Gejala subyektif 1 Nyeri 2 Sakit kepala 3 Nyeri pada penekanan 4 Gangguan penghindu Gejala Obyekif 1 Pembengkakan dan udem

Hilger 1997 mengklasifikasi secara klinis sinusitis atas tiga bagian yaitu sinusitis akut, sinusitis subakut dan sinusitis kronis. Menurut Cody 1991 sinusitis dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yang pertama yaitu sinusitis akut yaitu suatu proses infeksi di dalam sinus yang berlangsung adari 1 hari sampai 3 minggu, yang kedua sinusitis sub akut, yaitu infeksi sinusitis yang berlangsung 3 minggu sampai sekitar 3 bulan, dan yang ketiga adalah sinusitis kronik yang dimulai sekitar 3 bulan dan berlangsung sampai waktu yang tidak terbatas. Dapat disimpulkan bahwa, penyakit kronis sinusitis merupakan peradangan lapisan mukosa sinus paranasal yang mempunyai perjalanan penyakit yang bertahap dan cukup lama yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

2. Gejala dan Tanda Klinis

Menurut Ballenger, 2007 gejala – gejala yang timbul dari penyakit sinusitis kronis yaitu : a. Gejala subyektif a.1 Nyeri Sesuai dengan daerah sinus yang terkena dapat ada atau mungkin tidak. Secara anatomi, gigi-gigi depan atas kecuali gigi insisivus dipisahkan dari saluran didalam pembuluh tubuh lumen sinus hanya oleh lapisan tipis tulang atau mungkin tanpa tulang hanya oleh mukosa Ballenger, 1997. Universitas Sumatera Utara

a.2 Sakit kepala

Merupakan tanda yang paling umum dan paling penting pada sinusitis. Wolff dalam Ballenger 1997 menyatakan bahwa nyeri kepala yang timbul merupakan akibat adanya berlebihnya cairan didalam tubuh kongesti dan pembengkakan edema di saluran yang dilewati darah ke jantung ostium sinus dan sekitarnya. Sakit kepala yang bersumber di hidung akan meningkat jika membungkukkan badan kedepan dan jika badan tiba-tiba digerakkan. Sakit kepala ini akan menetap saat menutup mata, saat istirahat ataupun saat berada dikamar gelap. Nyeri kepala pada sinusitis kronis biasanya terasa pada pagi hari, dan akan berkurang atau hilang setelah siang hari. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, tetapi mungkin karena pada malam hari terjadi penimbunan ingus dalam rongga hidung dan sinus serta adanya statis vena Ballenger, 1997.

a.3 Nyeri pada penekanan

Nyeri bila disentuh dan nyeri pada penekanan jari mungkin terjadi pada penyakit di hidung yang berhubungan dengan permukaan wajah Ballenger, 1997.

a.4 Gangguan penghindu

Indra penghindu dapat disesatkan parosmia, pasien mencium bau yang tidak tercium oleh hidung normal. Keluhan yang lebih sering adalah hilangnya penghindu anosmia. Hal ini disebabkan adanya sumbatan pada fisura olfaktorius didaerah tulang ethemoid konka media. Oleh karena itu ventilasi pada meatus Universitas Sumatera Utara superior hidung terhalang, sehingga menyebabkan hilangnya indra penghindu Ballenger, 1997.

b. Gejala Obyekif

b.1 Pembengkakan dan udem

Jika sinusitis yang berbatasan dengan kulit terkena secara akut, dapat terjadi pembengkakan dan udem kulit yang ringan akibat radang akut periostitis. Palpasi atau tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan jari mendapati sensasi seperti pada penebalan ringan atau seperti meraba beludru Ballenger, 1997.

b. 2 Sekret nasal