2. Menuang air ke dalam ember yang berisi kelapa parut.
Gambar 5.2. Menuang Air Ke Dalam Ember yang Berisi Kelapa Parut
3. Mencampur kelapa parut yang telah ditambahkan air dengan menggunakan tangan.
Gambar 5.3. Mencampur Kelapa Parut Yang Telah Ditambahkan Air
4. Meremas campuran sebelum proses pemerasan.
Gambar 5.4. Meremas Campuran Sebelum Proses Pemerasan
Setelah penjabaran dari elemen kegiatan aktual di atas, maka dapat dilihat bahwa proses pencampuran kelapa parut dan air dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan dan menyebabkan munculnya resiko kerja yang dialami oleh operator. Untuk membuktikan adanya resiko kerja, maka dilakukan penilaian
postur kerja dengan menggunakan metode RULA. Penilaian postur kerja bertujuan untuk mengetahui elemen gerakan atau kegiatan yang dapat
menyebabkan munculnya resiko akibat kerja.
5.1.2. Data Keluhan Musculoskeletal
Data keluhan musculoskeletal merupakan data primer yang didapatkan melalui pengisian SNQ. Data tersebut direkapitulasi dengan melakukan
pembobotan untuk mengetahui tingkat keluhan musculoskeletal pada tiap bagian tubuh dengan masing-masing kategori rasa sakit, sehingga dapat diketahui bagian
tubuh mana yang paling sering merasakan sakit. Untuk mengetahui keluhan musculoskeletal yang dialami operator dapat diketahui melalui penyebaran
kuisioner SNQ. Penilaian berdasarkan kuisioner SNQ untuk pembobotan masing- masing kategori berikut :
Tidak sakit : bobot 0
Agak sakit : bobot 1
Sakit : bobot 2
Sangat sakit : bobot 3 Kategori yang dirasakan saat bekerja adalah sebagai berikut:
1. Tidak sakit, artinya bahwa operator tidak terasa nyeri sedikitpun pada bagian tubuh karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal.
2. Agak sakit, artinya bahwa operator mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat operator jenuh atau cepat lelah.
3. Sakit artinya bahwa operator merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini membuat operator mulai jenuh dan cepat lelah.
4. Sangat sakit artinya bahwa operator merasakan nyeri yang sangat luar biasa disertasi dengan ketegangan kontraksi otot yang sangat hebat sehingga
membuat operator merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup besar. Berikut data SNQ dari operator penjual santan di 3 pasar Kota Medan yang
dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut: