G. Sistematika Penulisan
Pembahasan secara sistematis sangat diperlukan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Untuk memudahkan skripsi ini maka diperlukan adanya sistematika
penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per bab yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan pendahuluan yang merupakan suatu pengantar dari pembahasan selanjutnya yang terdiri dari 7 tujuh sub bab yaitu: Latar Belakang Penulisan,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJAJIAN
Sebagai dasar dari uraian yang dalam bab ini dibagi dalam 5 lima sub bab yaitu: Pengertian Perjanjian, Syarat-Syarat Perjanjian, Subjek Hukum dalam
Perjanjian, Jenis-Jenis Perjanjian, dan Berakhirnya Perjanjian.
BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN PEMBORONGAN
Bab ini terdiri dari 6 enam sub bab yaitu: Pengertian Perjanjian Pemborongan, Pengaturan Hukum mengenai Perjanjian Pemborongan, Perjanjian
Pemborongan Menurut Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 jo Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2005, Para Pihak dalam Perjanjian Pemborongan, Hak
dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Pemborongan, dan Berakhirnya Perjanjian Pemborongan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PEKERJAAN UMUM KIMPRASWIL KABUPATEN TOBA
SAMOSIR DENGAN CV. BAGAS BELANTARA STUDI KASUS PADA CV. BAGAS BELANTARA “.
Terdiri dari 3 tiga sub bab yaitu: Proses Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Peningkatan Saluran Irigasi Bondar Sitoman Sosor
Pandan Sepanjang 75m, Tanggung Jawab Para Pihak dalam Melaksanakan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, dan Penyelesaian Perselisihan yang Timbul
dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran merupakan penutup dalam skripsi ini, dalam hal ini penulis menyimpulkan pembahasan-pembahasan sebelumnya dan dilengkapi
dengan saran-saran. Bab ini terdiri dari 2 dua sub bab yaitu Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN
Menurut kodratnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, karena manusia disebut sebagai zoon politicon yang mana manusia selalu hidup
bersama dan berkelompok. Dikatakan manusia sebagai makhluk sosial karena ia tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia itu tidak dapat mencapai segala
sesuatu yang diinginkan dengan mudah tanpa bantuan dari orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, antara sesama anggota masyarakat saling
mangadakan hubungan yang tidak terlepas dari perjanjian, satu dengan yang lainnya saling berjanji tentang sesuatu hal yang diatur oleh hukum. Hukum yang
mengatur tentang perjanjian tersebut disebut hukum perjanjian.
A. Pengertian Perjanjian