Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN
Sedangkan tamu yang bernama Muchtarum sedang pergi dengan Endang Waratinah.
Inspektur Suradenta bertemu dengan Gambira sambil menceritakan kejadian yang terjadi dirumah pak Kuswahartaka, Gambira menanggapi hanya
dengan mengangguk karena Gambira tidak ingin mengetahui kejadian yang sedang terjadi di Lurung Kurantil, kota Semarang, Gambira ditanya oleh
Suradenta agak gugup, seperti orang ketakutan. Suradenta mencurigai Gambira karena tingkah lakunya terlihat mencurigakan.
Ada mobil pick-up yang berjalan hati-hati, kernet bertanya dengan salah satu orang yang duduk dan menitipkan surat, kernet itu mengantar sekuter untuk
Endang Waratinah. Surat itu diterima oleh Gambira dan dibuka ada kartu kecil yang berwarna hijau tua dan kunci motor. Gambira menerima sekuter dan
kuncinya, dengan sikap yang tidak sopan dan membuat Inspektur Suradenta lebih mencurigai lagi. Gambira hanya ingin menyembunyikan kejelekannya dan akan
membawa sekuter dibawa pergi, tetapi Gambira belum minta ijin dengan yang punya. Inspektur Suradenta mengingatkan Gambira karena perbuatannya itu
menyalahi aturan, main hakim sendiri, tidak sopan. Jam sepuluh siang manajer hotel menemui Inspektur Suradenta, dengan
membawakan minum. Mahendra menanyakan tentang kejahatan yang terjadi di hotel, karena banyak kejadian aneh dan janggal yang membuat Mahendra menjadi
bingung dan ketakutan. Kemudian Pembantu hotel pulang dari belanja, dia sedang tidak enak badan dan meminta ijin tidak melayani tamu-tamu tetapi pembantu
hotel akan dibantu keponakannya yang baru datang untuk menjaga hotel, sedangkan pembantu hotel itu akan tiduran di kandang Ducati Luxor.
Jam sebelas Endang Waratinah dan Muchtarum pulang dari pemandian. Endang Waratinah menyakan tentang kedatangan sekuternya tetapi Inspektur
Suradenta tidak menjawab, tiba-tiba Detektif Gambira akan pergi dengan membawa sekuter itu, Endang Waratinah menghampirinya dan menanyakan
kapan dikirim dan berterima kasih karena sudah diterima, kemudian Detektif Gambira kebingungan karena dia merasa bersalah, Detektif Gambira bilang akan
meminjam sekuter itu sebentar tetapi tidak boleh karena bensinnya tinggal sedikit. Ketiga polisi itu sedang berdiskusi tiba-tiba ada suara mesin sekuter,
kemudian Martinus disuruh untuk melihat dan mengikuti kemana pergi sekuter itu, Martinus menuju ke tempat manajer hotel untuk mengambil Ducati Luxor,
Endang Waratinah mulai berjalan hati-hati, gambira dan Muchtarum melihat kepergian Waratinah dan setelah suara sekuter Endang Waratinah tidak terdengar,
tiba-tiba ada suara Ducati Luxor yang dibawa oleh Martinus yang tidak lama kemudian keluar dengan menaiki Ducati dan pergi mengikuti Vespa
Blue-sky
.