makna dalam cerita yang disampaikan dengan pembaca. Sehingga pengarang berusaha mengarangkan alurplot, tokoh, latar, serta peristiwa-peristiwa yang ada
didalam cerita supaya bisa diterima oleh pembaca. Sudut pandang persona ketiga “Dia” dheweke yang digunakan pengarang di dalam novel “
Tretes Tintrim
” ini memudahkan pengarang dalam menggambarkan apa yang dibicarakan tokoh serta
semua kejadian yang dialami oleh tokoh. Karena itu pembaca bisa lebih mudah mengetahui masing-masing tokoh dan cerita menjadi hidup. Seperti pada kutipan
ini. “Dheweke wis klakon mr
ejaya detektip Gambira, klakon mbujuki para polisi supaya nggoleki Darmala sarana ngubres wilayah Hotel Kluwung lan pasareane
Mbah Jaga, polisi mesthi mengko mlebu menyang guwa lan nemoni mayit
kurbane siksane dheweke kuwi”
j. Tokoh berkaitan erat dengan latar
Penokohan dengan latar mempunyai keterkaitan yang erat dan bersifat timbal balik. Sifat latar yang mempengaruhi sifat tokoh. Bahwa sifat seseorang
akan dibentuk oleh keadaan latar. Sifat dan tingkah laku tersebut yang akan menentukan seorang tokoh mencerminkan dari mana dia berasal. Dilihat dari
status sosial juga berpengaruh dalam penokohan. Pengangkatan tokoh dari kelas sosial rendah tentu akan berbeda dengan tingkat sosial tinggi, misalnya dalam cara
bertingkah laku, berpikir, dan bersikap. Keterkaitan dengan cerita sangat berkaitan karena tanpa adanya tokoh dan latar dalam penceritaannya tidak akan
berkembang.
k. Tokoh berkaitan erat dengan amanat
Tokoh dan amanat adalah salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita yang lain, yang membentuk sebuah keseluruhan. Tokoh dan amanat tersebut
menjadi berkaitan dengan unsur-unsur cerita yang lain. Seperti keterkaitan tokoh dan amanat dengan tema, alur, latar. Tokoh sangat berkaitan erat dengan amanat
karena di dalam cerita novel terdapat inti yang berkaitan dengan amanat, terkandung dalam sebuah cerita dapat menghidupkan sebuah cerita. Amanat yang
diangkat di dalam novel “
Tretes Tintrim
” yaitu amanat tentang manusia yang melakukan sesuatu tidak boleh tergesa-gesa dan tidak boleh gegabah.
l. Tokoh berkaitan erat dengan sudut pandang
Tokoh juga berkaitan erat dengan sudut pandang, keduannya tidak bisa dipisahkan, karena tokoh yang menjalankan isi cerita di dalam novel, dan
menerangkan apa yang diinginkan oleh pengarang, dan pengarang mengisahkan ceritanya itu melalui tokoh. Tokoh di dalam cerita tidak bisa dipisahkan dengan
sudut pandang karena di dalam sudut pandang ini pengarang sebagai narator yang menceritakan sebuah cerita itu melalui tokoh. Yang selalu berkaitan dengan apa
saja yang dilakukan oleh tokoh. Sudut pandang yang digunakan adalah “dheweke”.
m. Latar berkaitan erat dengan amanat
Latar dan amanat adalah salah satu dari sejumlah unsur pembangun cerita yang lain. Latar dan amanat tersebut menjadi jalan cerita jika ada keterkaitannya
dengan unsur-unsur cerita yang lain. Latar sangat berkaitan erat dengan amanat karena di dalam cerita novel terdapat latar tempat, latar waktu, latar sosial, yang
berkaitan dengan amanat, yang menentukan sebuah amanat yang terkandung dalam sebuah cerita. Latar yang berkaitan dengan amanat yaitu latar tempat yang
berada di kantor hotel.