BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada tanggal 26 Desember 2004, di Indonesia, tepatnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan Sumatera Utara terjadi bencana alam gempa bumi dan
gelombang tsunami yang menghancurkan infrastruktur kehidupan manusia, dan kebudayaan. Pemerintah Republik Indonesia menyatakan bencana tersebut sebagai
bencana nasional. Banyak masyarakat yang terpanggil untuk memberikan bantuan kepada
masyarakat Aceh baik dari masyarakat Indonesia di berbagai daerah serta negara- negara luar Indonesia. Tujuan bantuan itu adalah meringankan penderitaan
masyarakat Aceh dan membangkitkan semangat hidup masyarakat Aceh serta membangun infrastuktur pembangunan yang rusak akibat tsunami.
Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD juga rusak akibat bencana tsunami, walaupun gedung perpustakaan NAD tidak terlalu mengalami kerusakan
yang cukup parah, akan tetapi bahan perpustakaan mereka mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan. Berbagai koleksi tidak dapat dipergunakan kembali kecuali
koleksi deposit yang terletak di lantai III, karena dapat diselamatkan oleh Kepala Bidang Layanan.
Menurut Yusnidar 2005: 1 menyatakan bahwa: ”Dari 200 ribu eksemplar buku yang dimiliki perpustakaan NAD ini, sekitar 95 persen di antaranya telah lenyap
hilang dibawa arus tsunami yang menghantam ruang bacaan utama perpustakaan tersebut”.
Banyak terjadi rekonstruksi pembangunan infrastruktur yang ada di sekitar daerah Aceh, begitu juga dengan Badan Arsip dan Perpustakaan NAD yang telah
mengalami rekonstruksi dan rehabilitasi pembangunan. Mereka optimis bahwa Badan Arsip dan Perpustakaan NAD dapat bangkit dan berjalan seperti biasanya setelah
bencana tsunami walaupun perlu waktu untuk mewujudkan keinginan tersebut. Hal ini jelas didukung oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan rekonstruksi
pembangunan Perpustakaan NAD. Dalam acara penyerahan bantuan ruang layanan perpustakaan dan Mobil
Perpustakaan Keliling MPK dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO, menurut Nazar 2007: 1 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
”Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2004 – 2009,
secara eksplisit telah menetapkan program yang ingin dicapai yaitu Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. Dalam rangka
menyikapi hal tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam telah menetapkan Peraturan Daerah No. 39 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dengan adanya Lembaga ini di Tingkat
Provinsi, diharapkan mampu membantu tugas Gubernur dalam bidang Perpustakaan, yang memiliki otoritas dalam perpustakaan dan mampu
bertindak profesional serta mendayagunakan secara maksimal seluruh potensi yang ada dalam upaya mendukung pembangunan khususnya pembangunan
sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas, kreatif serta berwawasan luas”.
Berdasarkan dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas, cerdas, kreatif serta berwawasan luas Hal ini dapat dilihat dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam mulai melakukan sistem pengadaan bahan perpustakaan dari awal kembali yaitu dengan pembelian, menerima hadiahsumbangan, dan sebagainya, agar
dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dengan koleksi perpustakaan. Usaha untuk membangun Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi NAD ini juga banyak
didukung oleh pemerintah Republik Indonesia, negara asing dan lembaga bantuan masyarakat Indonesia serta masyarakat luar negeri, baik berupa dana bantuan, mobil
untuk perpustakaan keliling, sumbangan buku untuk koleksi perpustakaan dan sebagainya.
Dari uraian diatas penulis membahas dan meneliti bagaimana perbandingan yang terjadi pada sistem pengadaan koleksi bahan perpustakaan sebelum dan sesudah
bencana tsunami di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Sehingga penulis memilih judul skripsi “PERBANDINGAN PENGADAAN BAHAN PERPUSTAKAAN MASA SEBELUM DAN SESUDAH
BENCANA TSUNAMI PADA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah