Nilai Maksimum dan Minimum Uji Keseragaman Data

Contoh : Nilai rata-rata pada data Tinggi Siku Berdiri TSB adalah: cm 92 31 2852 31 99 99 ... 102 107 = = + + + + = Χ 2 Nilai Standar Deviasi Untuk menentukan nilai standar deviasi yaitu standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya pada masing-masing dimensi tubuh hasil pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ Contoh: Nilai standar deviasi pada data Tinggi Siku Berdiri TSB adalah: 388 3. 1 33 55 , 103 99 ... 055 , 103 102 055 , 103 107 2 2 2 = − − + − + − = = σ SD 3 Nilai BKA dan BKB S X BKA 2 + = S X BKB 2 − = Jika X min BKB dan X maks Jika X BKA maka Data Seragam. min BKB dan X maks Hasil uji keseragaman data pada Tinggi Siku berdiri TSB adalah: BKA maka Data Tidak Seragam. 111.202 23,588 104,026 2S X BKA = + = + = 96.850 23,588 104,026 2S X BKB = − = − = Hasil Perhitungan keseragaman data untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB revisi I dapat dilihat pada Tabel 5.18. berikut. Tabel 5.18. Uji Keseragaman Data Dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB Revisi I No TSB cm BKA BKB Keterangan 1 107 111.202 96.850 Seragam 2 102 111.202 96.850 Seragam 3 110 111.202 96.850 Seragam 4 105 111.202 96.850 Seragam 5 103 111.202 96.850 Seragam 6 109 111.202 96.850 Seragam 7 101 111.202 96.850 Seragam 8 106 111.202 96.850 Seragam 9 106 111.202 96.850 Seragam 10 97 111.202 96.850 Seragam 11 101.5 111.202 96.850 Seragam 12 105.9 111.202 96.850 Seragam 13 104.5 111.202 96.850 Seragam 14 101 111.202 96.850 Seragam 15 101.3 111.202 96.850 Seragam 16 106 111.202 96.850 Seragam 17 105 111.202 96.850 Seragam 18 107 111.202 96.850 Seragam 19 100 111.202 96.850 Seragam 20 99 111.202 96.850 Seragam 21 103.9 111.202 96.850 Seragam 22 102.1 111.202 96.850 Seragam 23 111 111.202 96.850 Seragam 24 102.6 111.202 96.850 Seragam 25 103.6 111.202 96.850 Seragam 26 109.4 111.202 96.850 Seragam 27 102 111.202 96.850 Seragam 28 107 111.202 96.850 Seragam 29 108 111.202 96.850 Seragam 30 99 111.202 96.850 Seragam 31 99 111.202 96.850 Seragam Sumber: Hasil Pengolahan Data Kurva pengukuran dimensi Tinggi Siku Berdiri TSB revisi I yang tidak seragam dapat dilihat pada Gambar 5.11. berikut. Gambar 5.11. Kurva Tinggi Siku Berdiri TSB Revisi I Karena pada uji keseragaman Revisi I tidak ada data yang out of control, maka data dinyatakan seragam . Uji kecukupan data pada dimensi antropometri lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.19. berikut. Tabel. 5.19. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data No. Dimensi X cm σ X max cm X min cm BKA BKB Keterangan 1 TBB 147 6,076 151 127 148.261 130.274 Seragam 2 TSB 92 3.388 111 97 111.202 96.850 Seragam 3 JT 77 4.059 90.5 77 93.089 76.853 Seragam Sumber: Hasil Pengolahan Data

2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk melakukan uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat kepercayaan 95 digunakan persamaan: 2 2 2 40           − = ∑ ∑ ∑ i X Xi Xi N N Jika: N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan dari hasil perhitungan N = Pengamatan pendahuluan N ` N, maka data pengamatan cukup N` N, maka data pengamatan tidak cukup dan perlu penambahan data. Contoh perhitungan uji kecukupan data untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri: cm 8 . 3224 99 99 ... 102 107 = + + + + = ∑ Xi 2 2 2 2 2 2 cm 7 . 335848 99 99 ... 102 107 = + + + + = ∑ Xi 04 . 10399335 cm 8 . 3224 2 2 = = ∑ Xi 2 cm 85 . 1 8 , 3224 3224,8 7 , 335848 31 40 2 2 =         − = N Hasil pengolahan data yang dilakukan didapat N 1.85 31, maka dapat disimpulkan data yang diperoleh sudah cukup. Uji kecukupan data pada dimensi antropometri lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.20. berikut. Tabel 5.20. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data No Dimensi N i X ∑ 2 i X ∑ 2 ∑ Xi N Keterangan 1 TBB 31 4318,3 602128,2 18647714,89 1,56 Cukup 2 TSB 31 3224.8 335848.7 10399335.04 1.85 Cukup 3 JT 31 2634,1 224316,3 6938482,81 3,533 Cukup Sumber: Hasil Pengolahan Data

3. Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square

Pada penelitian ini pengujian kenormalan datanya dilakukan dengan metode Chi-Square menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Metode Chi- N Square digunakan karena data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat diketahui nilai parameterstatistik data rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya, dan ukuran sampel memenuhi 30 sampel sehingga metode Chi-Square dapat digunakan untuk melakukan uji kenormalan data. Hasil seluruh pengujian dinyatakan normal karena chi kuadrat X2 hitung chi kuadrat X2 tabel. Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada Lampiran dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.21. berikut. Tabel. 5.21. Uji Chi-Square No Dimensi Tubuh Chi-Kuadrat Hitung Chi-Kuadrat Tabel Keterangan 1 TBB 6.907 44.99 Normal 2 TSB 8.032 44.99 Normal 3 JT 9.636 47.40 Normal . Sumber: Pengolahan Data

5.2.3. Perancangan Produk

Sebelum dilakukan perancangan produk, maka perlu dilakukan perhitungan persentil yang akan digunakan untuk mengetahui nilai yang menyatakan bahwa pada persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut dimana tujuannya untuk memberikan rasa nyaman kepada pekerja ketika sedang menggunakan mesin pencampur tersebut. Perhitungan persentil bukanlah merupakan suatu hasil akhir, tetapi hanya merupakan petunjuk interval letak dari data yang akan dicari. Hasil perhitungan persentil dapat digunakan dalam penetapan data antropometri untuk produk. Tiga prinsip antropometri yang digunakan dalam perancangan suatu produk adalah: 1. Prinsip penggunaan data antropometri yang ekstrim 2. Prinsip penggunaan data antropometri rata-rata 3. Prinsip penggunaan data antropometri yang dapat disesuaikan. Pengolahan data untuk menentukan dimensi rancangan alat pencampur kelapa parut dan air ini, menggunakan prinsip penggunaan data antropometri yang rata-rata, dengan tujuan hasil rancangan alat ini dapat dipergunakan dengan nyaman oleh seluruh populasi. Dimensi alat tersebut adalah: 1. Tinggi Mesin Pencampur a. Dimensi Tubuh : Tinggi Bahu Berdiri TBB b. Ukuran Data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak Ada d. Tinggi Mesin Pencampur : 147 cm 2. Tinggi Tempat Wadah Pencampur a. Dimensi Tubuh : Tinggi Siku Berdiri TSB b. Ukuran Data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak Ada d. Tinggi Tempat Wadah Pencampur : 92 cm 3. Jarak Mesin Pencampur Terhadap Operator a. Dimensi Tubuh : Jangkauan Tangan JT b. Ukuran Data : Rata-rata c. Kelonggaran : Tidak Ada d. Jarak Mesin Pencampur Terhadap Operator : 77 cm Berdasarkan perhitungan persentil untuk dimensi tubuh yang telah diperoleh, maka dirancang mesin pencampur kelapa parut dan air sesuai dengan hasil perhitungan tersebut, seperti terlihat pada Gambar 5.12, 5.13 dan 5.14. di bawah ini: Gambar 5.12. Mesin Pencampur Kelapa Parut dan Air Usulan 3 Dimensi Gambar 5.13. Dimensi Mesin Pencampur Kelapa Parut dan Air Usulan