Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Detektif Handaka mendapat telegram dari Pak Kuswahartaka pada hari Minggu kemarin. Keponakan pak Kuswahartaka yang bernama Wawan berasal dari Jakarta, yang menyarankan Pak Kuswahartaka agar mau menyuruh detektif Handaka untuk mencari dan menangkap perampok. Wawan datang kerumahnya untuk menemani Pak Kuswahartaka yang sedang sakit karena disiksa oleh perampok. Pak Kuswahartaka sebelumnya sudah menyuruh Detektif swasta yang bernama Detektif Gambira, seseorang yang membantu membongkar kejahatan seperti Detektif Handaka. Gambira berasal dari Semarang, Detektif Gambira berhasil melacak perampok sampai ke Tretes dekat Prigen, Jawa Timur dengan nama Darmala. Nama perampok itu berasal dari telegram yang dikirim oleh Detektif Gambira. Pak Kuswahartaka menyuruh Detektif Handaka untuk membantu Detektif Gambira menangkap perampok yang bernama Darmala. Pak Kuswahartaka menginginkan agar perampok itu segera tertangkap dan diserahkan ke pihak yang berwajib polisi. Detektif Handaka menyuruh Pak Kuswahartaka melapor polisi agar menyelidiki daerah tersebut.

b. Tamu-tamu di Hotel Larasing Pareden

Pada hari rabu tanggal 23 Desember, hotel Larasing Pareden yang berada di bawah Gunung Arjuna, banyak tamu yang datang menginap. Orang-orang yang menginap diantaranya Muchtarum adalah seorang yang sangat kaya raya dari Jakarta, Gambira yang mengaku sebagai seorang Wartawan foto Suara Merdeka, Inspektur Suradenta, Martinus, Yusmanan yaitu seorang polisi dari Semarang. Polisi itu sedang bertugas mencari perampok yang lari sampai ke Tretes. Polisi itu menyamar sebagai pegawai DPU yang sedang berlibur. Dan Endang Waratinah dari Surabaya adalah seorang wanita cantik yang disuruh oleh Detektif Handaka mecari kebenaran keberadaan Darmala. Hotel Larasing Pareden sedang beruntung, karena tidak seperti biasanya ada tamu banyak. Endang Waratinah mengajak Muchtarum pergi meminjam telfon umum ke pemandian. Mahendra menyangka bahwa Endang Waratinah itu perempuan yang tidak baik karena pergi dengan laki-laki yang baru dikenalnya. Muchtarum dan Waratinah berjalan turun menuju ke pemandian, Waratinah dan Muchtarum menceritakan keadaan masing-masing. Sampai di pemandian Waratinah bertemu dengan petugas untuk meminjam telfon, selesai telfon Waratinah dan Muchtarum jalan mengelilingi Tretes, mereka berdua menceritakan perampokan yang terjadi di Semarang di rumah pak Kuswahartaka. Muchtarum juga menceritakan bahwa dia baru saja mendapat surat kaleng yang mengaku sebagai Darmala isinya meminta agar menyiapkan uang dari bank, kontan sebanyak satu setengah juta atau berwujud mas-masan.

c. Sekuter Vespa Blue-sky

Inspektur Suradenta yang menyamar sebagai pegawai DPU sedang duduk diteras, sambil melihat tingkah laku tamu hotel yang lain, yang ada hubungannya dengan kejahatan yang sudah merugikan pak Kuswahartaka. Pak Kuswahartaka melaporkan kejadian perampokan kepihak yang berwajib dan menyuruhnya agar mencari perampok sampai ke Tretes. Inspektur Suradenta mengira bahwa tamu yang pulang dari olah raga itu adalah detektif Gambira karena memakai baju olah raga, karena sama dengan keterangan Martinus.