milyar. Tahun 2007 Badan Arsip dan
Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mendapatkan anggaran dari APBN sebesar Rp. 11,5 Milyar untuk 20 perpustakaan
umum Kabupaten dan 500 perpustakaan desa dan ditambah dengan dana sumbangan baik dari instansi pemerintah baik daridalam maupun
luar negeri, dan swasta. c.
Persentase peningkatan anggaran APBN sebesar 97,3 . Anggaran dana APBD sebelum tsunami sebesar Rp. 5 Milyar, sesudah bencana
tsunami peningkatannya sebesar Rp. 7,5 Milyar. Persentase peningkatan anggaran APBD sebesar 66,7
5.2 Saran