melahirkan bunga, sedangkan pada sukuk pemerintah harus mengatur margin atau fee atau imbal hasil dari penerbitan sukuk.
B. Instrumen Pembiayaan APBN
Sejak tahun 2000 anggaran pendaptan dan belanja begara tidak lagi menggunahkan prinsip anggaran berimbang, tetapi disusun menjadi anggaran
defisit. Akibatnya, terdapat selisih antara jumlah pendapatan dan belanja Negara. Karena anggaran defisit, maka keseimbangan umum dalam APBN
adalah negative. Anggaran disusun defisit setelah memperhitungkan:
68
1. Perkembangan terakhir realisasi pendapaan dan belanja Negara dalam tahun anggaran berjalan dan proyeksi hingga akhir tahun.
2. Perkiraan riil kemampuan mobilisasi sumber-sumber pendapatan dalam negeri.
3. Perhitungan beban anggaran belanja Negara tahun mendapatang setelah memperhitungkan: a asumsi berbagai besaran ekonomi makro, b
perkembangan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran ekonomi APBN, c berbagai kebijakan yang telah, sedang, dan
akan diambil oleh pemerintah baik kebijakan yang telah berkaitan dengan
68
Tim Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pengelolaan Keuangan Negara. Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Pusat Pendidian dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2009, h.38
pendapatan maupun belanja Negara dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam anggaran defisit diperlukan pembiayan untuk menutupi kekurangan pembiayaan dalam APBN. Upaya yang dilakukan pemerintah
diantaranya:
69
1 Pembiayaan dalam negari. Adalah pembiayaan defisit anggaran yang
bersumber dari dalam negeri, yaitu sektor perbankan, non perbankan dan penerbitan surat utang negara.
a. Sektor perbankan terdiri terdiri dari pinjamankredit baik dari bank
umum maupun bank swasta yang berbentuk rekening dana investasi dan non rekening dana investasi. Pembiayaan dari sektor perbankan
akan memicu timbulnya inflasi, oleh karena itu pembiayaan dari sektor perbankan bukan menjadi prioritas utama.
b. Sektor non perbankan meliputi penerimaan hasil divestivikasi saham
pemerintah pada BUMNBUMD privatisasi dan penjualan asset perbankan restrukturisasi. Privatisasi disini maksudnya
penjualanpelepasan saham BUMNBUMD pemerintah kepada swasta dalamluar negeri. Hal ini membuat pemerintah kehilangan hak
monopolistic atas perusahaan milik Negara tersebut. Restrukturisasi merupakan penjualan asset perbankan dalam upaya penyehatan
lembaga perbankan dalam negeri. Jika ternyata pemerintah sulit untuk
69
Ibid, h. 39
mengembalikan keseimbangan asset perbankan, maka lembaga perbankan tersebut dinyatakan sebagai bank beku operasi dan asetnya
menjadi milik pemerintah untuk kemudian dijual untuk menutup defisit.
c. Penerbitan Surat Utang Negara, langkah ini dilakukan dengan
menjual atau menerbitkan surat utang yang berbentuk mata uang rupiah maupun valuta asing. Dalam penerbitan SUN terkandung aspek
biaya dan resiko, yaitu bunga, resiko nilai tukar valas dan dan resiko pada saat pembayaran kembali. Sehingga dalam pengelolaan SUN
pemerintah harus lebih hati-hati.
2 Pembiayaan luar negeri. Kebijakan ini dilakukan pemerintah melalui
pinjaman luar negeri. Berutang kepada pihak luar menjadi sumber utama dalam pembiayaan APBN.
70
Kebisaaan pemerintah dalam berutang kepada pihak untuk menutupi pendanaan anggaran telah dilakukan sejak
tahun 1969. Dalam Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaran Tahun Anggaran 2010.
Kebijakan dalam pinjaman kepada pihak luar ini terbagi menjadi dua:
a. Pinjaman program, adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk tunai cash financing dimana pencairannya mensyaratkan dipenuhinya
7 0
Direktorat Pembiayaan Syariah dan Pengelolaan Utang, Instrument Sukuk Negara dan Metode Penerbitan. Makalah disampaikan pada seminar: Sukuk Goes To Campus
Universitas Indonesia, Jakarta 7 April 2010, h. 4
kondisi tertentu yang disepakati kedua belah pihak seperti matriks kebijakan atau dilaksanakannya kegiatan tersebut.
b. Pinjaman program, adalah pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu kementrian negaralembaga atau
pemerintah daerah dan BUMN melalui perusahaan pinjaman yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan berdasarkan Undang-Undang ini.
Gambar 3.1:
71
Instrument pembiayaan APBN
Instrumen pembiayaan
SBN
Pinjaman Dalam Negeri Pinjaman Luar Negeri
SUN
SBSN
1. Wholesale 2. SBSN Ritel
3. Islamic T-Bills
4 .
Project Financing k k
Obligasi Negara Surat Perbendaharaan Negara SPN
Pinjaman
7 1
Direktorat Pembiayaan Syariah dan Pengelolaan Utang, Instrument Sukuk Negara dan Metode Penerbitan. Makalah disampaikan pada seminar: Sukuk Goes To Campus
Universitas Indonesia, Jakarta 7 April 2010, h. 7
C. Pengelolaan Keuangan Negara