HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA

BAB IV PENCAPAIAN INDONESIA DALAM MELINDUNGI HAK-HAK POLITIK PEREMPUAN MELALUI MDG’s A. HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA DAN REALISASI PERLINDUNGAN INDONESIA TERHADAP HAK POLITIK PEREMPUAN .

1. HAK POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA

Dengan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1984 UU No.71984, Konvensi Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women CEDAW disahkan. 115 Menurut aturan hukum internasional dikenal dengan istilah pacta sunt servanda, perjanjian internasional yang telah disahkan wajib dilaksanakan. Negara negara dunia tidak boleh dikecualikan dari kewajiban itu bersandarkan ketentuan hukum nasional mereka. Melainkan, jika hukum nasional mengurangi pelaksanaan sesuatu perjanjian internasional, hukum nasional itu wajib diubah. 116 Kewajiban tersebut ditambah dengan pasal CEDAW yang menyatakan Negara Negara Peserta CEDAW wajib mengubah hukum nasional agar menghapuskan diskriminasi terhadap wanita dan melindungi hak wanita. 117 115 UU No.71984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita Convention on the Elimination of All Forms of Discirmination Against Women. 116 Pasal 26 yo. Pasal 27 Konvensi Wina Terhadap Perjanjian Internasional Vienna Convention on the Law of Treaties 1969; Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, SH, Hukum Internasional 1998, hal.65; Chairul Anwar, Hukum Internasional: Pengantar Hukum Bangsa Bangsa 1989, hal.81. Sebagaimana demikian, lihat Bagian III, butir 2 yo. butir 3 Penjelesan Atas UU No.51998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan Dan Perlakuan Atau Penghukuman Lain Yang Kejam Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment maupun Bagian I Angka 2 Penjelesan Atas UU No.291999 Tentang Pengesahan International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination 1965 Konvensi Internasional Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965 dll. Bandingkan Bagian I Penjelesan Atas UU No.71984. 117 Pasal 2 butir a sd butir c serta butir f yo. butir g, Pasal 3, Pasal 6 dan Pasal 24 CEDAW . Di Indonesia, harmonisasi hukum nasional dengan ketentuan CEDAW tersebut berarti bahwa hukum negara akan diubah dan, Universitas Sumatera Utara selanjutnya, hukum Islam dan hukum Adat akan diubah juga. Itu karena hukum di Indonesia merupakan tiga sistem, yaitu hukum negara, hukum Islam dan hukum Adat. Namun demikian, di Indonesia penghapusan diskriminasi terhadap wanita dan perlindungan hak wanita maupun perubahan hukum jadi lebih rumit dari perkataan aturan hukum internasional tersebut. Pelaksanaan CEDAW mengandung persoalan di bidang politik, terutama setelah penggantian pemerintah Orde Baru dengan pemerintah Era Reformasi. 118 Selain dalam jaminan konstitusi dan jaminan UU, keterlibatan perempuan dalam politik juga dijamin dalam sejumlah kebijakan pemerintah seperti Instruksi Presiden Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan GenderPUG Gender Mainstreaming. Dalam laporan ini, yang dimaksud proses politik dan kehidupan publik perempuan adalah proses pengambilan keputusan mulai dari penentuan prioritas masalah, perumusan masalah, analisis masalah sampai dengan pengambilan keputusan; perencanaan sampai pada Persoalan politik ditambah dengan masalah sosial, yaitu perkembangan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat mengenai kebudayaan dan agama. Keterlibatan perempuan dalam politik dan kehidupan publik ini dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang tertuang dalam Pasal 27 ayat 1 tentang persamaan kedudukan di depan hukum dan Pasal 28 H ayat 1 tentang perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persmaan dan keadilan. Keterlibatan perempuan dalam politik ini juga mendapat jaminan hukum melalui UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, UU Nomor 12 Tahun 2005 Tentang ratifikasi kovenan Sipil dan Politik, UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik dan UU Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu. 118 Sumpah Presiden Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie Tanggal 21 Mei 1999 berlandaskan Pasal 8 Undang Undang Dasar UUD 1945 yo. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia TAP MPR Nomor VIIMPR1973 Tentang Keadaan Presiden Dan Atau Wakil Presiden Republik Indonesia Berhalangan, UU No.31999 Tentang Pemilihan Umum Pemilu; Pasal 1 TAP MPR No.VIIMPR1999 Tentang Pengankatan Presiden Republik Indonesia; Pasal 1 TAP MPR No.VIIIMPR1999 Tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republic Indonesia. Universitas Sumatera Utara pengalokasian anggaran serta perumusan kebijakan publik mulai dari tingkat desa sampai tingkat nasional. Sementara itu, partisipasi perempuan dalam kehidupan publik adalah partisipasi perempuan sebagai warga Negara dalam melaksanakan tanggungjawab publiknya. Keterwakilan merupakan proses dari berbagai aktor dalam posisi pengambilan keputusan menyampaikan agenda politik mewakili suatu kelompok, organisasi atau partai politik Proses politik dan kehidupan publik perempuan berdasar pada keberadaan perempuan dalam proses politik bukan sekedar jumlah. Tiada demokrasi tanpa keterwakilan perempuan. Dan Tindakan Khusus Sementara TKS mutlak dilakukan untuk mewujudkan kemitraan yang setara dan adil antara perempuan dan laki-laki. Ketiga aspek tersebut menjadi dasar pemahaman yang paling penting karena keterlibatan perempuan tidak saja menekankan pada keterwakilan perempuan semata dalam proses politik, tetapi juga bagaimana perempuan mempunyai kualitas sehingga dapat mempengaruhi pola pikir para anggota parlemen tentang pentingnya kesetaraan gender dalam kebijakan publik yang dihasilkan oleh parlemen. Secara umum, hak politik perempuan telah diatur dalam peraturan perundang- undangan. Hanya saja belum ada realisasi dan keseriusan pemerintah dalam menggalakkan hak politik perempuan di Indonesia. Jadi hal ini menjadi seperti hanya jalan ditempat dan tidak ada kemajuan signifikan yang dapat diperoleh.

2. PERMASALAHAN PEREMPUAN DALAM POLITIK DAN KEHIDUPAN