Handaka Dimintai Tolong Ringkasan cerita pada Novel “Tretes Tintrim”

hotel akan dibantu keponakannya yang baru datang untuk menjaga hotel, sedangkan pembantu hotel itu akan tiduran di kandang Ducati Luxor. Jam sebelas Endang Waratinah dan Muchtarum pulang dari pemandian. Endang Waratinah menyakan tentang kedatangan sekuternya tetapi Inspektur Suradenta tidak menjawab, tiba-tiba Detektif Gambira akan pergi dengan membawa sekuter itu, Endang Waratinah menghampirinya dan menanyakan kapan dikirim dan berterima kasih karena sudah diterima, kemudian Detektif Gambira kebingungan karena dia merasa bersalah, Detektif Gambira bilang akan meminjam sekuter itu sebentar tetapi tidak boleh karena bensinnya tinggal sedikit. Ketiga polisi itu sedang berdiskusi tiba-tiba ada suara mesin sekuter, kemudian Martinus disuruh untuk melihat dan mengikuti kemana pergi sekuter itu, Martinus menuju ke tempat manajer hotel untuk mengambil Ducati Luxor, Endang Waratinah mulai berjalan hati-hati, gambira dan Muchtarum melihat kepergian Waratinah dan setelah suara sekuter Endang Waratinah tidak terdengar, tiba-tiba ada suara Ducati Luxor yang dibawa oleh Martinus yang tidak lama kemudian keluar dengan menaiki Ducati dan pergi mengikuti Vespa Blue-sky .

d. Mengikuti Waratinah

Sekuter Blue-Sky berjalan melewati jalan yang berbelok-belok, setelah dua puluh meter disusul dengan Ducati Luxor, sekuter itu berjalan menuju ke arah Prigen. Ducati Luxor itu menjaga jarak agar tidak diketahui kalau mengikuti sekuter. Waratinah turun menuju ke Prigen. Setelah sampai di Prigen dan melewati Kantor Pos, sekuter itu memutar menuju ke salah satu rumah yang pekarangannya luas, banyak pohon jeruk, Waratinah turun kemudian mengetuk pintu rumah tetapi tidak ada jawaban. Di jalan ada seorang laki-laki yang memakai jaket berwarna abu-abu berhenti tepat di depan rumah itu. Sepertinya mesin Ducatinya rewel, tetapi orang itu ketika mencoba mesin itu, sambil melihat tingkah laku Waratinah, sambil mencari perbedaanya rumah itu dengan yang lain kalau rumah yang didatangi di temboknya ada tulisan wisma yang ditutupi dengan kain putih, sepertinya rumah itu sedang direnovasi. Dari belakang rumah ada pemuda kurus yang memakai kaos menemui tamu. Orang itu sepertinya penjaga rumah, karena perilakunya yang santun. Kemudian Waratinah berbicara dengan pemuda itu, dan sebelum pergi Waratinah berbicara kalau akan datang dua orang lagi sekitar jam satu. Waratinah pergi menuju pemondokan dan diikuti oleh Martinus namun Waratinah tidak menuju ke Surabaya. Martinus mulai was-was namun tidak mengurangi kecepatan mesinnya. Sepeda motor yang diikuti samapai dipersimpangan jalan menuju Pasuruan-Malang terus menuju ke restoran. Perempuan itu mencari tempat duduk dan didatangi oleh nelayan yang menawarkan menu makanan. Martinus mengetahui bahwa motor yang diikutinya berhenti didepan restoran tetapi dia tidak menghentikan motor Ducatinya. Martinus terus melaju menuju jalan ke arah malang, tetapi setelah sampai pasar, dia memutar balik ke arah restoran. Martinus kembali ke Tretes sampai disubterminal ada pos Polisi Martinus berhenti, Martinus menyuruh polisi yang memakai baju preman untuk mengawasi tingkah laku perempuan cantik yang berada di restoran.