A. HASIL 1. Analisa Data Partisipan 1
a. Identitas Diri Partisipan 1
Tabel 1. Gambaran Umum Partisipan 1
Keterangan Partisipan 1
Inisial Ss
Usia 16 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
b. Latar Belakang Partisipan 1
Partisipan pertama dalam penelitian ini adalah Ss. Partisipan 1 seorang wanita berdarah banjar yang berusia 16 tahun. Partisipan 1 merupakan anak
sulung dari 4 bersaudara. Ayahnya seorang petani sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Partisipan 1 mempunyai 3 orang adik, 2 perempuan
dan 1 laki-laki. Partisipan 1 mengidap penyakit sinusitis sudah dari dulu hingga sekarang ia duduk dibangku SMA. Sudah dari SMP gejala parah dari sinusitis
tersebut ia rasakan, seperi mimisan, pilek, tengkuk terasa sakit, pipi sakit, kening sakit serta timbulnya bau dari hidung partisipan 1. Partisipan 1 mengetahui secara
pasti kalau ia mengidap penyakit sinusitis kronis setelah checkup ke dokter. Saat itu dokter langsung menyarankan partisipan 1 untuk operasi. Ayah dari partisipan
1 tidak melakukan tindakan operasi dikarenakan ayah partisipan 1 merasa operasi itu dapat membahayakan anaknya.
Universitas Sumatera Utara
Saat pertama kali mengetahui bahwa partisipan 1 mengidap penyakit sinusitis keluarga tidak menyangka kalau partisipan 1 mengidap penyakit tersebut,
karena sebelumnya tidak ada keluarga yang mengidap penyakit rongga hidung yang berdampak begitu besar pada aktivitas partisipan 1. Selama mengidap
penyakit sinusitis tersebut, partisipan 1 selalu merasa tidak enak di bagian tengkuk. Gejala dari sinusitis seperti mimisan dan pening dikepala mengganggu
partisipan 1 dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, seperti sekolah. Selama mengidap sakit sinusitis kronis tersebut, partisipan 1 merasa merasa risih akibat
ingus yang tak henti keluar dari hidungnya. Selama ini partisipan 1 sudah merasakan pilek atau ingusan yang banyak
tiada henti. Partisipan 1 mengaku selama sebulan hanya 1 atau 2 hari ia tidak merasa ingusan. Gejala terparah timbul saat ia duduk dibangku SMP. Saat itu
partisipan 1 mimisan serta merasa pusing di kepala setiap kali flu melanda dirinya. Sampai saat ini, ia duduk dibangku SMA ia masih saja merasakan sakit
sinusitis tersebut.
2. Data Wawancara Partisipan 1
Tabel 2. Waktu dan Lokasi Wawancara Partisipan 1 No Partisipan
Waktu Wawancara Lokasi Wawancara
1 Partisipan 1
Hari Jumat; 14 Maret 2014; Pukul 19.31 -20.07 wib
Klinik Ibrerma
2 Partisipan 1
Hari Sabtu; 15 Maret 2014; Pukul 12.16 – 13.03 Wib
Rumah partisipan
3 Partisipan 1
Hari Sabtu; 30 Maret 2014; Rumah partisipan
Universitas Sumatera Utara
Pukul 10.13 – 10.38 Wib 4
Partisipan 1 Hari Minggu; 27 April 2014;
Pukul 11.05 – 12.46 Wib Rumah partisipan
a. Data Hasil Observasi 1
Pada pengamatan yang dilakukan pada partisipan 1 saat wawancara diperoleh data observasi mengenai partisipan 1, yaitu partisipan 1 memiliki tubuh
yang cenderung kurus, tinggi sekitar 159cm, berambut ikal yang panjangnya sebahu memiliki mata yang sipit serta berkulit putih.
Wawancara pertama dilakukan di Klinik Ibrerama, Kisaran. Peneliti melakukan wawancara di sebuah klinik di Kisaran pada malam hari. Di klinik
tersebut sangat sepi tidak ada orang lain kecuali peneliti, partisipan 1 serta kakak sepupu partisipan 1 dan temannya yang berada di lantai 2. Kakak partisipan 1
sempat menemui peneliti untuk menanyakan apa yang akan dilakukan bersama partisipan. Teras klinik tersebut berukuran ± 6 x 4 m. Diteras klinik tersebut
terdapat beberapa kursi tunggu. Peneliti dan partisipan 1 duduk di kursi tunggu tersebut. Klinik Ibrerama terletak di pinggir jalan lintas Sumatera. Sehingga
sesekali terdengar suara ricuh dari kendaraan yang lewat. Pada saat itu partisipan mengenakan baju kaos berwarna pink serta celana berwarna biru terong dan
mengenakan sepatu flat polos berwarna hitam. Pada saat melakukan wawancara pertama kali, partisipan 1 duduk
menyandar ke sisi belakang kursi dan menyilangkan kaki kanan ke kaki kirinya. Sesekali sambil menjawab pertanyaan, partisipan 1 mencondongkan tubuhnya
kedepan sambil memberikan penekanan pada beberapa kata yang diucapkannya.
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dijawab oleh partisipan 1 dengan lancar dan sesekali disertai dengan beberapa gerakan tangan. Terlihat dari sesekali
partisipan 1 tersenyum selama sesi wawancara. Selama wawancara ± 30 menit, sesekali ia melihat kearah jam yang berada tepat didepan posisi peneliti dan
partisipan 1 duduk. Sesekali posisi telapak tangan partisipan menyebakkan poni rambut kearah belakang.
Pertemuan selanjutnya, dilakukan di kediaman partisipan 1. Kali ini peneliti diizinkan untuk menemui partisipan 1 di rumahnya yang tidak jauh dari
simpang Klink Ibrertama. Jadi suasana lebih kondusif dan tidak ada gangguan. Peneliti dan partisipan 1 berbincang di ruang tamu partisipan. Ruang tamu
partisipan berukuran sekitar ± 4 x 2 m . Ruang tamu tersebut bercat merah muda. Saat itu partisipan 1 mengenakan baju tidur bercelana pendek berwarna merah
muda bermotif beruang dengan rambut sedikit di ikat kebelakang. Selama sesi wawancara berlangsung, partisipan 1 tetap memegang tissue dan sesekali
menggunakan tissue tersebut untuk membersihkan hidungnya serta sesekali merobek-robek tissue. Posisi duduk partisipan 1 jauh lebih nyaman dari
pertemuan sebelumnya. Saat ia menceritakan bagaiamana kondisi ia di kelas karena temannya tidak mau duduk dengannya, ekspresi wajahnya berkaca-kaca.
Setiap pembahasan tentang teman di sekolah, wajah partisipan 1 kelihatan murung serta suara jadi lembut dan tidak selantang ketika ditanyai mengenai aktivitas
maupun gejala dari sinusitis tersebut. Pada wawancara berikutnya dikediaman partisipan 1. Saat itu partisipan 1
mengenakan baju berwarna biru, dengan celana pendek diatas lutut berwarna
Universitas Sumatera Utara
coklat muda. Wawancara yang dilakukan di ruang tamu rumah partisipan 1, antara partisipan 1 dan peneliti duduk berseberangan. Saat wawancara berlangsung
partisipan 1 menjawab dan memberikan respon baik dan terlihat tenang dalam memberikan jawaban atau respon dari setiap pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti. Pada wawancara terakhir, dikediaman partisipan 1. Kali ini partisipan 1
membawa boneka berbentuk pisang dan ia meletakkan boneka tersebut diatas paha. Selama sesi wawancara berlangsung partisipan tetap mengeluarkan senyum
lebar grinning. Namun partisipan 1 berwajah murung atau sedih setiap ia disuruh menceritakan atau ditanya mengenai sekolah serta teman-teman yang ada
di sekolah kenapa tidak ada yang mau berteman dengannya. Mata partisipan langsung berkaca-kaca dan intonasi suara partisipan 1 langsung menurun, dan
sedikit terbata-bata. Partisipan 1 menjadi salah tingkah, dan tiba-tiba mengelap hidungnya dengan tissue dan memperbaiki poni rambutnya. Pada wawancara kali
ini ibu partisipan terlihat berada di rumah dan sempat tersenyum menyapa peneliti.
b. Data Hasil Wawancara 1 1. Latar Belakang Penyakit