Kewajiban Pihak Pemborong Hak dan Kewajiban Pihak Pemborong a. Hak Pihak Pemborong

juga berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak pengguna barang jasa untuk kelancaran pekerjaan.

b. Kewajiban Pihak Pemborong

Pemborong tentu saja berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diterima sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya dengan pihak yang memborongkan. Oleh karena itu ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil pekerjaannya. Pemborong harus menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya dan menyerahkan hasil pekerjaannya itu kepada pihak yang memborongkan. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut pemborong mempekerjakan beberapa orang. Untuk itu pemborong terikat pada perjanjian perburuhan yang tentu saja membuat pihak pemborong tunduk pada peraturan perburuhan yang berlaku. Selanjutnya untuk melindungi buruh-buruhnya yang bekerja padanya, pemborong harus mengusahakan asuransi tenaga kerja bagi buruh-buruhnya untuk menjaga mereka dari kecelakaan yang mungin terjadi. Oleh karena itu pemborong juga harus tunduk pada peraturan asuransi tenaga kerja yang berlaku. Kemudian pemborong berkewajiban untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan orang-orang yang dipekerjakannya. Maksudnya pemborong berkewajiban untuk bertanggung jawab atas akibat-akibat yang mungkin timbul yang disebabkan oleh kesalahan- Universitas Sumatera Utara kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang yang dipekerjakan ataupun kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan. Jika pemborong dalam melaksanakan pekerjaannya pemborong harus melakukan pembongkaran, pembukaan, penggalian dan sebagainya. Dan bila pembongkaran, pemindahan, pembukaan yang harus dilakukannya itu memerlukan izin-izin khusus maka pemborong harus mengurusnya, mungkin dengan dibantu oleh pihak yang memborongkan maka dari itu jika terdapat peraturan-peraturan khusus mengenai hal itu, pemborong wajib untuk mematuhinya. Pihak pemborong juga berkewajiban membuat dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pihak yang serta memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk memeriksa pelaksanaan yang dilakukan pihak yang memborongkan. Selain kewajiban dan hak para pihak diatas ada juga yang hak dan kewajiban bagi para pihak yang tidak terikat secara langsung pada perjanjian pemborongan pekerjaan. Dalam hal ini pemborong dapat menugaskan pimpinan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari kepada pelaksana baru dapat melaksanakan tugasnya jika telah disampaikan perintah dari surat tugas kepada direksi. Jika menurut pendapat direksi pelaksana tidak dapat menunaikan tugasnya dengan baik, maka pemborong harus mengangkat pelaksana lain. Sebaliknya untuk melaksanakan tugasnya, direksi dapat menunjuk kepada seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari kepada pengawas. Universitas Sumatera Utara

F. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan

Suatu perjanjian pemborongan pekerjaan dapat berakhir atau hapus dengan cara: a. Tujuan dari perjanjian telah tercapai Dengan tercapainya tujuan dari perjanjian ini, pihak pemborong telah menyelesaikan pekerjaannya setelah masa pemeliharaan selesai atau dengan kata lain pada penyerahan kedua. Didalam perjanjian pemborongan dikenal ada 2 dua macam penyerahan: 1. penyerahan pertama yaitu penyerahan pekerjaan fisik setelah selesai 100 2. penyerahan kedua yaitu penyerahan pekerjaan setelah masa pemeliharaan selesai dan telah menyerahkan hasil pekerjaannya kepada pihak yang memborongkan dan pihak yang memborongkan telah membayar seluruh harga pemborongan yang telah disepakati sebelumnya maka perjanjian pemborongan telah berakhir. 69 69 Ibid, hal. 21. b. Dengan disetujui para pihak Perjanjian pemborongan pekerjaan yang berakhir karena para pihak yang mengadakan perjanjian sepakat dengan mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan apa yang telah diperjanjikan. Hal ini mungkin dengan diadakan persetujuan-persetujuan mengenai konsekuensi yang harus ditanggung atau dihadapi oleh para pihak. c. Berakhir karena dibatalkan oleh salah satu pihak Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Konstruksi Antara Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air Dengan Perusahaan Rekanan ( Studi Di Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara)

1 67 98

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase Antara Dinas Bina Marga Kota Medan Dengan Cv.Teratai 26

8 122 120

Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemborongan Kerja Milik Pemerintah Antara CV. Dina Utama Dengan Dinas Penataan Ruang Dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara

2 55 134

Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Antara PT.PLN (Persero) dengan CV.Carmel dalam Hal Penyeimbangan Beban Trafo (Studi pada PT.PLN (Persero) Area Payakumbuh)

4 40 96

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

4 25 108

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 9

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 30

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 3