Struktur Intrinsik yang Berwujud Tema

terdapat dua macam latar yaitu latar tempat dan latar waktu. Pada hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut. Tabel. 4 Latar Setting pada novel “ Tretes Tintrim ” karya Suparto Brata. No Unsur Latar Keterangan No Data Hlm 1 Latar Tempat Kota Semarang 2 5 Lurung Kuranthil 3 5 Sala 9 7 Jakarta 11 8 Tretes 16 12 Sompok 18 13 Hotel Kluwung 22 20 Hotel Larasing Pareden 25 24 Kamar Nomer 5 23 21 Kamar nomer 4 27 28 Kamar Nomer 7 24 23 Kamar Nomer 2 26 25 Kantor Pos Prigen 28 56 Guwa cerak Pasareane Mbah Jaga 51 85 Wisma Cekli ing Prigen 67 116 Pemandian 28 29 Tabel. 4 Latar Setting pada novel “ Tretes Tintrim ” karya Suparto Brata. No Unsur Latar Keterangan No Data Hlm 2 Latar Waktu Senen esuk, Tanggal 21 Desember, 1 5 Peteng 5 6 - Seminggu kepungkur - Awan-awan 6 6 Dina rebo kepungkur 7 6 Dina ngaat wingi 8 6 Senen seminggu kepengker 13 11 Let rong bengi. 19 19 Esuk-esuk, dina Rebo tanggal 23 Desember. 20 19 Dina senen nganti Jumat, 21 19 Saya awan 31 46 Jam sepuluh awan 32 47 Jam setengah sewelas 33 48 Jam siji 35 48 Tabel. 4 Latar Setting pada novel “ Tretes Tintrim ” karya Suparto Brata. No Unsur Latar Keterangan No Data Hlm Nganti wayah mangan awan 36 55 Wingi Siyang 41 61 Jam Papat Sore 45 71 23 Desember 44 73 Sore 50 82 Esuk 62,68 101, 126 Sore 65 108 Tabel. 4 Latar Setting pada novel “ Tretes Tintrim ” karya Suparto Brata. No Unsur Latar Keterangan No Data Hlm 3 Latar sosial Tingkat tinggi 70,71,72, 22,26,5 7 Tingkat menengah 73,74,75, 76,77 7, 8,10,24 ,26,111 ,112 Tingkat rendah 78 28 Bahasa daerah 79, 80 9,23

e. Struktur Intrinsik berwujud Sudut Pandang

Menurut Nurgiyantoro 2007:257-258. Sudut pandang yang digunakan di dalam novel “ Tretes Tintrim ” karya Suparto Brata, menggunakan sudut pandang persona ketiga yaitu sudut pandang yang menjelaskan cerita dari sudut pandang “dia” dheweke tetapi pengarang, narator bisa menceritakan apa saja yang berhubungan dengan tokoh ”dheweke” tersebut. Narator harus mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang menjadi penyebabnya. Didalam novel “Tretes Tintrim” pengarang menggunakan kalimat- kalimat sapaan langsung seperti “Darmala, muchtarum, Pak kuswahartaka, Detektif Handaka, Gambira, Endang Waratinah” serta kalimat-kalimat sapaan